Hari ini Alex sedang melakukan pertemuan disebuah restoran yang tak jauh dari TK tempat si kembar bersekolah. Namun Alex, bahkan tak tahu jika Ara juga berada di sana untuk makan siang bersama salah satu orang tua murid baru di sekolah si kembar.
Ara terlihat asik berbincang dan tertawa bersama wanita bernama Vera itu.
"Jadi, dulu sempet fangirling juga?" Tanya Vera.
Ara mengangguk pasti. "Heem, sempet berantem juga gara-gara itu. Parah sih,"
"Kalau suami aku sih, pas jaman pacaran biasa-biasa aja."
Di tengah perbincangan mereka tiba-tiba saja keadaan restoran menjadi riuh dengan suara pelan, setengah berbisik. Terlebih lagi perempuan.
"Ada apa nih, pada bisik-bisik." Bingung Vera.
Ara mengangkat bahu tak tahu.
Kemudian Vera menepuk bahu Ara. "Liat itu, ya allah cogan-cogan pada muncul dari ruang VIP...."
Ara langsung mengikuti arah pandang teman barunya itu. Kemudian tersenyum simpul, ketika Alex menjadi salah satu pria yang ikut keluar dari ruangan VIP restoran tersebut.
"Ra, liat dong itu... Yang paling depan, gilaaa ganteng banget... Tinggi, badan bagus... Woaaah, ngelepas kaca mata aja bisa se-hot itu dooong..." Heboh Vera yang tak henti-hentinya menepuk punggung lengan Ara di atas meja.
Ara hanya bisa tertawa pelan. "Yang mana, sih?" Tanyanya.
"Itu yang pake suit warna Abu, andai suami aku kayak dia..."
"Jangan yang itu!" Ujar Ara.
Vera mengangkat sebelah alisnya. "Dih, kenapa? Kamu suka yang itu juga?"
Ara terlihat menahan tawa dan mengangguk pasti. "Harus suka dong, dia suami aku."
Damn.
Vera langsung menutup mulutnya tak percaya. "Ra? Seriusan?"
Ara hanya mengangguk sebagai jawaban.
"Bohong lu, halu."
Seketika tawa Ara pecah. "Ish... Gak percaya?"
Vera mengangguk pasti.
"Okay, aku buktiin." Ara pun berdiri dari duduknya.
Kemudian menghadap pada Alex dan beberapa kliennya yang sedang berkumpul di meja kasir. Mereka pasti berebut untuk membayar bill.
"Ayo dong... Mana buktiin!"
Ara menarik nafas pelan dan, "Alex!!"
Ia memanggil Alex cukup keras, bukan hanya Alex yang berbalik. Beberapa pengunjung pun ikut menatap dan memandang heran ke arahnya.
Alex terlihat mengedarkan pandangannya. Kemudian tersenyum ketika Ara melambaikan tangan ke arahnya.
"Kalian duluan aja, mau nemuin istri dulu." Ucap Alex yang kemudian berjalan ke arah Ara dengan gagahnya.
Melihat itu, Vera yang sempat tak percaya kini melotot tertampar kenyataan bahwa apa yang Ara katakan adalah kebenaran.
Sesampainya di hadapan Ara, Alex langsung memeluk Ara. "I miss you..." Bisiknya.
"Aww... Manisnya..."
"Yah, udah ada istri..."
Beberapa bisikan itu terdengar oleh Ara, namun ia tidak peduli. Alex sudah bucin kepadanya sejak lama, hati dan pikiran suaminya sudah ia pegang kendali. Ara sangat percaya pada suami tampannya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Story Of Our Life
RandomKisah ini bukanlah kisah yang berdiri dengan sendiri, kisah ini sudah terjalin dengan kisah-kisah sebelumnya. Alexio Derald, ia bukan lagi orang yang mendominasi. Ia bukan lagi fokus satu-satunya bagi Ara dan bagi kalian semua. Kini Arsen dan Arthur...