"Aduh aku kenyang banget. Tapi es krim nya masih belum di makan."
"Ya udah makan aja sih, Ra. Kan es."
"Ya tapi kenyang."
"Ya udah tinggalin aja. Gak usah di makan."
"Ya gak boleh gitu dong, Jen. Buang-buang makanan. Di luar tuh masih banyak yang butuh makanan."
"Sabar, Jen." ucap Jeno lalu dia mengambil es krim yang berada pada mangkuk itu dan memakannya.
Keira hanya tertawa. Jeno menghabiskan semua es krim coklat bertoping macam-macam itu.
"Udah habis. Ayok keluar."
"Aduh pinter nya anak Papa Darrel. Yok pulang, Jen."
"Gak pulang sayangkuh." ucap Jeno.
"Lah trus mau kemana lagi?"
"Gak kemana-mana masih di restoran ini kok. Cuman aku pengen ngajak ke taman belakang aja." ucap Jeno.
"Oh ya udah ayok."
Mereka pun keluar dari restoran itu. Jeno membawa Keira ke halaman belakang dari restoran itu.
"Dingin ya?" tanya Jeno.
"Lumayan lah."
Jeno langsung melepas kan jas nya dan memakaikannya pada Keira.
"Di pake ya. Dingin loh, aku gak mau kamu sakit." ucap Jeno.
"Makasih."
"Iya sama-sama."
Mereka pun melanjutkan jalannya dengan berpegang tangan.
"Bagus kan pemandangannya?" tanya Jeno.
"Banget."
Letak restoran itu berada di gedung jajaran distrik area jadi pemandangan Kota Jakarta terlihat sangat jelas.
"Ra, aku pernah bilang sama kamu kan buat jangan ninggalin aku?"
"Iya aku ingat."
"Aku mau kamu pegang kata itu. Aku juga bakal pegang kata itu. Kita saling percaya ya. Apapun yang terjadi sama kita, kita coba buat hadapi itu walaupun itu gak sanggup menurut kita."
"Iya, Jen."
"I want to ask you." ucap Jeno.
"What?"
"Kamu sayang nggak sama aku?" tanya Jeno.
"Iya. Sayang banget."
"Kamu cinta gak sama aku?" tanya Jeno lagi.
"Iya. Cinta banget."
"Kamu percaya gak sama aku?"
"Percaya."
"Kamu mau jadi orang yang aku dapat percayai?"
"Mau."
"Mau aku ada di sisi kamu terus?"
"Mau." jawab Keira.
"Mau temenin aku sampai tua nanti?"
"Mau."
"Mau menikah sama aku?"
"Mau. Eh?" Keira menjawab namun dia sadar pertanyaan apa yang Jeno.
"Bagus. Hari ini bakal aku kabulin itu semua." ucap Jeno.
Pria itu turun ke bawah dan mengeluarkan sesuatu.
"Jeno? Kamu ngapain?" tanya Keira.
"Keira, i know this is really fast. I don't want you to belong to someone else. I also don't want me to belong to someone else. Maybe this is a good time. Keira Kim, will you marry me?" ucap Jenova yang membuka kotak cincin itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
HOT CEO
Fanfic"Aduh om, maaf banget ya." "Jangan panggil saya om, saya masih muda." ✿.。.:* ☆:**:. ℍ𝐨Ⓣ ČEØ .:**:.☆*.:。.✿