#CHAPTER 15

198 16 1
                                    

Damar sedang berbaring di aras kasurnya dengan posisi terlentang dan menatap langit langit kamarnya.

"Maafkan hamba Yaallah, hamba sudah berbuat dosa". Ucap damar lirih.

" ok, lo cowok dam! Lo harus tanggung jawab sama apa yang udah lo lakuin!". Ujarnya lagi dan langsung duduk di pinggir kasurnya.

Ia berlari menuju lemari untuk berganti pakaian. Lima menit akhirnya ia keluar dari kamarnya menuruni anak tangga dengan memakai kaos putih daj dibaluti hoddie merah marron polos dan celana cargo selutut berwarna cream tak lupa kunci mobil yang ia genggam.

Di ruang tv ada mama dan papanya yang tengah membicarakan soal pekerjaan.

"Damar keluar sebentar". Kata damar seraya berjalan menuju pintu utama tanpa menoleh ke orangtuanya.

" jangan malam malam pulangnya ya!". Teriak mamanya diarah ruang tv.

"Iya! Assalamualaikum". Saut damar lantang dan menutup pintu utamanya.

Ia berjalan menuju garasi rumanhnya dan memasuki mobil berwarna putih itu.dan melesat menuju rumah alisya.

Hanya perlu memutar arah dan sedikit memajukan mobilnya samlailah ia dirumah alisya, pagar yang sudah tertutup dan lampu kamar alisya yang masih menyala. Ia keluar dari mobil dan berjalan memasuki rumah itu.

" asalamualaikum". Salam damar seraya mengetuk pintu utama. Meski ada bel ia selalu mengetuk pintu, sudah menjadi kebiasaannya. Bukannya memencet bel malah menggedor gedor pintu!.

"Waalaikumussalam". Saut salam bundanya alisya seraya membukakan pintu.

" bunda, alisyanya ada bun?". Tanya damar mencium tangan bunda nesya.

"Ada tuh di kamar, langsung masuk aja". Saut bunda nesya dan berjalan terlebih dahulu memasuki rumah diikuti damar dibelakangnya.

" yaudah kalo gitu damar langsung ke kamar alisya ya bun". Ujar damar yang berjalan menuju anak tangga kamar alisya.

"Iya sayang, kalo ada masalah selesaikan baik baik ya." kata bunda nesya yang dibalas anggukan oleh damar.

Damar berjalan menaiki anak tangga dan sampailah ia di pintu kamar alisya bercat putih dengan dreamcathcer berukuran sedang berwarna putih pula.

Ia meraih knop pintu itu, sebelum membukanya ia menarik nafas panjang.

"Sya". Ujar damar yang sudah membuka pintu dan memunculkan kepalanya saja di balik pintu kamar alisya.

Yang ia lihat disana hanya ada laptop yang menyala dan bungkus snack yang berserakan di lantai, kemana oragnya?

Ia pun berjalan masuk dan memunguti bungkus snck yang berserakan itu di lantai. Setelah selesai membuang sampah itu ke dapur ia berjalan lagi menuju kamar alisya, dan sekarang sang empunya sudah ada di atas kasur dengan mata yang tak lepas dari laptop dengan posisi tengkurap.

" nonton apa sih". Tanya damar yang sudah duduk dipinggir ranjang.

"Drakor". Jawab alisya datar

" liat dong". Saut damar dan menaiki kasur alisya seraya berbaring tengkurap.

"Udah mandi belum?". Tanya alisya sedikit menggeser tubuhnya agar damar bisa melihat drakor juga.

" udah dong". Saut damar

Tiba tiba alisya bangun dan memposisikan tubuhnya duduk menatap punggung damar.

"Pelukk". Kata alisya manja yang sudah merentangkan kedua tangannya.

" ulululu". Saut damar dan memeluk alisya, damar menenggelamkan wajahnya di leher jenjang alisya, dan alisya menangkup dagunya di bahu damar.

"Maaf". Ucap damar tepat di telinga alisya.

DAMAR ✔ [completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang