Mobil berwarna silver itu kini telah menepi di basement Perusahaan tepat ketika jam menunjuk angka empat pagi. Jungkook melepas seatbelt-nya, lantas keluar dari dalam mobil dan membuka pintu belakang, tempat di mana Dahyun kini masih tertidur pulas di dalamnya.
Lelaki itu mencondongkan tubuhnya ke dalam, sementara tangannya mengelus surai Dahyun lembut untuk membangunkannya.
“Dub-ttungie, ayo bangun. Kita sudah sampai,” lirihnya pelan. Sementara Dahyun sama sekali tak terganggu, bahkan ketika Jungkook dengan iseng mencubit pipi chubby-nya, gadis itu sama sekali tak bergeming.
“Ck, aku lupa kalau saat tidur, ia seperti orang mati,” kekeh Jungkook merasa geli dengan kebiasaan Dahyun yang sejak kecil tidak pernah berubah. Jungkook menyapu rambut Dahyun yang menutupi wajahnya ke belakang telinga, namun ia langsung mengernyit saat melihat mata Dahyun yang telihat sembab.
“Mwo-ya, dia menangis?”
Tak mau ambil pusing lagi, Jungkook lantas memangku tubuh Dahyun ala bridal lalu menutup pintu mobil dengan kakinya. Ia sempat kesusahan saat akan mengunci mobilnya sampai seorang pemuda tiba-tiba saja menghampirinya dengan napas yang memburu.
“Hah … Mr. Hwang, kau baru sampai?” Hyunjin terlihat kepayahan mengatur napasnya karena berlari. “Oh? Noona tertidur?” tanyanya, saat melihat Dahyun tertidur di pangkuan Jungkook.
Jungkook melempar tas Dahyun yang langsung di tangkap oleh Hyunjin. “Bawa itu ke mejanya, aku akan membawanya ke ruanganku dulu,” titahnya. Lelaki itu kemudian pergi menuju ruangan pribadinya yang ada di lantai dua.
Hyunjin kebingungan, lelaki itu menatap kepergian Jungkook seraya memiringkan kepalanya. “Mereka sudah tidak bertengkar lagi, ya?” tanyanya pada dirinya sendiri.
“Ya, Shin Hyunjin! Sedang apa kau disana?! Cepat bantu aku membersihkan semua ini!” teriak Yeji dari kejauhan.
“Oh, iya! Aku datang!”
Hyunjin segera berlari menghampiri Yeji dan membantunya. Sejak semalam, memang semua pegawai lembur dan bahkan sampai sekarang mereka bergantian untuk menyiapkan acara penandatangan buku yang akan di gelar siang ini.
Agaknya melihat Dahyun tertidur tadi, membuat Hyunjin dapat menghela napas lega. Setidaknya, gadis pekerja keras itu bisa beristirahat walau hanya sebentar saja. Karena jika Dahyun masih terjaga, pasti gadis itu tidak akan tinggal diam dan akan terus bekerja tanpa ingat tidur. Semoga saja, dengan adanya Jungkook di sisi Dahyun, akan memberi pengaruh yang baik untuk atasan yang telah dianggapnya seperti kakaknya sendiri itu.
Sinar matahari yang menembus sela-sela gorden itu membuat gadis yang masih bergelung dalam selimut mengernyit. Ditambah dengan suara ketikan pada keyboard dan alunan pelan musik jazz, membuat kesadaran Dahyun perlahan mulai terkumpul. Matanya yang semula terpejam mulai terbuka sedikit demi sedikit. Tepat ketika maniknya menangkap angka sebelas pada jam weker, gadis itu langsung bangkit dengan wajah panik.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mr. Cookies vs Miss. Dubu ✔
Roman d'amour✨Cerita ini lolos dalam event #gmghuntingwriters2021 yang diadakan Grass Media Setelah belasan tahun tinggal di Jerman, Hwang Jungkook kembali ke negara asalnya, Korea Selatan. Pertemuannya dengan Shin Dahyun membawa kembali kenangan masa kecilnya y...