Jadwal kerja The Steel semakin padat dari waktu ke waktu. Sepulangnya dari Paris, mereka tetap harus melakukan syuting untuk variety show. Belum lagi dengan beberapa iklan produk. Percayalah, meski The Steel hanya mengiklankan produk sekotak tissue, produk tersebut akan langsung ludes diserbu para fans. Steelast sangat loyal. Mereka tidak peduli meskipun harga sekotak tissue itu bisa melonjak sepuluh kali lipat daripada harga yang seharusnya.
Sembari menjalani serangkaian jadwal tersebut, The Steel juga harus tetap berlatih koreografi dan vokal. Tanggal comeback sudah semakin dekat. Mereka harus mempersiapkan segalanya sebaik mungkin.
Beruntungnya, CC Entertainment memberikan waktu libur selama dua hari untuk para member, sebelum akhirnya mereka melaksanakan comeback. Percayalah, setelah comeback nanti, The Steel akan kembali pada rutinitas yang lebih padat dari sebelumnya. Menjadi bintang tamu diberbagai acara, wawancara eksklusif, fanmeeting, bahkan world tour concert.
Nama The Steel sudah mulai dikenal oleh fans-fans internasional. Beberapa acara luar negeri bahkan mengajukan proposal agar bisa antri untuk mengundang The Steel ke stasiun televisi masing-masing.
Dihari libur begini, biasanya Jungkook baru akan terbangun dari tidurnya sekitar pukul dua belas siang. Lisa sama sekali tidak berniat mengganggu waktu istirahat Jungkook. Jarang sekali pemuda itu bisa mendapatkan waktu tidur yang panjang seperti ini. Apalagi, sekarang baru pukul delapan pagi.
Diluar sana, hujan salju baru saja berhenti. Butirannya bertumpuk diatap-atap rumah, dibatang-batang pohon, diatas kap-kap mobil, bahkan disepanjang jalan. Mobil pengeruk sudah lebih dulu bertindak untuk menyingkirkan es-es itu dari jalan raya.
Pada cuaca seperti ini, berada didalam rumah adalah solusi terbaik. Apalagi dengan ditemani secangkir minuman hangat, setoples biskuit dan juga siaran televisi yang menghibur.
Tapi setelah melihat isi kulkas dan juga rak penyimpanan bahan makanan yang hampir kosong sepenuhnya, mau tak mau pagi ini Lisa tetap harus bergegas keluar menuju supermarket terdekat. Ia tidak mungkin membiarkan Jungkook kelaparan. Alih-alih memesan makanan dari restoran, pada hari libur begini Jungkook memang seringkali meminta Lisa untuk membuatkannya makanan rumahan. Ia bosan kalau harus terus-menerus mengonsumsi makanan cepat saji, seperti yang biasa ia makan ketika bekerja.
Setelah memakai pakaian hangat, Lisa bergegas keluar dari apartemen. Ia juga mengenakan syal tebal berwarna cokelat muda sampai menutupi bibirnya. Cuaca benar-benar dingin. Dahulu, mana pernah Lisa sengaja keluar rumah hanya untuk membeli bahan makanan? Apalagi dalam cuaca ekstrim seperti ini. Semuanya sudah terpenuhi; lobster, tuna, sayuran, buah-buahan, dan lain-lain. Lisa hanya perlu bilang ingin makan apa, kemudian para maid akan membuatkannya. Kurang dari setengah jam, makanan itu sudah tersedia dihadapannya.
Tapi Lisa tidak keberatan karena sekarang harus melakukan semuanya sendiri. Itu sudah merupakan bagian dari tugasnya sebagai seorang asisten. Lagipula, ia sangat menikmati pekerjaannya, sangat bahagia karena bisa berada sedekat ini dengan Jungkook. Segala sesuatu jika dilakukan dengan ikhlas, maka akan terasa jauh lebih ringan. Hatinya selalu gembira meskipun nantinya ia tetap bisa merasa lelah.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Sasaeng is My Love | Lizkook✔️
Fanfiction[M] Lalisa tidak pernah mencintai seseorang sebesar ia mencintai sang idola. Gadis itu membunuh waktu, menghamburkan uang dan mengorbankan banyak tenaga sebagai bentuk kasih sayangnya terhadap laki-laki bernama Ahn Jungkook, yang tak lain merupakan...