>_<
Happy reading
(Jangan lupa meninggalkan jejak ya!)
________________________________*armada - aku rela*
Sambil dengerin mulmednya ya!
19.00 wib
Hari ini alisya sedang berada di rumah damar. Akan berangkat bareng menuju rumah sakit bersama orangtua damar, sambil menunggu orangtua damar. Ia berjalan menyusuri lantai dua dimana foto-foto keluarga berada disana. Satu persatu yang terpajang di dinding dan nakas alisya lihat. Foto damar saat kecil, saat damar menggendong almrh adiknya, saat damar beranjak sd, smp, bahkan saat sma pun ada. Alisya mengambil foto itu dan menatapnya.
"Gue kangen banget sama lo, cepet sadar ya." gumam alisya seraya mengelus foto tersebut lalu menyimpannya kembali. Terus berjalan hingga ia berhenti tepat di depan pintu kamar damar yang tertutup.
Memasuki kamar tersebut, sangat rapih dan bersih. Ia menatap kearah kasur dimana ia mengingat saat ia membangunkan damar dengan cara memukul dua panci tepat di telinga damar dan berakhir dengan alisya yang malah di kelitiki oleh damar. Alisya terkekeh mengingatnya, lalu matanya tak sengaja melihat kearah meja belajar. Disana ada laptop kesayangan damar yang sampai saat ini ia tak tahu apa isi dari laptop itu. Alisya berjalan menuju meja belajar itu lalu menatap laptop itu. Ingin membukanya tapi ragu.
"Alisya." ujar mama membuat alisya sedikit kaget lalu menatap mama yang berdiri di ambang pintu.
"Ayo sayang." sambungnya lalu alisya mengangguk, sebelum beranjak ia menatap laptop tersebut.
"Kenapa? Kamu mau pinjem laptop damar?" tanya mamanya
"Ah? Anu---Mmm--" alisya gagap entah kenapa seperti tertangkap basah saat akan mencuri.
"Gakpapa kalo mau pinjem." ujar mama membuar raut wajah alisya menjadi antusias.
"Serius boleh?" ujarnya
"Boleh dong, semua isi rumah mama juga itu punya kamu." saut mamanya lalu dengan cepat alisya meraih laptop itu dan keluar kamar damar.
*
Sesampainya di rumah sakit. Sudah ada dhirga dan oji yang sedang membersihkan kamar damar yang sedikit berantakan. Bungkus snack dimana mana, alisya sudah tau itu ulah mereka.Dhirga dan oji menyalami kedua orangtua damar lalu izin keluar membuang sampah. Orangtua damar menghampiri damar, mengelus dan mencium kening damar lalu berjalan menuju sofa membiarkan alisya untuk berbicara dengan damar.
Alisya menyimpan tas dan laptop damar di nakas, lalu berjalan mendekati damar. "Selamat malam damar, ini aku. Alisya." bisiknya lalu duduk dan menggenggam tangan damar.
"Masih betah tidurnya? Gak kangen sama gue? Sama cecenguk lo? Sama pacar lo juga." ucapnya menatap damar.
"Soal pacar lo, gue belum ketemu dia. Di sekolah pun gue gak ketemu dia, kata vera sih dia lagi sibuk ngurus ekskul terakhirnya."
"Ngomong ngomong soal sekolah, dua minggu lagi kita bakalan jadi angkatan paling tua di garuda. Lo gak mau bangun? Banyak dede gemes yang bakalan jadi calon anak garuda, biasanya lo selalu narsis diem di koridor terus liatin dede gemes yang lagi di MOS dilapangan. Gak mau lo kaya gitu lagi?"
"Ohiya, tadi gue ke kamar lo. Masih sama kok gak ada barang yang bergeser sedikit pun. Tapi, soal laptop kesayangan lo. Sekarang ada di gue. Boleh kan?"
KAMU SEDANG MEMBACA
DAMAR ✔ [completed]
Fiksi Remaja"ELANG!" teriak damar "Terbang tanpa batas!" jawab anak elang "Benturkan." ucap oji "Hantam." saut dhirga "Lalu hancurkan." timpal damar *** "Gue takut lo pergi saat kata itu gue ucapkan." batinnya ^^^ { FOLLOW DULU DONG SEBELUM BACA:) } Menceritak...