Mutia sudah berada di kediaman Anggoro yang mampu membuat dirinya sangat merepotkan, Aidan yang sudah babak belur masih saja tersenyum sambil melirik ke Mutia dengan tatapan yang tak seperti biasanya.
"Lo kenapa sih! Kucheng!" seru Mutia yang masih dibopong oleh Aidan mulai membuat Aidan tertawa lepas. "Gue kaget aja, lo segitunya atau lo udah jatuh cinta sama gue beneran?" goda Aidan yang mampu membuat Mutia memberontak dan mendorong tubuh Aidan yang hampir saja mengenai tubuh Risha yang kebetulan baru menghampiri mereka.
Risha hanya bisa tersenyum, "Eh, ko kalian kucel gini? mending Mutia mandi, dan Aidan juga. Itu muka kamu kenapa gitu Dan? jangan bilang--" ujar Risha yang langsung dicela oleh Aidan. "Mah, panggilin bi Nina ya. Mutia sementara malam ini nginap lagi di sini, dan tidurnya di kamar Aletha aja."
Ucapan Aidan mampu membuat Risha sangat penuh dengan kecurigaan, "nanti Mutia ceritain semuanya Tan," ucap Mutia yang langsung dibopong oleh Aidan menuju kamar yang pintunya berwarna cokelat. Aletha baru saja menyelesaikan tugas rumahnya yang diberikan oleh guru sekolahnya.
Tok.. Tok..
"Aletha, ini ada kak Mutia loh," ucap Risha yang langsung membuat Aletha langsung menghampiri dan membukakan pintu kamarnya. Aletha terkejut melihat penampilan sang abang dan Mutia saat ini.
"Ya Allah, kakak kenapaaaa?" tanya Aletha yang mulai panik, "Gak apa-apa kok, malam ini kakak nginep di sini ya? sekalian kakak rindu sama Aletha," ucap Mutia yang mampu membuat Aletha murung. Aletha sangat sayang dengan Mutia, dan hanya keluarga Anggoro yang bisa merawat Mutia seperti ini dengan penuh kasih sayang.
Aidan langsung berjalan berbalik menuju kamarnya sambil mengambilkan baju kaos besarnya dan celana pendek untuk Mutia pakai. Dikarenakan baju Risha isinya baju emak-emak, jadi mau gak mau baju Aidan yang akan dipakai oleh Mutia.
_____
Mutia dan Aletha masih belum tertidur padahal sudah jam 10 malam. Aletha masih khawatir dengan keadaan Mutia yang sepertinya ada masalah.
"Kak, Letha mau nanya boleh?" tanya Aletha yang membuat Mutia mengangkat alisnya sebelah. "Heum, tanya aja," sahutnya yang mulai menunggu pertanyaan Aletha. Gadis kecil itu mulai membalikkan wajahnya menghadap ke Mutia.
Aletha yang mulai menompang wajahnya dengan tangannya pun mulai berbicara, "kak, kenapa kakak gak jadian aja sama Abang? biar kakak dilindungin terus, abang pan ketua geng motor," ucap Aletha mampu membuat Mutia terdiam seribu bahasa.
Mutia mulai beranjak dari kasur Aletha yang langsung membuat Aletha terbangun, "Apa kata-kata Letha ada yang salah ya ka? maafin Letha, gak bermak-" ucap Aletha merasa sangat bersalah bertanya dengan pertanyaan yang gak wajar untuknya. Mutia tersenyum, "Kakak gak marah ko, kakak mau ke WC aja. Aletha langsung tidur ya, takutnya kakak lama buat ke kamar kamunya," ucap Mutia berbohong yang mulai berjalan menuju pintu kamar Aletha menuju taman belakang untuk meluapkan semua keluh-kesalnya saat ini.
Mutia tak menyadari kalau ada Aidan yang tadinya habis minum segelas air dan langsung menghampirinya yang tengah duduk di atas bangku taman dengan di bawah naungan langit malam dengan berjuta bintang mengangkasa sangat megah.
"Andai, hidup gue gak kaya gini. Gue mau hidup ke semula, kaya dulu tanpa adanya cinta," ucap Mutia sambil menatapi indahnya bintang malam. Tiba-tiba saja ada Aidan yang telah menghalang perlihatannya yang tadinya menatap bintang langsung berubah menjadi manyun.
Aidan mulai duduk di sampingnya dengan tanpa ada rasa bersalah, "Masa lalu lo emangnya kaya gimana? sorry aja ya, karena ini rumah gue kebohongan gak boleh masuk di area rumah gue," ujar Aidan yang mulai melipat tangannya ke belakang kepalanya sendiri untuk menjadi senderan. Mutia hanya bisa terdiam sambil menatap bintang-bintang.
"Lo percaya? di ke esokan hari akan ada cahaya yang mampu menunjukkan dan menuntun lo ke jalan yang benar yang hati lo inginkan," ucap Aidan mampu membuat Mutia mulai menoleh ke pria yang tepat sedang menatap bintang.
"Harapan gue udah pupus," sahut Mutia yang mampu membuat Aidan merubah posisinya menjadi menatap Mutia. "Apa aja yang telah Keandra kasih ke lo?" tanyanya yang mampu membuat Mutia langsung bertunduk.
Aidan menarik nafasnya dengan kasar, "Lo nyadar? kita pernah satu SMP, Keandra adalah sahabat gue dan musuh besar gue." Mutia langsung terkejut dan mulai menatap Aidan sangat berbeda. "Gue sama dia dulu pernah suka sama cewek yang sama, ya cewek itu Mila. Kamila Mirania Parloni, ya dia cewek yang selama itu jadi pacar gue saat gue tau Keandra sama lo pacaran. Ya, gue menang dalam persaingan bodoh saat itu," kata Aidan yang mampu membuat Mutia terdiam dan hanya bisa menatap wajah Aidan dari sinar lampu taman yang menemani mereka.
"Sorry kalau gue curhat dadakan, cuman lo yang tahu tentang ini. Kalau lo mau pergi gue gak masalah, karena kehadiran gue cuman bisa merusak hubungan lo sama Keandra dan hidup lo sendiri," ujar Aidan putus asa yang mulai menundukkan wajahnya untuk tidak terlihat seperti lelaki lemah karena perihal cinta.
Mutia terisak, ternyata Mutia menangis disaat Aidan menceritakan hal masa lalunya. "Lo kenapa? gue salah besar ya? aduh, berdosa banget kamu Aidan-" seru Aidan yang mulai panik, Mutia mulai tertawa sambil memegang tangan Aidan yang hampir saja ingin memukul kepalanya.
"Kepala lo gak bersalah, jangan disakitin. Cukup masa lalu yang menjadi luka, masa sekarang adalah masa lo buat menyembuhkannya," ucap Mutia yang mulai tersenyum pertama kalinya di hadapan Aidan, cowok kasar dan dingin yang selama ini kepadanya mampu membuat gadis dingin dan kasar tersenyum.
"Kean, gue kenal dia lewat DM instagram. Gue kira dia anak baik-baik, ternyata di luar ekspetasi gue, gue- gue udah ciuman sama dia malam tadi pas gue pulang, gue nyesal," lirih Mutia yang mulai menangis kembali dan memukul dirinya sendiri. Tanpa ba-bi-bu lagi Aidan langsung memeluk tubuh Mutia, dia gak menghiraukan perihal yang dialami oleh Mutia hari ini.
"Gue gak punya harga diri banget! gue brengsek! hiks-" seru Mutia yang mulai memberontak di dekapan Aidan, sedangkan Aidan langsung mengelus rambut Mutia dengan sangat perlahan. "Luapin semuanya ke gue, walau belum kenal entah kenapa gue gak bisa jauh dari lo, apalagi lihat lo tersakiti kaya gini," ujar Aidan yang mampu membuat Mutia menangis semakin deras.
"Lo gak brengsek, cuman lingkungan lo gak mendukung. Gue tau emang kesalahan fatal, gue tau seharusnya gue gak kaya gini. Tapi, lo perlu dorongan, maaf selama ini gue agak aneh ke lo. Jujur, gue sayang sama lo," ucap Aidan yang mampu membuat Mutia terdiam seribu bahasa.
Jatung Mutia seketika mulai berdetak dengan cepat, "SAYANG? what! ini cuman mimpikan!" Mutia membatin.
Aidan masih mendekap Mutia yang mulai tenang, Aidan mulai melepas dekapannya. "Soal ciuman mah hal biasa aja kali, noh lihat di instastory banyak banget manusia indonesia alay. Lo kan gak kelihatan dan gak pamer, ya setidaknya jadikan itu pelajaran," ucap Aidan yang mampu membuat Mutia hanya mengangguk.
Risha yang tadinya mau ke dapur mulai berjalan menuju taman mendengar tawaan dan candaan dari arah taman malam seperti ini. "Heh, kalian pacaran ya? wah, Mamah ngeganggu dong, cie Abang!" goda Risha yang mulai mengejutkan ke dua insan itu yang langsung berdiri dan menghampirinya sambil menyengir.
"Maaf Tan, sebelumnya maafin Mutia. Kita-" Baru saja Mutia ingin mengungkapkan yang sebenarnya tapi Aidan malah merangkul Mutia untuk masuk ke kamarnya kembali. "Hehe, si Mamah kaya gak tau jaman anak muda aja. Papah sendirian tuh, ditemenin atuh," tutur Aidan yang sangat sopan kepada Risha mampu membuat Mutia menyadari sifat aslinya.
"Eh iya, yaudah. Aletha udah tidur, jadi kalian jangan pacaran digelap-gelap gitu. Horor banget deh," goda Risha kembali, "Apaan sih Mah," jawab Aidan.
"Besok langsung bangun, jangan lupa mandi. Bau jigong!" seru Aidan yang mulai melepas rangkulannya di pundak Mutia, mampu membuat Mutia tersenyum samar sambil menuju ke kamar Aletha dan mulai tertidur.
"Maafkan awal kita dengan perkelahian, gue gak bisa lupain perasaan gue. Tuhan, tolong tutupin perasaan hamba biar cuman Mutia yang tahu," Aidan membatin dan mulai memasuki kamarnya kembali yang langsung membaringkan tubuhnya.
.....
Soreeeeee eperibadehh
Yang uwuphobia tolong nih sedia hati baja dengan keuwuan mereka.Tebak kuy
Mutia bakalan Jomlo terus? atau jadian sama Aidan?VOTE AND KOMENNYA SAYANG❤
KAMU SEDANG MEMBACA
See My Crush (end)
Teen FictionFOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA *** Ini tentang Aidanata Novandri Anggoro. Ketua geng Samurai yang paling disegani, cuek dan pembaca novel bergenre fantasi. Yang ditakdirkan bertemu dengan seorang gadis cuek bernama Marion Mutia Arkansa. Yang ternyat...