^_^
Happy reading
(Jangan lupa meninggalkan jejak ya!)
____________________________________"Gue atas nama alisya minta maaf soal kejadian kemarin." Ucap damar menatap punggung sinar dan berjalan menghampirinya.
Hari ini setelah ulangan, damar mengajak sinar ke rooftop sekolah.
"Gak papa, gue paham." saut sinar
"Alisya emang begitu orangnya, blak blakan. Kalo dia gak suka dia bakalan ngomong gak suka. Sekali lagi maafin dia ya nar. " Ujar damar dan sinar melirik damar mengangguk seraya tersenyum.
Tiba tiba suara ponsel sinar berbunyi.
"Hallo." Ucap sinar setelah mengangkat telfon itu.
"Di rooftop, kenapa?" tanya sinar
"Oh iya iya, sebentar lagi gue ke sana. Tunggu!" saut sinar, setelah memutuskan sambungan telfon itu ia langsung berlari terburu buru hingga lupa bahwa disana ada damar yang menatapnya bingung.
"Lah, gue ditinggal." Ujar damar melihat sinar meninggalkannya.
Damar melihat kearah lapangan, disana ada alisya dan gama sedang bermain bola basket. Dengan tangan yang sudah terkepal ia tetap melihat kearah mereka berdua. Tetap memperhatikan tanpa menghampiri.
Sementara ditempat lain...
"Si damar dimana sih?" tanya oji kepada anak anak yang tengah sibuk masing masing. Kini mereka semua tengah berada di gudang.
"Tadi sama sinar, gue lihat mereka jalan kearah rooftop." jawab Guntur yang masih sibuk dengan gamenya.
"Anjir! mau ngapain? Awas khilaf lagi tuh." saut oji
"Ayo." ajak dhirga yang sudah berdiri.
Oji menatap dhirga bingung.
"Kemana? " tanya oji
"Samperin damar, harus dijagain tuh anak." saut dhirga dan oji pun berdiri lalu beranjak dari gudang meninggalkan aliq, gibran, irvan, dan guntur.
Saat dhirga dan oji menyusuri koridor menuju rooftop, mereka melihat kearah lapangan ada alisya dan gama yang tengah bermain bola basket.
"Ga paham gue, masa tiba tiba gama udah makin deket aja sama alisya." Ucap oji menatap mereka.
"Mereka kan satu eksul." jawab dhirga santai
"Iya juga sih, tapi kan eksul ga setiap hari. Cuma satu minggu dua kali doang." saut oji
"Udah lah biarin." jawab dhirga.
Mereka menaiki anak tangga lantai 3 dan membuka pintu, terlihat damar yang tengah memunggungi mereka seraya menatap kearah bawah lebih tepatnya kearah lapangan dengan tangan yang masih terkepal kuat.
"Biarin aja kali, harusnya lo seneng alisya lagi deket sama cowok." Ucap dhirga membuat damar membalikkan badannya dan melihat kearah mereka berdua.
"Ngapain?" tanya damar. Ia tak menjawab ucapan dhirga
"Kita ke sini karna kita pengen jagain lo." saut oji
"Jagain?" tanya damar bingung.
"Katanya lo ke sini sama sinar, jadi ya takut lo berdua ngelakuin hal kaya waktu itu. Dan sebagai sahabat yang baik, kita sanperin lo." perjelas oji.
"Oh." jawab damar singkat lalu krmbali menatap kearah lapangan.
"Pantau aja dulu dam, selagi gama gak ngelakuin hal hal yang macem macem ke alisya." Ujar dhirga yang sudah berdiri disampingnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
DAMAR ✔ [completed]
Roman pour Adolescents"ELANG!" teriak damar "Terbang tanpa batas!" jawab anak elang "Benturkan." ucap oji "Hantam." saut dhirga "Lalu hancurkan." timpal damar *** "Gue takut lo pergi saat kata itu gue ucapkan." batinnya ^^^ { FOLLOW DULU DONG SEBELUM BACA:) } Menceritak...