[einundfünfzig]

12.8K 907 41
                                    

Pagi-pagi sekali dihari Minggu yang terlihat cerah ini Haechan sudah berkutik di dapur menyiapkan sarapan untuk Mark juga Hao. Hari ini mereka akan pergi ke acara pernikahan Jeno juga Jaemin. Benar pernikahan keduanya baru bisa dilangsungkan sekarang, hal tersebut karena banyak dari satu dan lain halnya.

"Hyung bangunlah.. ini sudah jam 6 nanti kita telat ", Haechan menggoyangkan lengan Mark yang sedang tidur telungkup. Mark hanya berdehem, mengambil waktu 2 menit untuk bisa membuka matanya dengan sempurna.

"Bajunya digantung dekat sana ya", Haechan menatap kearah lemari yang di sana memang sudah tergantung jaz berwarna cream untuk ia pakai nanti. Berjalan kearah tempat tidur Hao yang terletak di samping tempat tidur mereka.

"Waah anak Mommy sudah bangun rupanya.. pintar sekali yaa tidak menangis", Haechan mendusalkan wajahnya ke perut besar milik Hao, membuat anak itu tertawa karena ulah ibunya.

Haechan menjauhkan wajahnya, mengangkat Hao dan diletakkan di atas ranjang mereka, mendudukan batita itu yang kini sudah bisa duduk dengan benar tanpa adanya sandaran lagi yang harus membantu tubuhnya agar tidak jatuh. Hao juga sudah mulai belajar berdiri dengan tegap.

Sembari menunggu Mark selesai mandi Haechan bermain dengan Hao, mengajak anaknya itu untuk berbicara dan banyak hal lainnya. Pintu kamar mandi terbuka, Mark keluar dengan celana treningnya tanpa atasan tengah menggusak kepalanya menggunakan handuk.

"Daddy sudah selesai mandii.. sekarang giliran Hao", Haechan mengarahkan tangannya untuk membuka baju Hao.

"Aigoo perut siapa ini? Perut badut hmm?", Haechan menunjuk nunjuk perut Hao menggunakan telunjukknya, Hao yang melihat ibunya bermain dengan perut besarnya lalu menunduk, melihat perutnya yang memang besar, menepuk-nepuk perut tersebut lalu mendongak menatap Haechan. Senyum manis tercetak di sana.

Melihat putranya tersenyum Haechan tak bisa tidak ikut menunjukkan senyum manisnya, menidurkan putranya itu untuk membuka celana yang Hao gunakan. Setelah Hao tak menggunakan apapun Haechan menggendong dan membawa Hao untuk mandi.

Mendudukan Hao di dalam bathtub dengan suhu air yang hangat. Tangan mungilnya langsung saja menepak-nepak air dengan semangat, Haechan sendiri hanya tersenyum tipis melihat bagaimana antusiasnya Hao ketika bertemu dengan air, namanya juga anak kecil siapa yang tidak suka bermain air, benar bukan?

Setelah 10 menit akhirnya Hao telah selesai mandi. "Sini biar aku saja yang memakaikannya baju, kamu mandilah", Mark mengambil Hao dari gendongan Haechan. Berjalan menuju kasur dimana di sana sudah disiapkan segela keperluan Hao.

Haechan mengangguk lalu segera mengambil handuk dan masuk kembali ke kamar mandi, mempercayakan Hao bersama dengan Mark. Sebenarnya ayah dari Hao itu tidak perlu diragukan lagi karena sudah sering melakukan hal demikian untuk membantu Haechan, jadi tidak perlu ada yang dikhawatirkan.

.

"Hyung?!"

Mark yang sedang bermain bersama Hao sontak saja menoleh ketika mendengar Haechan memanggilnya.

"Apa?", Dengan wajah penuh kepolosan Mark menatap istrinya itu dengan mulut yang sedikit terbuka.

"Kenapa baju Hao serba hitam begitu?", Haechan menatap suaminya tak habis pikir, padahalkan Haechan sudah menyiapkan baju yang memang seragam dengan bajunya juga Mark.

"Kenapa memangnya? Anakku keren begini kok", Mark tersenyum menatap Hao yang sedang menatap kedua orangtuanya.

"Keren sih keren hyung, tapi kita mau ke acara pernikahankan kenapa jadi seperti jalan-jalan ke mall begini?", Haechan menghela nafasnya panjang, menatap Hao yang duduk sambil bertumpu pada kedua tangannya. Menggeleng Haechan lebih memilih memakai baju terlebih dahulu. Membiarkan apa yang Mark lakukan pada anaknya, tidak salah sih memang nanti ia bisa menggantikan Hao baju saat sudah sampai di lokasi.

[END] 𝓶𝓲𝓮𝓷𝓷𝓮 𝓢𝓸𝓷𝓷𝓮  [Matahariku] || MarkHyuck ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang