Halaman 54

2.3K 132 6
                                    

"Luar biasa, Mak. Enak sekali.. Terima kasih." Syam terlihat sangat menikmati.

"Sama-sama. Laen kali bilang dulu kalo mau mampir. Biar Mak bisa masak dulu... "

Syam mengangguk."Saya pamit,Mak. " Ia menoleh ke Ellia," Sampai jumpa makan siang besok, El... Assalamu alaikum... "

"Walaikum salam..." jawab El dan Mak bersamaan.

Mobil Syam telah hilang. Saat El mau masuk, ibunya menahannya," Syam bilang dia sudah duda."

El mengangguk.

"Kelihatannya dia tertarik sama kamu..."

El jengah. Dua orang dalam sehari yang bicara tentang itu." Mak, kan wajar... Teman lama yang baru ketemu dateng pengen tanya-tanya kabar gitu... Kenapa harus pakai embel-embel yang 'begitu' ?"

"Ya gak wajar. Wong lanang marani wong wedok mesti ada keperluane... " seloroh Mak Rum sambil senyum dan masuk ke dalam.

Ellia menggeleng. Heran dengan sikap orang-orang.

*********************

Setiap Ahad Paing, Pondok Pesantren Darul Hikmah mengadakan pengajian rutin. Di awali dengan Khotmil Qur'an, kemudian menjelang dhuhur akan ada pengajian. Desas-desus perceraian sang anak Kiai sudah menyebar. Banyak di antara para santri putri yang gembira dengan kabar tersebut. Ah, sang Gus favorit mereka jomblo lagi.

Nafisa membawa Najwa ikut serta ke pengajian. Karena Khataman sudah rampung, maka para santri putra mulai menata mimbar untuk tempat ceramah sang Kiai.

Syafiq yang baru keluar masjid langsung di tubruk oleh sang ponakan. "Paman baru ngaji ?" tanya gadis kecil itu.

Syafiq mengangguk, menggendongnya."Datang dengan siapa ?"

"Bunda."

"Abahmu gak ikut ?"

"Ikut. Tapi masih di bengkel. Mobilnya mogok, Paman.."

Syafiq membawa Najwa ke Ndalem." Trus tadi ke sini naik apa sama bunda?"

"Ojol."

Syafiq menurunkan Najwa," Kamu ikut Ummi dulu ya, Paman mau nyusul Abahmu dulu."

Najwa nurut.

Saat Syafiq ingin keluar, Nafisa memanggilnya. " Gus, diminta Ummi mapak Romo Yai Zakariya di Pondok Modern. Beliau habis kultum disana."

"Oke."

Syafiq meluncur ke Pondok Modern yang berjarak sekitar 7 kilometer dari Darul Hikmah. Setiba di sana, Yai sudah menunggu.

"Monggo Yai... "

Romo Yai masuk ke mobil, mereka segera ke Darul Hikmah.

"Ku dengar dari Husin, kamu sekarang sudah jadi duda.... " kata Yai di perjalanan.

"Inggih, Yai... " jawab Syafiq pelan.

"Jodoh itu sebagian rejeki. Dan itu urusan Allah swt. Sebagai manusia, kita cuma punya kewenangan ikhtiyar mencari pasangan, kemudian menjaganya. Masalah pasangan kita itu jodoh kita atau bukan siapa yang tahu ? Jangan pernah sekalipun berusaha mengambil alih tugas Sang Kuasa, kita tak kan pernah mampu..... "

Syafiq hanya mengangguk mendengarkan. Kata-kata Romo Yai Zakariya sungguh menggugah relung hatinya.

Beliau menepuk pelan dada Syafiq. "Jangan buat hal yang mubadzir.... Allah swt. menciptakanmu dengan rupa setampan ini, dengan garis nasab yang baik, diberkahi materi yang cukup, tidakkah kau bersyukur heh?" tanya Romo Yai.

MENGGAPAI DUA SYURGA (END) - Sebagian part telah di hapusTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang