[END] 𝓶𝓲𝓮𝓷𝓷𝓮 𝓢𝓸𝓷𝓷𝓮 [Matahariku] || MarkHyuck ✓

[drei]

Seo Donghyuck namanya. Lelaki berparas manis nan imut yang selalu membuat orang-orang disekitarnya merasa bahagia. Sikapnya yang selalu ceria membuat siapa saja betah di samping bocah manis itu, walau terkadang dirinya suka jahil tetapi kejahilannya lah yang membuat orang-orang menaruh perhatian kepadanya.

Seo Donghyuck atau biasa dipanggil Haechan adalah anak tunggal dari pasangan Seo Jhonny dan Ten Lee. Mereka adalah keluarga kecil yang bahagia. Haechan adalah nama pemberian sang Mama, karena menurut sang Mama nama itu sangat cocok dengan anak semata wayangnya. Mencerminkan sekali bagaimana kepribadian dari bocah itu sendiri. Haechan mampu memberikan warna kepada semua orang yang berada didekatnya, memberikan sinar kebahagiaan kepada kedua pasangan tersebut.

Haechan kecil pernah berkata kepada sang Mama.

"Mama.."

Ten yang saat itu sedang memasak menatap sekilas Haechan yang duduk di atas kursi meja makan.

"Yaa sayang?". Ten meletakkan piring berisikan lauk di depan Haechan.

"Mama, Haechanie sayang mama, mama jangan tinggalkan Haechanie ndee". Ucapnya dengan raut polos.

Ten tersenyum lembut menatap sang anak. "Mama juga sayang Haechanie, mama tidak akan pergi meninggalkan Haechanie, kita akan bersama dan bahagia selamanya"

Haechan kecil tersenyum, ia memeluk leher sang Mama dengan erat.

"Heii what's wrong, kenapa kalian berpelukan? Kenapa Papa tidak diajak hmm?" Sang kepala keluarga pulang dengan jas kantornya.

Haechan yang melihat kedatangan sang Papa pun sontak meloncat dari kursinya membuat ia mendapat ocehan dari sang mama yang takut jika anaknya terjatuh.

"Papaa" jeritnya, tangan kurusnya merentang selebarnya untuk memeluk tubuh besar Jhonny.

"Whoaa, jagoan Papa sudah besar yaa" Jhonny menggusak pucuk kepala Haechan.

"Papaa, Haechanie rinduu". Haechan menjatuhkan kepalanya pada pundak lebar Jhonny membuat Jhonny tersenyum dan mengelus punggung putra kesayangannya.

"Papa juga merindukan mu Son"

Ten yang melihat itu pun sontak bertepuk tangan. "Sudah sudah ayo kita makan malam terlebih dahulu. Sayang kamu turun dulu dari gendongan Papa, pasti Papa lelah"

Haechan mencebikkan bibir mungilnya. Lalu kembali ketempat semula. Keluarga kecil itu menikmati makan malam mereka dengan tenang.

Malam harinya Haechan terbangun dari tidurnya. Mata bulatnya berkaca-kaca. Bocah manis itu rupanya mengalami mimpi buruk. Turun dari ranjangnya untuk menuju kamar orang tuanya yang berada tepat diseberang kamar dirinya sendiri.

Tok tok tok

"Mamaa..." Panggilnya lirih.

Tok tok tok

"Papaa, buka pintunya"

Ceklek

Ten dengan muka bantalnya menatap sang anak dengan khawatir.

"Ada apa sayang? Kenapa Haechanie menangis? Mimpi buruk hmm?"

Haechan hanya mengangguk dalam dekapan Ten. Haechan Ten letakkan ditengah, antara dirinya dan Jhonny.