Dalam hidup, seluruh manusia diciptakan lengkap dengan problematika masing-masing. Mereka akan mencapai titik terendah, bahkan ditempah dan terjerembab habis-habisan untuk bisa lebih memaknai kehidupan yang sesungguhnya.
Kebanyakan orang akan berkata bahwa uang dapat membeli segalanya. Namun, apakah benda itu dapat membeli kebahagiaan yang cukup untuk dirasakan?
Lisa dilahirkan ditengah-tengah keluarga yang teramat berkecukupan. Rumahnya dibangun bak istana kerajaan, begitu besar dan mewah. Lisa tidak pernah mengalami kesulitan finansial sedikitpun. Ia bisa menikmati jenis makanan apapun yang ia sukai. Ia bisa memakai pakaian apapun yang diinginkan. Ia bisa memilih mobil manapun yang hendak dikendarai. Bahkan, ia bisa mengunjungi semua tempat meski hanya untuk sekedar duduk dan termenung saja.
Tapi pernahkah kau berpikir bahwa seringkali, Lisa terjebak dalam fase kesepian yang begitu mencekik?
Lisa bosan berbelanja.
Lisa bosan memakan makanan enak.
Lisa bosan berada dirumahnya sendiri.
Lisa bosan datang keberbagai tempat.
Lisa bosan melihat angka dalam rekeningnya.
Lisa bosan dan kebingungan tentang bagaimana caranya menggunakan semua uang itu, sebab ia telah memiliki nyaris segala hal yang ia butuhkan.
Lisa bahkan telah menyelesaikan pendidikan S1 sesuai dengan permintaan orang tuanya. Ia juga telah menyuguhkan nilai-nilai yang pantas untuk dibanggakan dengan menyandang predikat cumlaude.
Pun dalam sebuah hubungan percintaan. Lisa sudah pernah menjalin kasih selama beberapa kali. Ia pernah berganti pacar sebanyak enam kali dalam setahun, bahkan beberapa diantaranya ia pacari dua orang sekaligus dalam satu waktu yang bersamaan.
Tapi tetap saja, Lisa merasa bahwa hidupnya tak lagi bermakna. Tak ada warna lain, selain hanya kelabu. Semua hal tersebut membuatnya tidak berdaya. Gadis itu tidak percaya bahwa uang dapat membeli kebahagiaan, sebab ia tetap tidak mendapatkannya kendati ia memiliki harta yang berlimpah.
Bukankah ini terdengar menyedihkan?
Sampai kemudian, Lisa dipertemukan oleh warna-warna dari musik The Steel. Lantunan suara serta syair lagu yang mereka bawakan menjadi kekuatan tersendiri untuk Lisa. Terutama ketika melihat bagaimana sang leader yang tampak bercahaya dan mampu memberikan suasana baru dalam hidup Lisa.
Sejak saat itu, menjadi seorang fangirl merupakan salah satu cara bagi Lisa untuk meraih kebahagiaan dalam hidupnya. Ia memiliki rutinitas terbaru setiap harinya, seperti streaming, pergi memasang banner bergambar wajah Jungkook maupun The Steel, memborong produk-produk yang mereka sponsori dan membagikannya kepada pihak yang membutuhkan, datang ke konser maupun fanmeeting, berkunjung ke tempat-tempat yang pernah disinggahi oleh Jungkook, dan lain sebagainya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Sasaeng is My Love | Lizkook✔️
Fanfiction[M] Lalisa tidak pernah mencintai seseorang sebesar ia mencintai sang idola. Gadis itu membunuh waktu, menghamburkan uang dan mengorbankan banyak tenaga sebagai bentuk kasih sayangnya terhadap laki-laki bernama Ahn Jungkook, yang tak lain merupakan...