"Oke, sekarang lo minta maaf sama Jeno."
Sera menatap Jeno. Dan mulai berbicara.
"Jen, mohon maafin gue ya. Gue menyesal atas perbuatan gue selama ini ke lo, maafin gue yang udah manfaatin lo. Maaf ya udah buat nama lo jadi buruk, gue janji bakal balikin nama baik lo lagi. Maafin gue yang udah ngelukain Keira." ucap Sera dengan rasa menyesal.
"Jujur aja, gue sakit hati banget Sera pas lo nyiksa Keira dan ngaku kalo anak lo itu anak gue, gue gak ngebayangin hancurnya Keira pas dengar itu."
"Gue bakal berusaha buat lupain lo. Lo berhak bahagia sama Keira. Tapi Jen, gue mohon jangan tuntut gue sama keluarga gue, Jen. Gue gak mau buat mereka kecewa."
"Bokap gue bilang awalnya mereka bakal nuntut keluarga lo. Tapi gue sama Bang Mahen ngelarang itu. Gue tau gimana sumber kehidupan keluarga lo dari sana, sama halnya kayak gue."
"Gue menyesal dan gue minta maaf. Gue gak bakal ngulang perbuatan gue ini."
"Bagus deh lo menyesal, gue maafin lo. Tapi lo harus janji sama gue buat berubah, berubah ke manusia yang baik. Lo harus tanggung jawab juga atas perbuatan lo."
"Iya Jeno, gue bakal berusaha sebisa gue. Thanks ya."
Jeno mengangguk.
"Kak Mahen, anak buahnya bebasin aja. Lagian kan mereka di suruh sama Sera." tutur Keira.
"Gak bisa, Ra. Mereka semua juga harus di penjara atas penculikan, kekerasan, dan percobaan pembunuhan. Nanti bakal gue urus semuanya."
"Dahlah, sekarang mau ngapain? Bubar nih?"
"Ra." bisik Jeno di samping Keira.
"Hmm."
"Sono ngomong sama Aji."
"Mau ngapain?" tanya Keira.
"Lo mau tau kan yang gue bilang waktu itu? Lo harus tau dari Aji langsung."
"Ohh itu. Yodah."
"Ser, lo sekarang ikut kita ke kantor polisi." ucap Jeno.
"Iya, Jen."
"Ya udah, Bang Mahen anak buahnya gimana?"
Mahen mengangguk.
"Aman, mereka udah di anterin ke kantor polisi duluan."
"Nanti lo di kantor polisi, segera telfon orang tua lo." ucap Naresh.
"Iya, gue bakal bilang ke mereka."
"Mana kunci mobil lo? Biar gue yang bawa mobil. Jen, lo bawa mobil lo deh. Biar gue sama Sera." ucap Mahen.
"Iya, Bang."
"Bang, gue ikut." ucap Naresh.
"Yodah, lo sama gue." ucap Mahen.
Sera menyerah kunci mobil yang berada di tas nya. Mereka pun berdiri.
"Kita nganterin dia pulang dulu, gue nitip Keira bentar." ucap Jeno.
"Iya elah gak bakal ngilang juga tu bini lo." ledek Hasta.
"Tunggu bentar ya sayang, ntar aku pulang baru kita pergi." ucap Jeno mengelus rambut Keira.
Keira mengangguk.
"Woi elah aku-kamu amnjink, dedek baper nihh babang." ledek Zidan.
"Biarin iri aja lo, noh lo gitu juga ke Lula sono." ucap Jeno.
"Lah kok malah gue sih, Kak? Idih ogah kali gue ama Zidan." protes Lula.
"Gue juga ogah ama lo."
"Hati-hati, benci kadang jadi cinta. Tuh buktinya si Jeno ama Keira." ucap Regas.
KAMU SEDANG MEMBACA
HOT CEO
Fanfiction"Aduh om, maaf banget ya." "Jangan panggil saya om, saya masih muda." ✿.。.:* ☆:**:. ℍ𝐨Ⓣ ČEØ .:**:.☆*.:。.✿