BAB 4 TEMAN (Halaman 1)

1.9K 140 0
                                    

    Ting tong ting tong !

    Bel kelas PAUD Islam Aisyah berbunyi. Balita-balita berlarian keluar kelas dengan tawa-tawa riang. Para orang tua yang menunggu di halaman parkir menyambut buah hatinya. Kelas sudah hampir kosong. Lala masih berusaha menarik resleting jaketnya.  Dia tarik naik tak bisa, turunpun tak bisa. Dia paksa resleting itu ke atas.
"Hah, susah nih.. " keluhnya.

    "Kamu kenapa, Lala? " Seorang balita berwajah bulat nan elok mengamati temannya.

    "Resletingku macet. Gak bisa di tarik...." jawab Lala dengan bibir manyun.

    "Oooh ...coba sini Najwa bantu ya.."
Najwa menarik resleting ke atas, Lala menarik jaketnya ke bawah, dengan sekuat tenaga.

     "Aaah ....susah, La..."

     Lala mengangkat bahu, masih manyun. Najwa menghampiri sang guru yang membersihkan kelas.

    "Bu guru, jaketnya Lala gak bisa ditutup." Najwa menunjuk ke arah Lala.

    "Kenapa Lala? Resletingnya rusak ya?" tanya bu guru.

    "Emm.." Lala mengangguk.

    "Coba sini ibu liat."
    Bu guru mengamati resleting itu, ternyata tersangkut pada kaos jaketnya. "Naah, sekarang sudah bisa.. ayo cepat keluar. Yang lain sudah pulang, nanti orang tua kalian nyariin lho .."

"Terima kasih bu.. " ucap mereka.

"Iya ,sama-sama...."

    Mereka keluar kelas. Halaman parkir sudah agak sepi. Najwa berlari menuju bundanya. Sementara Lala duduk di teras depan kelas. Wajah  mungilnya menopang dagu. Dari kejauhan Najwa dan ibunya berjalan menghampirinya.

    "Lala ini bundaku..." Najwa memperkenalkan wanita berkerudung jingga itu pada temannya.

    "Hallo cantik....mana ibumu? Belum jemput ya?"

    Lala tersenyum manis. "Belum tante.."

    "Panggil bunda Fisa saja," Nafisa ikut tersenyum." Kalo begitu, Najwa dan Bunda nemenin Lala sampai ibunya dateng boleh?"

    Lala mengangguk. Mereka ikut duduk di teras. Mereka bergurau, tertawa terbahak-bahak. 15 menit kemudian sebuah sepeda motor berhenti di halaman parkir.

    "Itu ibuku", teriak Lala, berlari memeluk kaki ibunya.

    Ellia membungkuk, mencium kening putri kesayangannya." Maaf ya nak, ibu tadi isi bensin dulu. Antriannya panjang... "

    "Gak pa-pa, Buk... tadi Lala ditemani Najwa dan bunda Fisa kok".

    "Bunda Fisa?" alis Ellia bertaut.

    "Itu mereka."

    Nafisa mendatangi Ellia. Mereka saling tersenyum.

    "Assalamu alaikum, saya ibunya Najwa. Tadi Lala sendirian nunggu mbak, jadi kami temani sebentar".

    "Wa alaikum salam, Maaf ngrepotin.. terima kasih mbak. Saya Ellia,ibunya Lala".

   Nafisa dan Ellia bersalaman.

    "Kalau begitu, kami pulang dulu",kata Nafisa.

    "Oh iya mbak silahkan... Kami juga mau pulang...."

    Najwa melambai kepada Lala," Da dah Lala....."

" Da dah Najwa... " balas Lala.

    Najwa dan ibunya masuk ke dalam mobil Innova putih yang terparkir di depan gerbang.

    "Ayo kita pulaaang.... " seru Lala dengan ceria. Ellia geli melihatnya.

MENGGAPAI DUA SYURGA (END) - Sebagian part telah di hapusTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang