Suspect 👀

7.7K 792 169
                                    

"Kenapa gak ada yang percaya sih? Gue harus gimana?"

Keira melihat berita yang sedang panas nya di media sosial.

CEO dari Arthawilaga Corporation tengah mabuk di salah satu bar dan di jemput oleh seorang perempuan berinisial K yang di yakini itu adalah kekasih nya.

"Kenapa harus nama gue sih?!"

"Sekarang itu masalah gue bertambah. Di tuduh bakar berkas, reset laptop Jeno sama nama gue di pake dalam rumor kencan si Jeno. Gue harus ngapain? Diem gitu aja nunggu bantuan? Ya gak bisa lah!"

Keira memegang kepalanya yang sakit. Dan berpikir keras bagaimana cara agar terlepas dari kasus ini.

"Ngajak Jeno ketemuan? Ah nggak usah lah udah pasti gak bakal percaya. Sera? Ngomong sama Sera? Ya gue harus bujuk Sera."

Mungkin Keira pikir berbicara dengan Sera berdua adalah satu-satu cara agar dia terlepas dari masalah ini.

"Gue pikir itu ide yang bagus. Lagian kalo gue kenapa-napa gak bakalan ada yang peduli."

✿.。.:* ☆:**:. ℍ𝐨Ⓣ ČEØ .:**:.☆*.:。.✿

"Jeno."

"Hmm."

"Tadi itu Keira kan?" tanya Sera.

"Ya."

"Kamu ngobrol sama dia?"

"Gak sempat. Dia langsung lari."

"Gak usah percaya lagi sama dia, Jen. Dia udah ngecewain kamu. Perusahaan kamu jadi berantakan gitu udah pasti kamu kena marah sama Papa kamu. Kamu liat berita gak? Kamu juga terlibat rumor sama cewe inisial K itu ya Keira."

"Iya, Ser. Saya pusing banget gak tau lah."

Pikiran Jeno seolah-olah benar di sihir oleh Sera. Bahkan gadis yang dekat dengannya pun tidak dia percayai. Sera benar-benar iblis.

Oh ayolah Jenovan percayalah pada gadis mu.

"Aku juga takut."

Jeno yang sedang menyetir menoleh ke samping sekilas.

"Takut kenapa?" tanya Jeno.

"Aku juga takut kena marah sama orang tua ku. Perusahaan ku kan juga ikut kena skandal ini. Dan paling aku takutin perihal kamu mabuk waktu itu. Aku takut....aku hamil."

Jeno memberhentikan mobilnya di tepi jalan. Lalu menghadapkan seluruh badannya ke Sera.

"Ser, kamu yakin saya lakuin itu semua?" tanya Jeno.

"Iyaa. Aku gak tau kamu bakal kayak gitu."

"Saya gak keluarin di dalam kan?"

"Kamu keluarin di dalem, Jen."

Jeno mengusap wajahnya kasar.

"Tapi kenapa saya kok ngerasa saya gak ngapa-ngapain kamu ya? Saya waktu itu masih sadar, cuman dikit doang sih."

"Aku yang sadar Jen, aku yang kamu gituin. Jelas aku tau apa aja tingkah kamu malam itu. Kamu bahkan ngeracau gak jelas. Bentak-bentak aku lah, marahin aku lah, kamu juga agresif dan kasar emosional juga." jelas Sera.

HOT CEO Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang