🍪48| Disappointed

455 122 45
                                    

Play: Let go - bts
Instrument piano ver

Agaknya, Dahyun terlalu menyepelekan teror yang pernah Wonwoo peringatkan sejak pertemuan terakhir mereka. Tangannya bergetar hebat saat melihat pesan dari nomor tak dikenal yang tertera di ponselnya.

Kulihat, flatmu kembali kosong. Apa kau menginap di apartemen pacarmu lagi? Sepertinya, kau lupa kalau aku masih mengawasimu jadi ... Bersiaplah. Sebentar lagi giliranmu.”

Dalam sekejap, ponsel itu langsung jatuh ke lantai sementara Dahyun langsung menutup kedua telinganya yang berdengung sakit. Jungkook datang, ia begitu kaget saat mendapati Dahyun yang sudah menangis dengan tubuh yang gemetar.

Jungkook segera memeluk Dahyun, membiarkan gadis itu menangis dalam pelukannya. “Dahyun-ah, gwenchana? Ada apa? Apa yang terjadi?!”

“A-aku takut, hiksaku harus bagaimana, dia … akan membunuhku.”

Jungkook tercekat, alih-alih kembali bertanya, ia membiarkan Dahyun untuk terus menumpahkan rasa takutnya dengan memeluknya erat.

Gwenchana, tidak akan ada yang berani melakukan itu padamu selagi ada aku. Aku di sini, jangan takut.” Ia membelai rambut Dahyun perlahan, menyalurkan ketenangan lewat bisikan rendahnya yang menenangkan.

Dahyun mencengkram kerah Jungkook dengan kuat. Tubuhnya yang gemetar berangsur-angsur kembali tenang, namun ia tak kunjung melepaskan pelukan itu. Tidak ingin. Sementara Jungkook pun demikian, ia masih mengelus rambut Dahyun perlahan selagi memikirkan kemungkinan yang membuat Dahyun kembali kumat seperti ini.

“Jungkook-ah, kau … benar-benar tidak tahu?” tanya Dahyun pada akhirnya. Ia sudah tidak tahan menahan semua ini seorang diri dengan kemungkinan yang tak pasti. Setidaknya ia perlu mendengar pendapat Jungkook dulu sebelum menyimpulkan segalanya.

“Tahu apa?” Dahyun mengurai pelukannya, lantas menatap Jungkook dengan matanya yang masih basah. “Kematian Eun Bi, dan yang terjadi padaku lima tahun yang lalu. Aku sempat menceritakan semua itu lewat surat. Apa benar kau … tidak mengetahui hal itu?”

“Dahyun-ah, berapa kali haus kubilang kalau aku tidak pernah mendapatkan suratmu? Aku tidak pernah mendapatkannya apalagi membacanya. Kau tidak percaya?”

“Lalu Re-die itu apa?”

Jungkook terdiam, ia terlihat agak kaget saat Dahyun membahas salah satu karyanya yang cukup terkenal itu, namun ia segera menetralkan raut wajahnya. “Kenapa? kau baru membacanya?”

“Ya.” Dahyun mengeluarkan surat dari Wonwoo dan menyerahkannya pada Jungkook. “Bacalah.”

Jungkook memandang Dahyun sekilas sebelum membuka surat itu. “Dahyun-ah, kau dalam bahaya. Aku sudah mengetahui segalanya, tapi aku tak bisa memberitahumu. Maaf, kupikir aku bisa membantumu tapi—dia sudah lebih dulu mengancamku. Jadi—jaga dirimu baik-baik Dahyun, jangan bernasib sama sepertiku.” Kurang lebih, seperti itulah isi suratnya. Tangan Jungkook tanpa sadar mengepal. “Ini ...”

“Itu surat dari Eun Bi yang Wonwoo berikan padaku. Kau pasti merasa tidak asing kan, karena surat itu hampir sama persis dengan surat yang diberikan korban ke si pemeran utama dalam ceritamu.”

“Dahyun-ah, mungkin ini hanya kebetulan. Aku tidak tahu—”

“Kebetulan?” Dahyun menggeleng tak percaya lalu menatap Jungkook nanar. “Kau tahu, bukan aku saja yang menganggap ceritamu itu mirip dengan kejadian yang menimpaku. Hyunjin dan Yeji malah sudah lebih dulu mengetahuinya. Untungnya mereka tidak tahu kalau aku adalah salah satu korban yang sempat dianggap sebagai pelaku di kejadian itu.”

Mr. Cookies vs Miss. Dubu ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang