Jeno, pria itu sedang duduk di sofa depan. Pikirannya saat ini sangat kacau dan berantakan. Antara percaya atau tidak hanya itu yang menghantuinya. Di tambah dengan Aji yang menelfon nya bahwa Keira hilang dan tidak berada di rumah sakit. Jeno sangat panik saat mendengar nya.
Sungguh Jeno sangat terbebani saat ini.
"Jen, aku mau ke kantor ya. Udah lama cuti takut nanti ada laporan ke Papa."
Jeno mengangguk.
"Hmm."
"Kamu gak papa kan sendiri di rumah?"
"Iya."
"Aku gak bisa masak kamu nanti siang delivery aja ya."
"Delivery mulu. Gak baik. Kamu juga lagi hamil. Aku mau anak aku sehat."
"Ya aku gak bisa masak, Jeno. Masak nasi goreng aja gak bisa." ucap Sera.
"Beda sama Keira." batin Jeno.
Hei, satu hal yang belum di ketahui. Keira selama tinggal di rumah Jeno, dia yang memasak untuk Jeno. Ya walaupun terkadang ada perdebatan kecil.
Kesan pertama Jeno waktu itu hanya tercengang, si bandel itu ternyata pandai memasak.
"Telur rebus atau telur dadar gulung gitu?"
"Ya gak bisa juga."
"Ya udah nanti aku delivery aja." ucap Jeno.
"Ya udah aku pergi dulu. Aku ama anak kamu pergi dulu maksudnya hehehe." ucap Sera.
"Hati-hati, Ser."
"Iya, sayang."
Jeno hanya tersenyum kecil. Sera pun pergi meninggalkan Jeno seorang diri di rumah mewah itu.
"Ra, lo dimana sih?"
Jeno menyapu rambut nya ke belakang. Nampak frustasi.
"Gue bakal pulang, habis itu cari Keira. Gimana pun gue harus siap sama apa yang bakal papa lakuin ke gue. Gue bakal terima itu apapun resiko nya."
Jeno segera pergi keluar dan menelfon taksi.
✿.。.:* ☆:**:. ℍ𝐨Ⓣ ČEØ .:**:.☆*.:。.✿
"Liat aja gimana rasanya Jeno kehilangan lo. Gue yakin lo gak bakal di selamatin sama Jeno, secara Jeno udah gak percaya lagi sama lo."
Siapa bilang Sera pergi ke kantornya. Dia pergi ke suatu tempat. Yaitu tempat dimana Keira di tahan.
Sera adalah dalang dari semua ini. Ya yang kalian pikirkan itu benar.
Setelah 20 menit perjalanan Sera turun dari mobil nya dan berjalan lagi menuju tempat yang di maksud selama 5 menit. Lokasi itu banyak semak belukar sehingga mobil atau kendaraan lainnya cukup bisa berhenti di depan saja.
Brak!
"Tolong, siapapun tolong gue. Tolong!"
Gadis itu mendengar suara langkah kaki mendekat. Dia pikir itu seseorang yang akan menyelamatkan nya. Namun...
"Tadaaaa ketipu yah? Hahaha gak bakalan ada yang mau nolongin lo." orang itu membuka penutup mata Keira.
"Se-sera?"
"Yap. Ini gue. Hai."
"Maksud lo apa?" tanya Keira.
KAMU SEDANG MEMBACA
HOT CEO
Fanfiction"Aduh om, maaf banget ya." "Jangan panggil saya om, saya masih muda." ✿.。.:* ☆:**:. ℍ𝐨Ⓣ ČEØ .:**:.☆*.:。.✿