Bab 7: Pembulian.

283 37 3
                                    

Jam telah berlalu, dikarenakan ini adalah jam pelajaran Praktikum Kimia jadi anak Ips 5 disuruh ke Laboratorium untuk mempraktekan sebuah senyawa dengan reaksinya.

Mutia dan Hanggini sudah sangat rapi dengan balutan jas di badannya yang sangat pas. "Lo cocok jadi dokter Nggi," seru Mutia mampu membuat Hanggini tertawa. "Mana ada, dokter galak ke gue gini, hahaha!" sahut Hanggini menolak.

Mereka mulai memasuki lab yang sangat khas dengan bau-bau yang tak mengenakkan. Namun, ada seseorang yang nyempil di laboratorium disini. Yaitu Piracy Mauling, yang padahal dirinya anak kelas 11 Ips 8 yang belum ada jadwal praktikumnya bahkan lintas minatnya biologi bukan kimia.

"Gue curiga sama tuh cewek lagi asik ngetes isi tabung," bisik Hanggini kepada Mutia yang mulai menoleh ke cewek tersebut. Mutia hanya mengabaikannya saja, pelajaran pun dimulai dengan sangat senyap dan mendetail, namun saat itu Mutia mulai izin permisi untuk panggilan alam tanpa ditemani Hanggini.

Kebenarannya, Pira hanya mengincar keberadaan Mutia dan mulai mengikuti langkah Mutia sampai ke Wc yang paling tengah, setelah membuang hajatnya tiba-tiba lampu Wc mati. Pintu Wc pun macet, mampu membuat Mutia getar-getir di dalam Wc tersebut.

Perasaan Hanggini mulai tidak enak, dan mulai mengechat Aidan yang kebetulan dia punya Nomer Wa nya.

Aidannn

Darurat
Mutia, sedari tadi praktikum
belum.keluar dari Wc
gue khawatir KAK
pleaseee lo ke sanaa

Gue curiga dama Pira tadi
nyempil Di Lab sendirian.

Oke
(Read)

Hanggini mulai bergegas keluar dari Lab tersebut, dan Pira masih berada di depan pintu Wc tersebut. "Lo kalau jadi cewek, kagak usah kecentilan. Sok cantik lagi lo! idih, sampah banget," ucap Pira yang sudah menyeringai tepat di depan Pintu.

Untungnya Mutia membawa ponselnya dan ternyata tidak berpihak kepadanya. Ponsel Mutia telah lowbet, dan terpaksa menggedor-gedor pintu tersebut sekuat tenaga.

Brakk

Brakk

"TOLONGGGGGGG! ADAAA JELMAAN SETAN, IBLIS, JAHANAMMMMM!!" jerit Mutia sekuat tenaga, mampu membuat Pira menyeringai merasa dirinya sudah menang. "Gak bakalan ada yang bisa denger, percuma,"

"Oh iya, kalau mau hidup lo aman buat kedepannya. Jauhin AIDAN!" seru Pira yang mampu membuat telinga Aidan tegang dan langsung berlari menuju Wc tersebut.

Aidan sudah sampai tepat di hadapan Pira yang mampu membuat Pira terkejut, "Aidan, sayang. Kamu ngapain ini kan Wc cewek, malu loh," seru Pira dengan lembut, mampu membuat Mutia ingin muntah dengan drama queennya.

"Apa maksud lo, buat nyuruh Mutia jauhin gue? lo siapa gue? Pembantu? oh iya lupa, OB ya," seru Aidan yang langsung menyingkirkan tubuh Pira dari sisinya. Mutia tidak bersuara lagi, karena dirinya sudah lemas tak terkendali.

"Mut! lo denger gue kan! MUTT!" seru Aidan yang mulai menghampiri Pira buat mengambil kuncinya. "Mana kuncinya, atau gue bakalan hancurin keluarga dan kehidupan lo!" ancam Aidan yang mampu membuat Pira ciut.

"Gue sayang lo Dan, gak usah perduliin Mutia yang sudah punya pacar. Keandra Pramudya Lanka!" seru Pira mampu membuat rahang tegas milik Aidan langsung merosot dan terdiam seribu bahasa. Aidan mulai mengingat masa lalunya bersama Keandra yang dulunya sahabat ternyata bullshit.

See My Crush (end)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang