>_<
Happy reading
(Jangan lupa meninggalkan jejak ya!)
_____________________________"DAMAR!" teriak alisya histeris saat tubuh damar tumbang dan tersungkur di lantai.
"Dam bertahan!" ujar dhirga dengan terus menekan pengikat kepala yang ia gunakan untuk menyumbat darah yang keluar dari samping perut damar.
Damar yang menidurkan kepalanya di atas paha alisya terus mengucapkan kata 'aku gakpapa' seraya mengelus tangan alisya yang ia genggam.
"Bertahan damar, ambulans nya sebentar lagi datang. Aku mohon," ujar alisya dengan air mata yang terus mengalir.
"Lima menit lagi ambulans datang!" ujar gibran.
"Kevin gimana liq?" tanya oji
"Dia kabur. Semua anak buahnya juga," saut aliq
"Sial! Awas aja mereka. Gue akan minta pertanggung jawaban mereka!" gerutu oji dengan mengepalkan tangannya.
"Ja--ngan nang-is alisya. Ak--ku gak--papa," ujar damar terbata bata seraya menghapus air mata damar.
"Jangan ngomong apa apa goblok! Darah lo ngalir terus." saut alisya kesal dan damar malah terkekeh.
"Udah datang, ayo!" ujar gibran dan mereka langsung menggotong damar dengan posisi tengkurap karna pissau yang menancap di perut sampingnya. Menuruni anak tangga dan langsung di baringkan dengan posisi yang sama. Alisya ikut masuk kedalam ambulans dan para anak elang yang mengikuti mereka dari belakang.
"Aku mohon bertahan damar," ujar alisya terisak terus memegangi tangan damar.
Sesampainya di rumah sakit, damar langsung dibawa menuju ruang IGD untuk operasi pencabutan benda tajam. Alisya, pasukan tilang dan satu perwakilan anak elang menunggu di samping ruang IGD. alisya yang duduk ditemani gibran dan irvan, alisya menangis di pelukan gibran. Dan irvan yang langsung mengabari orangtua damar. Sebelum mereka semua berkumpul di area IGD, terlebih dahulu mereka mengobati luka di tubuh mereka masing masing dan langsung menuju area IGD.
"Lo tenang sya. Operasinya pasti berjalan lancar, dan damar pasti cepet sembuh." ucap gibran seraya terus mengelus punggung alisya.
"Tapi gue takut ran," saut alisya dengan masih menangis.
"Lo lupa kalo damar itu kuat? Dia pasti bisa sya,"
"Kenapa harus damar ran? Kenapa?"
"Karna dia tameng lo. Apapun yang terjadi sama lo damar akan menjadi pasang badan paling depan buat lo sya. Karna apa?"
"Karna dia tameng gue,"
"Nah. Itu tau,"
"Tapi. Kenapa damar ngelakuin ini? Kenapa dia gak narik tubuh kita berdua aja buat menghindar?"
"Balik lagi ke jawaban gue yang tadi. Karna dia tameng lo, dia pasti pasang badan buat lo."
"Sekarang. Lo, gue dan kita semua berdoa buat operasinya damar. Semoga semuanya berjalan lancar," yang diangguki oleh alisya.
Flashback on
Damar tengah memeluk alisya. Matanya melihat kearah kevin yang memeluk kiya, ia memejamkan matanya seolah menyalurkan rasa rindu dan lega karna sudah menemukan alisya. Saat damar membuka mata ia melihat kevin yang berlari menuju mereka lalu matanya melihat kearah kevin yang tengah mengeluarkan pisau dari saku jaketnya. Dengan sigap damar langsung memutar tubuh mereka alias tukar posisi dengan damar yang saat ini membelakangi kevin. Dan alhasil benda tajam itu langsung menancap di perut sampingnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
DAMAR ✔ [completed]
Novela Juvenil"ELANG!" teriak damar "Terbang tanpa batas!" jawab anak elang "Benturkan." ucap oji "Hantam." saut dhirga "Lalu hancurkan." timpal damar *** "Gue takut lo pergi saat kata itu gue ucapkan." batinnya ^^^ { FOLLOW DULU DONG SEBELUM BACA:) } Menceritak...