🍪42| Warm pt. 3

580 146 68
                                    

Play: 2U - Jk cover

“Apa yang terjadi? Sudah lama kau tidak datang ke tempat ini lagi.” Kim Juri—seorang psikiater yang pernah mengobati Dahyun—itu mendudukkan bokongnya pada kursi, sementara Dahyun duduk di hadapannya. Terakhir kali Dahyun kemari itu tiga tahun yang lalu, makanya ia cukup kaget saat gadis ini menghubunginya untuk konseling.

Ah … iya, belakangan ini aku sangat sibuk di perusahaan tapi sepertinya gejala kecemasanku selalu kambuh akhir-akhir ini,” ujar Dahyun, masih tak berani mengangkat wajahnya karena merasa bersalah. Dahyun sudah menganggap psikiaternya ini sebagai penyelamatnya, jadi ia merasa malu saat kembali menampakan diri di sini lagi sebagai pasien.

Juri mengulas senyum hangat, “Aku tahu, kau pasti sudah melukai telapak tanganmu lagi kan,” terkanya yang membuat Dahyun menyembunyikan tangan kanannya yang telah diperban. “Tidak apa-apa, kau sudah meluangkan waktu datang kemari untuk konseling saja itu sudah bagus. Itu artinya kau masih bisa mengendalikan akal pikiranmu disaat depresimu kambuh, itu adalah hal yang baik.”

Juri menyatukan kedua tangannya dengan kedua siku yang bertumpu pada meja, “Jadi sekarang … aku bertanya, apa yang terjadi? Apa masalah berat yang tengah kau alami hingga bisa seperti ini lagi?” tanya Juri, kali ini ia menggenggam kedua tangan Dahyun seraya menatapnya hangat.

Dahyun menghela napasnya panjang, sebelum balas menatap sang psikiaternya dan menceritakan segala masalah yang telah ia alami belakangan ini. Semuanya, dari mulai pertemuan dan masalahnya dengan Jungkook hingga kembalinya seseorang yang selalu menghantuinya sejak dulu.

Dahyun membeli beberapa obat sesuai resep dari Juri di apotek rumah sakit, untuk jaga-jaga jika terjadi hal seperti kemarin lagi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dahyun membeli beberapa obat sesuai resep dari Juri di apotek rumah sakit, untuk jaga-jaga jika terjadi hal seperti kemarin lagi. Saat Dahyun akan ke luar, ia tanpa sengaja melihat keberadaan Chanyeol yang baru saja masuk ke rumah sakit ini. Lelaki itu mengenakan kemeja biru, lengkap dengan jubah dokternya dan kacamata yang bertengger manis di hidungnya.

“Dia … seorang dokter?” monolog Dahyun tanpa sadar, ia cukup kaget saat melihat lelaki itu lagi di tempat seperti ini. Baru saja Dahyun berniat untuk menyapanya dan mengucapkan terimakasih karena telah menolongnya kemarin, Chanyeol sudah lebih dulu berlari menuju seseorang.

Langkah Dahyun langsung terhenti begitu melihat siapa yang tengah Chanyeol tolong. Ia bahkan tidak menyadari kalau Chanyeol sudah pergi lagi dengan seorang anak di gendongannya. Matanya memanas saat melihat orang yang selama ini ia anggap tengah berada di Jerman dan tidak pernah membalas pesannya itu kini tengah berdiri dengan sepasang kruk yang menopang tubuhnya. “Tidak mungkin … ini tidak mungkin.”

Dahyun masih tak mempercayai pandangannya saat ini. Ia memalingkan wajah, mencoba memfokuskan pikirannya lagi, dan kembali melihat ke arah yang sama, di mana lelaki itu dengan perlahan sudah mulai mencoba untuk berjalan lagi. Namun sejauh mana pun ia mengelak, lelaki itu benar-benar Jungkook. Walaupun sebuah tudung hoodie di kepalanya agak menutupi wajahnya yang terus menunduk, Dahyun sangat yakin kalau itu Jungkook.

Mr. Cookies vs Miss. Dubu ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang