[fünf]

18.5K 2.1K 81
                                    

"Jadi kamu masih kuliah yaa". Taeyong tersenyum lembut pada seseorang di sampingnya.

Orang tersebut mengangguk canggung yang membuat Taeyong tersenyum kembali, tapi kali ini adalah senyum gemas.

"Kau ini lucu sekali sih". Taeyong menggusak pucuk kepala orang tersebut.

"Jadii.. Haechanie sejak kapan kamu diperlakukan semena-mena begitu?"

Haechan pemuda yang duduk di samping Taeyong menatap Taeyong sekilas. "sejak pertama bekerja disana". Ucapnya lirih membuat Taeyong tersentak, seakan tak percaya ha tersebut.

Jadi tadi Taeyong sedang ingin berkunjung kesebuah cabang Caffe miliknya.  'Azalea Caffe' yang jarang sekali Taeyong kunjungi.

Kunjungan tersebut tak semenyenangkan seperti di Caffenya yang lain. Taeyong mendapati jika pegawai yang bekerja di Caffe tersebut tengah memarahi seorang pemuda. Taeyong yang melihat hal tersebut masih diam, memperhatikan.

"Kau ini bodoh atau bagaimana hah?". Teriak seorang perempuan, pegawai di Caffe tersebut.

"KAU TULI YA?". Perempuan tersebut mendorong kepala Haechan kesamping.

"HARGA PIRING INI LEBIH MAHAL DARI HARGA DIRIMU". Teriaknya di depan Caffe yang masih ada beberapa pengunjung.

Haechan masih diam. Matanya bergulir melirik perempuan itu yang menjauh, mengambil sekantong plastik hitam. Setelah deket kantong tersebut ia lemparkan kearah Haechan.

"Ambil ini, buang". Ucapnya dengan kasar.

Haechan hanya menurut, lalu mengambil kantong tersebut. Membuangnya ke tempat sampah yang berjarak 10 meter dari Caffe.

Haechan menghela nafas lelah, lalu kembali berjalan menuju Caffe. Tetapi saat ia kembali suasana Caffe sudah sepi, tak ada lagi yang duduk dengan santai seperti sebelum ia pergi. Matanya kemudian menatap satu laki-laki cantik yang tengah berdiri dihadapan semua pegawai Caffe.

Haechan bingung, kenapa semua orang menunduk dihadapan orang tersebut. Termasuk kepala pengurus Caffe. Bibi Jang.

Haechan terkesiap ketika pandang merea bertemu, menunduk sebagai hormat sebagaimana pegawai lain lakukan.

"Aku bisa saja memecat kalian semua". Ucapan pertama sukses membuat Haechan kaget. Ia takut jika dirinya juga di pecat.

"Tak sadar diri hah?! Kalian disini hanyalah pegawai, bukan siapa-siapa!". Ucap laki-laki tersebut dengan sinis.

"Aku sudah sangat amat baik selama ini, ternyata kalian begini dengan sesama kalian, Bibi Jang, apa kamu juga membiarkan mereka?"

Bibi Jang mengangguk ragu. "Iya, Tn. Taeyong"

Taeyong yang mendengar hal tersebut tak bisa tak menghela nafasnya. Ternyata selama ini pegawai yang sudah ia percaya melakukan hal yang tak terduga. Ia saja tidak pernah memperlakukan orang lain dengan semena-mena begitu.

"Aku mau pulang, pusing". Taeyong memijat ujung hidungnya kemudian berlalu. Meninggalkan mereka yang masih diam menunduk. Melewati Haechan yang menggeser langkahnya ketika Taeyong hendak lewat.

"Heii, anak muda. Ikut denganku". Taeyong menoleh, menatap Haechan yang sekarang menatap padanya dengan tatapan bingung.

Haechan menurut, mengikuti langkah Taeyong yang ada didepannya. Hingga langkah Taeyong berhenti di dekat mobil berwarna hitam.

"Masuk". Taeyong melihat Haechan yang masih diam di luar mobil.

Melihat gurat kebingungan dari Haechan, Taeyong pun kembali bersuara. "Masuk Haechanie, aku tidak akan menculik mu". Kekeh nya diujung kalimat.

[END] 𝓶𝓲𝓮𝓷𝓷𝓮 𝓢𝓸𝓷𝓷𝓮  [Matahariku] || MarkHyuck ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang