Jeno menantikan orang itu dari luar dengan perasaan cemas. Berharap apa yang di harapkannya tidak terjadi. Kenapa perempuan itu belum keluar?
Drrtt...drrtt...
Ponsel yang berada di kantong celana nya bergetar.
"Bang Mahen?"
Wajah Jenovan bersinar cerah seketika.
"Halo bang. Bang gue kangen ama lo."
"Dimana lo sekarang? Kabur?"
"Hah?"
"Mama nelfon gue, kenapa hp lo gak di angkat pas papa sama mama nelfon? Lo dimana?!"
"Berkas perusahaan-"
"Gue udah denger itu. Berita lo sampai ke Amerika. Kenapa lo gak pulang? Mama cemasin lo, dia nangis."
"Maaf, Bang."
"Gue gak minta lo buat minta maaf ya, Jenovan. Lagian papa juga gak marah soal berkas lo ke bakar itu. Dia marah karena lo lari gitu aja, gak profesional banget. Mana lo? Kantor lo tinggalin gitu aja sedangkan lo lagi di rumah cewe itu kan? Keira kan?"
"Kok lo tau?"
"Lo kan sering masukin dia ke sosmed."
"Bukan Keira, Bang. Media salah paham semua. Itu bukan Keira. Gue gak bisa pulang, karena mungkin ini kesalahan gue sendiri, Bang."
"Apa? Sebutin."
"Gue..."
Ceklek~
Jeno langsung berdiri dari duduknya dan menghampiri perempuan itu.
"Gimana hasilnya?" tanya Jeno yang menutupi ponselnya dengan tangan.
"Jeno?! Jawab gue. Jenovan!"
"Gue..."
Sera menunjukkan test pack nya dan memperlihatkan kepada Jeno.
"Gue apa?!"
"Maaf Bang, gue hamilin anak orang."
"Hah?! Damn you Jenovan! Gue pulang besok! Brengsek lo jadi adek."
Tut!
Telfon itu di matikan oleh Jeno.
"Aku bakal tanggung jawab, Ser."
Test pack itu bergaris dua yang menandakan bahwa Sera hamil.
Oh God! Jeno, what are you doing?!
KAMU SEDANG MEMBACA
HOT CEO
Fanfiction"Aduh om, maaf banget ya." "Jangan panggil saya om, saya masih muda." ✿.。.:* ☆:**:. ℍ𝐨Ⓣ ČEØ .:**:.☆*.:。.✿