Lisa termangu. Ucapan Jungkook beberapa saat yang lalu masih terus berdengung ditelinganya, bahkan sampai saat mereka menyantap makan siang bersama-sama. Jungkook tidak tahu kalau Lisa menguping pembicaraannya ditelepon. Gadis itu segera melangkah cepat untuk kembali ke dapur, tepat setelah pemuda itu menutup sambungan teleponnya.
'Bagaimana kalau aku menyukainya?'
Kalimat tersebut begitu mengganggu Lisa. Sebenarnya siapa yang sedang disukai oleh Jungkook? Sikyung 'kah? Atau Jungkook memiliki gadis incaran lainnya? Mendadak, Lisa diserang kegelisahan. Ada sesuatu yang menekan rongga dada hingga menghasilkan sesak yang menghimpit.
Lisa tidak memiliki wewenang untuk menyalahkan Jungkook karena telah membuatnya gusar. Jungkook berhak menyukai perempuan mana pun. Lisa tidak boleh mencampuri urusan Jungkook, apalagi mengatur soal pada siapa pemuda itu akan menjatuhkan hati. Diluar dari pekerjaannya, Lisa hanyalah seorang fans. Ia memahami batas-batas yang harus dipatuhi. Jungkook harus bahagia, maka Lisa juga harus tetap mendukung pemuda itu apapun yang terjadi.
"Apa ada sesuatu yang sedang kau pikirkan?" Jungkook melahap daging terakhir dimangkuknya, mengerutkan dahi seraya menatap Lisa. Tidak biasanya Lisa banyak terdiam seperti ini.
Entah apa yang akan terjadi jika Lisa menjawab, 'Ya, aku sedang memikirkanmu serta gadis yang kau sukai itu'. Mungkin Jungkook akan mendengus tak habis pikir? Atau justru akan menyuruhnya untuk melakukan sesuatu yang lebih berguna dibandingkan harus mengurusi kehidupan orang lain? Hh...
Lisa mengulum senyum tipis. "Tidak, kok. Bukan sesuatu yang penting."
"Kalau kau sedang memiliki keluhan terhadap suatu hal, ceritakan saja padaku. Aku pandai menjaga rahasia." Jungkook menyunggingkan senyuman lebar dengan eye crinkle-nya yang menggemaskan.
Sebelum hari ini tiba, Lisa akan tertawa gemas melihat ekspresi Jungkook yang seperti itu. Namun saat ini, Lisa justru ingin menunduk sedih, ingin bertanya dengan lugas mengenai siapa gadis yang disukai Jungkook. Tapi sekali lagi, Lisa sadar bahwa dirinya bukanlah seseorang yang masuk dalam daftar orang-orang yang diprioritaskan oleh Jungkook. Ia hanya seorang fans. Seorang fans yang bersembunyi dibalik pekerjaannya sebagai asisten.
Maka gadis itu mempertahankan lengkungan senyum tipisnya sebisa mungkin, mencoba berkamuflase dengan baik. "Terima kasih atas tawaranmu. Tapi aku benar-benar tidak apa-apa, kok."
"Kalau begitu, cepat habiskan makananmu." Jungkook mengusak puncak kepala Lisa sembari bangkit dari kursinya. "Aku akan menunggu diruang televisi. Ada film bagus yang baru saja aku beli dua hari yang lalu. Kita harus menontonnya bersama-sama."
Lisa menatap punggung Jungkook yang perlahan menghilang dibalik dinding, seolah takdir berusaha menyadarkannya bahwa Lisa memang seharusnya berdiri dibelakang pemuda itu, bukan disisinya. Jadi seberapapun ia berusaha untuk melangkah dan mengejar Jungkook agar bisa berdiri secara berdampingan, gadis itu akan selalu tertinggal dibelakang. Menyusuri jejak kaki Jungkook yang sudah menapak lebih dulu.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Sasaeng is My Love | Lizkook✔️
Fiksi Penggemar[M] Lalisa tidak pernah mencintai seseorang sebesar ia mencintai sang idola. Gadis itu membunuh waktu, menghamburkan uang dan mengorbankan banyak tenaga sebagai bentuk kasih sayangnya terhadap laki-laki bernama Ahn Jungkook, yang tak lain merupakan...