Bab 27: Lukas's dead?

137 17 14
                                    

Apa kabar Readers AD?

ABSEN DULU WOI

sedia hati yang baca, okeh cekidot

"Jadilah obatku untuk saat ini."
-Aidanata Novandri Anggoro.
....

Aidan terbaring sakit tepat di hadapan gadis yang sedang mengkopres suhu tubuhnya, Aidan tersenyum.melihat gadis yang selama ini dia nantikan akhirnya bisa dia miliki walau berawalan dengan hal yang sangat berbeda.

"Kenapa natapin gue gitu? Mau gue colok tuh mata?" ujar Mutia sambil menekan-nekan depan serbet di atas kepala Aidan, Aidan terkekeh kecil masih menatapi gadisnya dengan kagum.

"Cocok jadi ibu," ujar Aidan yang mampu membuat si pendengar langsung mengangkat aliasnya. "Ibu?" tanya Mutia.

Aidan mengangguk lucu, "Ibu dari anak-anak kita, sayang," sambung Aidan mampu membuat Mutia menepuk jidat Aidan.

Pletak

"Arghh! Aku demam loh, Haaa ... achimm ...," rengek Aidan, yang mampu membuat Mutia bangkit dan mengambil obat yang tak jauh dari lemari kecil sampingnya. "Minum obat dulu," ujar Mutia yang membuat Aidan melotot hampir matanya mau keluar, Aidan sangat tidak menyukai obat apalagi baunya yang menyengat.

Aidan menggeleng kuat dan menutup mulutnya seperti anak kecil yang ogah-ogahan minum obat, "Siapa suruh main hujanan, sudah kubilang juga," Mutia mulai naik ke atas kasur dan duduk tepat di hadapan Aidan sambil mengarahkan ke mulut Aidan. Tetapi, benda itu masuk ke arah sebaliknya, Aidan memasukan obat tersebut ke mulut Mutia tetapi ada hal yang mampu membuat jantung mereka sangat berdebar.

Cup ...

Pagutan hangat itu mendarat tepat di benda kenyal milik Mutia yang mampu membuat Mutia terdiam beribu bahasa, sedangkan si pelaku mulai mendekap pinggang Mutia yang mampu menumbuhkan sanubari penuh dama.

Aidan tak memperdulikan hal lain, Mutia mendorong obat tersebut ke dalam mulut Aidan dan hap ... obat itu masuk ke dalam mulut pemuda itu, tetapi diluar dugaan Aidan tidak melepas pagutan mereka yang semakin memanas.

"Daaan! Ehmm ...."

Aidan melepasnya dan segera meminum air yang sudah tersedia sambil menatap wajah gadisnya yang sudah memerah pekat, "Gue sudah sehat," ucap Aidan bangga, ya tepatnya dia sudah membuat jantung Mutia berbunga-bunga kali ini.

"APA-APAAN IH! Kamu!" jerit Mutia langsung memukul dada bidang Aidan yang mampu mengukir senyuman indah di sudut bibir mereka berdua. "Bilang aja mau lagi," ujar Aidan seraya menggoda.

Mutia menggeleng gugup, dan langsung beranjak dari kasur Aidan untuk menghantar obat dan gelas Aidan. "MODUS!" jerit Mutia yang langsung meninggalkan kamar Aidan dengan perasaan yang tak tergambarkan lagi.

Sedangkan Aidan, langsung tertawa gemas melihat tingkah kekasihnya. Tiba-tiba saja ada beberapa pesan masuk dari layar HP-nya.

Thing

Samurai (125 tak terbaca)

Wisnu
Bapak ketua lagi mesraan
sama ibu ketua

Damian
Njir, bener banget lah

Rangga
Sabar napa, jomlo miris ye

Bagas
Gue sih, b aja yakan

Langit
Apalah daya yang
burik ini

See My Crush (end)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang