14

3.6K 454 83
                                    

Jangan lupa buat vote dan comment sayang sayang aku 😘

***

"Otis itu asexual? Popcornnya geseran dong" Jeno menyandarkan kepalanya pada bahu Jaemin. Tangan kirinya ia lingkarkan pada lengan Jaemin.
"Nih" Jaemin menggeser popcorn mendekat pada Jeno.
"Bukan asexual sih Jen kalo menurutku" jawab Renjun yang sedang tiduran dengan berbantal paha Jaemin. Kini mereka bertiga sedang duduk dibatas karpet depan TV, Jaemin dan Jeno duduk bersandar sofa sementara Renjun berbaring miring berbantalkan paha Jaemin, menghabiskan malam minggu mereka dengan menonton series netplik bersama.

"Bukan? Kukira dia gabisa berdiri kerena dia ace" Jeno memasukkan beberapa popcorn kedalam mulutnya.
"Ya kan otis masih punya ketertarikan sexual no gada hubungannya sama bisa berdiri atau ga itunya. Dia kayaknya ada gangguan atau masalah apa mungkin makannya gabisa ngew... eeeh sambil duduk dong Njun jangan tiduran gitu" Jaemin menepuk pelan tangan Renjun yang mencomot popcorn dan memakannya dengan posisinya yang masih tiduran di paha Jaemin.

"Udah nyaman gini Jaem.. Jangan kaya mama ah, uda..uhuk uhhukk" Renjun terbatuk
"Tuh kan keselek... duduk dulu duduk" Jaemin membantu Renjun duduk.
"Minum Njun" Jeno mendekatkan mug milik renjun
"Uhhuuk uhukkk" Renjun buru buru minum.

"Pelan pelan makannya" Jaemin menepuk nepuk punggung Renjun.
"Udah?" Tanya Jeno saat Renjun selesai minum dan menyerahkan mug pada Jeno.
Renjun mengangguk. "Udah"

"Jangan sambil tiduran lagi kalo makan makannya. Apalagi makanan gini gampang bikin keselek tau" Jaemin mengomel.
Renjun tidak menjawab dan menyandarkan kepalanya pada dada Jaemin.
"Nah gini aja... sama sama nyaman kan posisinya?" jaemin melingkarkan tangan kirinya ke pundak Renjun.
Renjun kembali fokus pada layar TV dan makan keripik kentang di hadapannya.

"No mau popcorn.. Aaaaa" Jaemin membuka mulutnya minta disuapi Jeno. Tangam kanannya kembali depeluk Jeno sehingga ia tidak bisa mengambil popcorn untuk dirinya sendiri.
Jeno tersenyum sambil menyuapi Jaemin popcorn.
"Kesel sih kalo punya orang tua kaya ibunya Otis" Renjun kembali mengomentari series yang mereka tonton.
"Ku kira kamu bakalan jadi tipe kayak Ibunya otis kalau nanti jadi orang tua" Jaemin.

"Ih gak lah.. Ya masa aku bawa teman tidur ke rumah ganti ganti tiap hari. Buat apa?" Renjun mengernyitkan dahinya.
"Ya maksudku bukan yang itu... aku kira kamu bakalan jadi seperti ibunya otis yang sangat terbuka dengan topik pembicaraan sex dengan anaknya.. Aaaaa" Jaemin membuka mulutnya, meminta Renjun menyuapinya keripik kentang.

Renjun menyuapkan beberapa keripik kentang pada mulut Jaemin tanpa mengalihkan pandangannya dari layar TV.
"Kalo terbuka sih terbuka. Tapi ya ga kaya ibunya Otis. Itu malah bikin Otis ga nyaman dan malu" Renjun mendengus pelan sambil terus menyuapi Jaemin.
"Kwamwu mwauna gwmana nwanti kwalo punywaa anwaak?" Jaemin bertanya dengan mulut penuh keripik karena Renjun menyuapinya keripik tanpa henti.

"Telan dulu na.. Telan. Baru ngomong" Jeno tersenyum melihat pipi Jaemin yang menggembung.
"Kamu maunya gimana nanti kalo punya anak?" Jaemin mengulangi pertanyaannya setelah semua kripik di mulutnya berhasil ia telan.
"Ya.. Penginnya memang bisa jadi orang tua yang terbuka masalah ginian sih. Tapi dibanding jadi kaya ibunya Otis aku pengin anak kita nanti yang merasa nyaman buat cerita duluan dan kita tetap bisa menghormati privasinya" Renjun terdengar serius.

"Anak kitaaaa?" Jeno tersenyum mendengar Renjun mengatakan 'anak kita' saat membahas anaknya dimasa depan.
"Ah.. Itu..." Renjun bingung harus menjawab apa. Ia sendiri tidak sadar menyebut anak dimasa depannya dengan sebutan anak kita. Entah untuk Jaemin entah untuk Jeno atau mungkin keduanya.

[END] UNEXPECTED [NORENMIN|NOMINREN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang