Bab 14: Eyes or lips

187 28 4
                                    

Damian sudah berada tepat di hadapan wanita yang baru saja memanggilnya, mereka sudah berada di taman yang hanya ada mereka berdua.

"Aku mau ngomong sesuatu," ujarnya yang sudah mampu membuat Damian semakin malas untuk berlama-lama. "Aku masih sayang sama kamu, Dam. Please tolong balikan lagi, aku serius udah gak bisa ngapain lagi tanpa adanya kamu," ujarnya langsung yang membuat Damian semakin muak dengan segala drama wanita tersebut.

"Ini sekolah, bukan tempat untuk percintaan. Gue tau lo sayang, bahkan cinta tapi apa bukti sayang lo ke gue ka? gue yang selama ini rela-relain izin sama geng gue dan sekolah demi lo, tapi lo bermain di belakang gue." Damian sudah naik pintam, yang mampu membuatnya langsung meninggalkan Aliya. Tetapi, Aliya langsung memegang tangan Damian, untuk kesekian kalinya Damian langsung menepis tangannya dari Aliya.

"Lo salah nepatin Cinta, gue bocah," ujar Damian yang mulai beranjak dari taman tersebut. Saat itu ada Jihan yang kebetulan berjalan sambil membawa beberapa buku pelajaran Biologi dari perpustakaan.

Damian yang melihat Jihan sepertinya sedang kesusahan pun langsung menghentikan langkah kaki gadis itu dan langsung mengambil beberapa buku untuk dibawanya. Mampu membuat Jihan terkejut, lantas saja Damian adalah cowok paling populer di SMA Nusantara ini bisa dibilang askotnya Samurai selain Aidan.

"Ka- anu- A- gak usah repot-repot," ujarnya yang mulai gugup. Sedangkan Aliya melihat Damian pergi menghampiri gadis itu mampu membuatnya merasa panas alias cemburu buta. Jihan adalah murid kutu buku namun memiliki pesona yang hanya akan dirasakan beberapa cowok, termasuk Damian.

"Gue gak ngerasa repot, lo aja yang kayanya kerepotan. Ya gue bantu lah," seru Damian yang sudah berjalan menuju ruang kelas gadis tersebut. "Kalau gini gue pastinya bakalan jadi bahan ghibahan dan buli anak-anak." Jihan membatin, Saat disepanjang jalan Damian dan Jihan hanya terdiam tanpa adanya sebuah topik pembicaraan.

Jihan hanya bisa diam setelah masuk ke dalam ruangan yang memang disuruh untuk meletakkan semua buku Biologi tersebut. Damian mulai meletakkan dan menyusun buku-buku itu secara teratur padahal pak pelajarannya jam ini sudah dimulai.

"Kakak, balik aja. Udah bel masuk," seru Jihan yang mampu membuat Damian menoleh dan menatap gadis berkuncir itu. "Gue gak mau lepas dari tanggung jawab, gue selesaiin ini terus ke kelas. Lo juga," sahut Damian yang mulai fokus ke rak buku. Namun, saat itu Aliya mulai masuk ke ruangan tersebut mampu mengejutkan Jihan dan Damian sudah tahu.

Aliya mulai menghampiri Jihan, "kamu ini masih kelas 11 udah pacaran aja. Mau jadi apa? pak pelajaran sudah berganti," ucap Aliya sambil mengeraskan suaranya. Damian yang mendengar nada bicara Aliya sedikit membentak Jihan yang sudah getar-getir tanpa aba-aba lagi langsung menarik tangan Jihan untuk keluar dari ruangan itu. Jihan terkejut dengan nada suara Aliya yang sudah meninggi, "Ibu salah paham, kita gak pac-" Belum Jihan selesaikan omongannya sudah Damian cela dengan satu tangannya tepat dimulut Jihan.

"Kami pacaran Bu, udah lama 6 bulan lalu. Kita masih punya akal sehat dan gak saling mengekang. Maaf kami permisi," ujar Damian sambil mengode Jihan yang masih tak paham sama sekali, mereka sudah keluar yang untungnya sudah selesai. Sedangkan Aliya sudah sangat kesal bahkan ingin mengamuk dengan tingkah sang murid alias mantannya. Damian.

Jihan sangat terkejut oleh pengakuan dari Damian, Damian langsung melepas genggamannya kepada Jihan. "Gue mohon lo paham kondisi ini, nanti gue chat lo dan gue ceritain semuanya gak sekarang. Makasih waktunya," seru Damian yang mulai meninggalkan Jihan yang sudah mematung di tempat.

.....
Jam sudah berganti tepatnya sudah menunjukkan jam 10.00 waktu indonesia barat yang di mana ini adalah jam Istirahat pertama. Mutia yang tadinya tertidur pun mulai terbangun akibat nyaringnya suara Bell sekolah ini.

See My Crush (end)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang