🕊16

12.1K 2.2K 244
                                    

Nyaris setiap harinya, garis besar aktifitas yang dilakukan Lisa selalu sama

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Nyaris setiap harinya, garis besar aktifitas yang dilakukan Lisa selalu sama. Bangun dipagi hari, membuat sarapan sembari menunggu Jungkook mandi, mempersiapkan keperluan Jungkook, dan mengikuti seluruh jadwal pemuda itu.

Seperti pagi ini, misalnya. Lisa sengaja membuat pancake dengan siraman madu yang ditemani segelas susu murni sesuai permintaan Jungkook. Kalau dilihat-lihat lagi, bukankah mereka berdua sudah seperti sepasang suami-istri? Kkk~ pipi Lisa akan bersemu merah jika mengingatnya. Tidak masalah berkhayal sedikit, apalagi kalau masih gratis. Tapi kalaupun berkhayal sudah dikenakan tarif, Lisa tidak masalah, kok, untuk membayar berapapun. Yang penting bisa membuat hatinya bahagia.

Baru saja selesai menyeka tangan basahnya dengan serbet, tiba-tiba ponsel Lisa berdering. Ada sebuah panggilan masuk dengan nama 'Ibu' yang tertera disana.

"Hallo.."

"Sayang.. Apa kau masih belum ingin pulang?" suara lembut dengan nada yang sarat akan sedikit kecemasan itu merangsek masuk ke dalam telinga Lisa. Nyonya Hwang berbicara tanpa berbasa-basi terlebih dahulu dari seberang sana.

Lisa tersenyum kecil. "Aku belum bisa pulang sekarang, Bu. Masih ada beberapa urusan yang harus aku selesaikan. Aku akan pergi mengunjungi Ibu dan Ayah ketika aku memiliki waktu luang."

Terdengar helaan napas samar, sebelum Nyonya Hwang membalas penuh kerinduan, "Nak.. Sebenarnya apa yang sedang kau lakukan? Apa yang sedang kau cari? Kau bahkan tidak mengizinkan Ibu untuk pergi menemuimu.." ia percaya kalau putrinya tidak akan melakukan sesuatu yang buruk, apalagi sampai membahayakan diri sendiri maupun orang lain. Toh, selama ini Lisa juga selalu memberikan kabar dan memberitahukan kondisinya. Namun kendati gadis itu sama sekali tak pernah terdengar kesulitan--sebagai seorang Ibu, Nyonya Hwang tetap mengkhawatirkannya.

Tak hanya Nyonya Hwang, bahkan Lisa pun sangat merindukan sang Ibu. Pelan-pelan ia menarik kursi meja makan, kemudian mendudukkan diri dengan tenang. "Aku hanya sedang ingin menikmati masa lajangku, Bu. Sesudah menikah nanti, belum tentu aku bisa melakukan hal ini, bukan? Aku harus mengurus suamiku dan banyak membantunya.."

Ada getir yang tersisa ketika Lisa usai mengucapkan kalimat itu. Rasanya begitu pahit dengan sedikit pedas--sangat menggambarkan bagaimana suasana hatinya yang mendadak kurang menyenangkan hanya karena sebuah kata suami.

Selama Lisa tinggal bersama Jungkook, setidaknya gadis itu ingin sedikit melupakan kenyataan bahwa pada kurang lebih lima bulan waktu yang tersisa, ia diharuskan untuk menerima pinangan dari seorang laki-laki yang tidak pernah ditemuinya.

Nyonya Hwang tersenyum tipis ketika tangannya digenggam oleh sang suami. Mereka sedang berada didalam mobil--baru saja turun dari pesawat--untuk menuju kediaman utama. "Baiklah, sayang. Tapi Ibu berharap kalau kau bisa datang ke rumah meskipun hanya sebentar. Besok adalah hari ulang tahun pernikahan Ayah dan Ibu. Seperti biasa, kami akan mengadakan pesta secara besar-besaran."

My Sasaeng is My Love | Lizkook✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang