Lisa bangkit dari tempat duduknya dan membungkuk hormat ketika sesosok gadis cantik muncul dari arah pintu masuk bersama Jungkook. Ia berusaha untuk tetap bersikap sopan dan normal kendati kegelisahan itu mulai mengganggunya. Dirinya sendiri bahkan tidak mengerti mengapa perasaan was-was tersebut datang menghampirinya. Apalagi tatkala sepasang manusia itu saling melempar senyum satu sama lain.
Apakah ini yang dinamakan dengan cemburu? Lisa tidak seharusnya merasakan perasaan ini. Ia tidak boleh bersikap posesif pada idolanya. Biar bagaimanapun, Jungkook memiliki kehidupannya sendiri. Lisa yang hanya orang asing baginya, tidak berhak untuk bersikap seperti itu. Terlebih lagi, ia tidak ingin menjelma menjadi sesosok fans yang buruk untuk idola kesayangannya tersebut.
"Oh, apa ini asisten yang kau ceritakan tempo hari?" Han Sikyung, gadis itu berbicara dengan nada yang ramah.
"Ya. Dia akan menggantikan posisi Yuna." jawab Jungkook. Ia berlalu menuju dapur untuk mengambilkan minuman serta beberapa camilan untuk mereka. Omong-omong, Kim Yuna memanglah mantan asisten Jungkook yang kebetulan sudah berhenti bekerja, tepat satu minggu sebelum kedatangan Lisa. Yuna memutuskan untuk meninggalkan pekerjaannya karena ia akan menikah. Yah, sepertinya Jungkook juga harus mencari asisten pengganti pada enam bulan kemudian. Sebab Lisa juga akan berhenti bekerja dengan alasan yang serupa dengan Yuna.
Sikyung tersenyum pada Lisa. Ia mendudukkan diri diujung sofa dan bertanya, "Siapa namamu?"
"Lalisa.." Lisa tersenyum canggung. Ia membalas sembari kembali meletakkan bokongnya ditempat semula.
"Namaku Han Sikyung, teman Jungkook."
Gadis bersurai cokelat itu terlihat seperti sesosok gadis yang baik dan periang. Lisa tidak iri dengan tas maupun pakaian mahal yang dikenakan Sikyung. Pun dengan stiletto keluaran terbaru maupun kuku-kuku cantik yang terpasang pada ujung jemari gadis Han tersebut. Toh, Lisa memiliki semua itu dirumahnya sendiri. Yang membuat Lisa seakan merasa kecil dengan sedikit kedengkian disudut hatinya adalah ketika ia menyadari bahwa Sikyung merupakan salah satu alasan untuk senyuman Jungkook yang terukir dengan begitu bahagia.
Memerhatikan Lisa yang memakai setelan piyama beserta sandal rumahan, membuat Sikyung tersadar akan sesuatu. Ia bertanya pada Jungkook yang baru saja datang dan menata isi nampannya diatas meja. "Kalian berdua tinggal bersama?"
"Iya." Jungkook menjawab singkat, tanpa keraguan sedikitpun. Ia lalu mendudukkan diri dan mengambil tempat ditengah-tengah kedua gadis cantik itu.
Sikyung tampak mengerutkan dahi, seolah isi kepalanya dipenuhi oleh ribuan tanda tanya. "Dahulu Yuna tidak tinggal satu apartemen denganmu."
"Itu karena Yuna tinggal diapartemennya sendiri. Letaknya ada didekat gedung agensi." kata Jungkook. Ia lalu melanjutkan, "Kalau tempat tinggal Lisa memang cukup jauh. Jadi aku memutuskan untuk mengizinkannya tinggal disini."
"Kenapa ia tidak menyewa apartemen yang dekat dengan gedung agensi sama seperti Yuna?" Sikyung bertanya lagi. Gadis ini memang kelewat pintar. Otaknya terus saja berputar untuk mencari pertanyaan baru yang masih memiliki keterkaitan kuat dengan konversasi mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Sasaeng is My Love | Lizkook✔️
Fanfiction[M] Lalisa tidak pernah mencintai seseorang sebesar ia mencintai sang idola. Gadis itu membunuh waktu, menghamburkan uang dan mengorbankan banyak tenaga sebagai bentuk kasih sayangnya terhadap laki-laki bernama Ahn Jungkook, yang tak lain merupakan...