1

12.2K 763 124
                                    

"Siapa coba yang tidak mau kalau dicium Minho?"

"Yaampun... bodynya.... Eugh"

"Bodoh" Renjun menyesap osmantus tea miliknya. Menghirup dalam dalam aroma hangat dan harum teh favoritnya itu, menikmati perpaduan rasa manis teh dan madu yang menyentuh indra pengecapnya.

"Eh lihat deh laki laki yang baru masuk tadi..."
"Yang mana?"
"Ituuuu... yang sedang pesan minum"

"Waaaah tampannya..."
"Mau dong jadi kekasihnya..."
"Pasti enak tuh kalo bisa itu sama dia"
"Wah kalo modelan seperti itu, mau aku kalau diajak one night stand"

"Player bukan ya?"
"Duh sepertinya kalau di ranjang pasti jadi lembut lembut kasar"
"Kyaaaaaaaaaa... "

"Eh dia lihat ke sini ya?"
"Yaampun senyumnyaaaa"

"Hhhh dasar... Bisa bisanya membayangkan melakukannya hal itu dengan orang asing." Renjun mendesis. Sejak tadi ia diam diam mendengarkan obrolan sekelompok wanita yang duduk tidak jauh dari mejanya. Ia sebenarnya juga tahu itu tidak sopan, tapi sungguh. Ia tak bisa berhenti mendengarkan mereka. Mereka terlalu berisik mengobrol di dekat Renjun.

Baru sekitar 15 menit Renjun duduk di kursinya dan menikmati teh kesukaannya, ia sudah mendapat berbagai macam informasi. Tentang Dahee yang menjadi pelakor, Chaeyong yang ternyata selingkuh dengan supir suaminya, Minho yang berbadan atletis dan jadi incaran para wanita meski ia sudah memiliki kekasih pria bernama Taemin, dan sosok pria tampan yang baru saja masuk ke dalam cafe yang hingga kini masih menjadi pembicaraan segerombolan wanita yang duduk dekat meja Renjun.

"Dia kesini dia kesini..."
"Mungkin mau menghampiri temannya?"
"Omo omooo lihat senyumnyaaaa manis sekalii"

Renjun menyenderkan punggungnya ke kursi, kemudian memejamkan mata sembari menyesap tehnya perlahan ketika para wanita di belakangnya semakin ribut.

"Aku rasa tidak sopan untuk menguping pembicaraan mereka" Renjun mendengar sebuah suara berbisik ditelinganya.

"Shit! Apa yang kau lakukan!" Renjun menggeser tubuhnya, mendekat pada jendela kaca saat mendapati seorang laki laki dengan rambut pirang berdiri membungkuk dengan wajah yang sangat dekat dengan wajah Renjun. Membisikkan kalimat yang barusan Renjun dengar.

"Hahahahha maaf maaf. Maafkan aku sudah mengagetkanmu" laki laki dengan hoody baby blue itu berdiri tegak dan tertawa keras. Tangan satunya memegangi perutnya sementara tangan lainnya memegang segelas ice americano.

***

Jaemin memasuki cafe langganannya dan segera memesan ice americanonya yang ke 6 hari ini. Persetan dengan kekasihnya yang akan marah jika tahu hari ini dia sudah minum kopi lebih dari 4 gelas. Jaemin butuh asupan caffein sekarang, dan asalkan kekasihnya tidak tahu, tidak masalah bukan?

Jaemin sedang mengobrol dengan barista yang sedang menyiapkan kopi pesanannya ketika ia mendengar suara berisik sekelompok wanita yang duduk di pojok cafe dekat dengan jendela kaca. Jaemin menoleh kearah mereka. Sepertinya sekarang mereka sedang membicarakannya karena beberapa dari mereka mencuri curi pandang pada Jaemin.

Jaemin mengalihkan pandangannya pada seorang laki laki yang duduk sendirian membelakangi segerombol wanita yang berisik itu. Wajahnya tampak familiar. Jaemin berusaha mencari nama pemilik wajah manis dan cantik itu dalam otaknya. Ah, benar juga.

Dia.

Senyum Jaemin langsung mengembang saat mengingatnya.

Apakah sudah sekitar 5 tahun?
5 tahun sejak pertemuan pertama dan terakhir mereka? Jaemin kembali tersenyum saat memori tentang lelaki cantik itu berputar kembali dalam kepalanya. Jaemin tidak akan pernah lupa tentangnya.

[END] UNEXPECTED [NORENMIN|NOMINREN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang