"Kekhawatiran itu mampu memicu perasaku, jangan takut aku ada di sini selamanya."
Aidanata Novandri Anggoro
***
Selepas makan malam di rumah Mutia, Aidan sudah pulang dari kediaman rumah Arkansa, namun dirinya tidak langsung pulang melainkan mampir sejenak ke basecam Samurai yang tak jauh dari perempatan komplek rumah Mutia.
Di basecam, tepatnya berada di Cafe Regions yang bernuansa hitam dan putih. Aidan langsung saja masuk ke dalam cafe tersebut dikarenakan sudah ada Damian, Langit, Bagas, Rangga, Boran, Lukas, Dan Wisnu yang sudah berdiskusi sambil nercanda riya.
"Widih! Es batu kita sudah mulai berani ngebucin nih," seru Wisnu yang tak sama sekali disahuti oleh Aidan yang sudah duduk di samping Boran, "Lo yang bilang ke mereka?" tuduh Aidan kepada Langit yang membuat Langit nyengir. "Mulut gak berakhlak emang," sambungnya lagi.
"Ya gak apa-apa juga kali, Dan, Kita semua juga berhak mencintai seseorang bahkan pacaran. Yang penting, nih, geng gak bubar aja gitu," kata Damian yang kebetulan anggota Samurai paling tua diantara yang lainnya. "Iya, Bang," sahut Aidan yang langsung memesan minumannya.
"Ada yang nantangin kita nih, duel katanye," ujar Bagas yang tiba-tiba sambil memperlihatkan isi room chat Whatsappnya dengan nomer yang tak dikenal. "Oh iya, Dan, lo harus jagain Mutia benar-benar. Sebab tuh anak emang lagi diincer sekarang, bahkan pacarnya yang katanya di Paris tuh manfaatin kekayaannya doang, jaga dia bener-bener." Aidan terkejut bahkan yang lain juga, dari mana Rangga tahu ini semuanya?
"Lo tau dari mana, Ga?" tanya Langit penasaran, "kan dia adeknya Arden, lah Arden anaknya Pak Baron Arkansa si pemilik saham ada dimana-mana, dan si Keandra tuh musuh bebuyutan kita. Geng Pangkas noh," sahut Rangga yang benar-benar di luar nalar anggota Samurai yang lainnya. "WANJERRR! Baru ngeh gue, iya juga ya. Lo harus jaga tuh, Dan," seru Langit.
Aidan terdiam sejenak dan mulai mengambil benda pipih di kantongnya, "Gue minta nomer Mutia, lo pada punya?" tanya Aidan, mampu membuat ke tujuh pemuda langsung menoleh ke sumber, "gue punya," sahut Rangga. "Sini HP lo," pinta Aidan yang langsung Rangga kasih saja Hp-nya kepada sahabatnya.
Di tempat lain, Mutia sedang bercanda riya dengan pacar LDR-nya di room chat. Mutia berbaring kesana-kemari, di luar Mutia sangat cuek namun ketika sudah bersama Keandra itu berbeda walau LDR.
"Apaan dih! Masa iya panda punya kakek buyut sih!" ujar Mutia membalas telpon Keandra sambil tertawa pelan.
"Ada, kamu aja yang minim ilmu. Coba tebak lagi nih," ucap Keandra dengan nada serak basah khasnya.
"Iya deh, apaan tuh?" tanya Mutia, Mutia mulai menghampiri meja riasnya yang sudah terpapang jelas wajahnya yang sudah kusam akibat seharian gak skincare.
"Tebak ya. Aku selalu terbayang olehmu, tak berwujud namun mampu menciptakan rasa nyaman, dan selalu kau nikmati dengan ketenangan. Hayo, apaan tuh?" tanya Keandra yang mampu memutar otak Mutia.
"Bantaran dulu, lagi skincare ini. Kamu juga gih!" suruh Mutia yang langsung dikerjakan oleh Keandra, "kalau gini, mending Vc aja lagi," sambung Mutia.
Bubby❤ is Video call you ....
Mutia langsung mengangkatnya dan mulai menampakkan wajah gagah tampan yang lagi asik memoles sedikit krim berwarna benik di atas wajahnya. Mata Mutia tak henti-hentinya menatap sang kekasih yang sudah lama LDR dengannya.
"Kagak usah gitu juga kali Sayang, tau ko. Kangen berat ya?" goda Keandra yang mampu membuat Mutia langsung menutup wajahnya dengan handuk.
"Ish! Meni tau aja kamu tuh, skincarean aja dulu. Jawaban tadi ...!" sahut Mutia yang mulai mengikat rambutnya yang tadinya berantakan sekarang sudah rapi.
"Pasti Kambing, hehe ...," sahut Mutia sembarang yang mampu mengundang tawa besar di seberang video sana. Keandra tertawa.
"Gemes banget sihh!! Jawabannya Angin. Yah kalah huhu, kamu gak tidur?" tanya Keandra yang sudah selesai skincare-an.
"Kok angin sih? Kenapa, gak, kamu aja yang menghangatkan jiwa raga ini, aduh bucin!" seru Mutia yang langsung mendapatkan senyuman manis dari sang pacar. Mutia lupa kalau dirinya dengan Aidan juga sedang pacaran namun bohongan saja, tepatnya Mutia tidak akan menceritakan ini ke Keandra dalam waktu sekarang.
"Mending, kita tidur hayuk," ajak Mutia yang sudah menidurkan kepalanya di bantal yang cukup besar dan di samping boneka bear pemberian Keandra berwarna cokelat.
"Aku nyanyiin mau? Cukup dengerin terus tidur ya," ucap Keandra yang langsung diangguki oleh Mutia yang sudah sangat mengantuk. Kenadra langsung mengambil nada, suaranya cukup lumayan bagi Mutia.
Sebelum itu, Keandra langsung mematikan dengan sepihak dan tiba-tiba langsung ada masuk notif dari nomer WA yang tak dikenal sama sekali oleh Mutia.
"Lah mati, mungkin wifi-nya. Ini siapa coba?" ujar Mutia yang langsung membuka room chat tersebut.
+62 831-0987XXXX
Perjanjian kita
Lo aja yang ingatin pagi
Besok
Gue jemput!(Read)
Lo siapa?
Perjanjian?
apaaa!
jangan seenak jidatGue
Aidan(Read)
Dah lo ikutin perintah
guehm
ydh
(read)Mutia langsung menambahkan nomer Aidan tersebut ke daftar ko tak namun Mutia malahan menamakan tidak sesuai dengan nama sang pemilik.
'Wong edan'
"Dah cocok, stres gue lama-lama gini! Auah dah, mending bobok," seru Mutia yang langsung mematikan dan meletakkan ponselnya di atas lemari samping kasurnya.
A/w:
Malam gaessss
Update nih bor
Boom VOTE DAN KOMENYA kuyMakasih❤
KAMU SEDANG MEMBACA
See My Crush (end)
Teen FictionFOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA *** Ini tentang Aidanata Novandri Anggoro. Ketua geng Samurai yang paling disegani, cuek dan pembaca novel bergenre fantasi. Yang ditakdirkan bertemu dengan seorang gadis cuek bernama Marion Mutia Arkansa. Yang ternyat...