Maaf ya.. Kita sekarang fokus ke Daddy sama Papanya Cherry dulu beberapa chapter
✨jangan lupa vote dan comment✨
***
America 1988 (Johnny Seo - 20 , Jaehyun Jung - 20)
Jaehyun membuka matanya perlahan. Yang pertama ia lihat adalah langit langit berwarna putih yang membuat matanya sedikit silau. Sayup sayup terdengar suara orang orang yang terdengar sibuk, beberapa langkah terburu buru dan erangan kesakitan. Jaehyun menghirup nafasnya dalam dalam, bau obat obatan tercium jelas dihidungnya.
"Jae.. Kau sudah sadar?" Jaehyun menoleh ke sumber suara dan mendapati Johnny memandangnya dengan khawatir.
"John... ini dimana?" Bisik Jaehyun.
"Emergency Room. Kau basah dan pingsan di kamar mandi kampus. Aku membawamu kemari. Dan mereka mengganti pakaianmu dengan baju rumah sakit" Johnny .Jaehyun baru tersadar pakaian yang ia kenakan terasa kering dan nyaman. Jaehyun menundukkan kepalanya dan menemukan ia kini terbalut baju setelan khas rumah sakit yang biasa digunakan oleh pasien rawat inap.
Jae melihat perutnya yang sedikit menggembung, terlihat jelas dengan setelan rumah sakit yang lumayan tipis ini.
"Ba..baby..." bisik Jaehyun sambil meraba perutnya.
Johnny mengangguk sambil meneteskan air matanya"Kau sudah tahu?? Iya.. Disini.. Hiksss.."
"Disini ada baby... baby kita. Kata dokter kemungkinan usianya sudah sekitar 17-18 minggu.. Dia sudah bergerak... Hikssss baby kita Jae.." Johnny mengelus perut Jaehyun dengan penuh kasih sayang.Jaehyun memejamkan matanya dan menangis sesegukan. Ternyata benar dugaannya, ia hamil. Dan janinnya sudah cukup besar.
Di dalam perutnya kini ada bayinya. Bayinya dan Johnny. Jaehyun meraba perutnya lagi, bayinya kembali bergerak dengan lembut didalam sana. Dan entah mengapa Jaehyun tidak bisa membencinya.
Otaknya merutuki perbuatan Johnny yang sering tidak menggunakan pengaman dan membuatnya seperti ini namun jika boleh jujur entah mengapa dalam hati, sekarang ia merasa sangat bahagia.
Bahkan sejak saat pertama menduga ia hamil siang tadi, meski ia memang merasa sangat takut. Namun tidak ada rasa benci pada janin dalam kandungannya jikalau ia betulan hamil.
Saat bangun dari pingsannya pun, yang pertama kali Jaehyun pikirkan adalah bayinya. Apakah benar ia hamil? Apakah bayinya baik baik saja?
"Maafkan aku Jae.. Maafkan aku.. Jangan menangis" Johnny menggenggam tangan Jaehyun.
"Aku akan bertanggung jawab. Aku janji. Kita bisa bahagia, aku, kau dan baby kita" Bisik Johnny sembari mencium tangan Jaehyun.Tangis Jaehyun semakin pecah, ia tak tahu apakah ia harus lega, senang atau marah mendengar ucapan Johnny. Rasanya sangat membingungkan sekarang.
"Permisi... boleh saya periksa pasiennya sebentar?" Seorang dokter wanita dengan mata biru menghampiri Johnny dan Jaehyun yang masih menangis.
Johnny mengangguk dan menghapus air matanya. Mempersilahkan dokter untuk memeriksa Jaehyun."Kalian pasti terharu ya, ada bayi disini" Dokter itu mengelus lembut perut Jaehyun sebelum mulai mengecek tanda vital Jaehyun.
"Semuanya baik. Kau pingsan karena syok berat dan stress. Jangan terlalu banyak pikiran ya... bayimu sudah lewat trimester pertama jadi tidak terlalu rawan untuk keguguran, tapi jika kau terus terusan stress, itu dapat mempengaruhi perkembangan bayimu dan membahayakannya. Setelah ini, saya akan merujuk kalian ke dokter kandungan untuk konsultasi lebih lanjut. Mengingat kalian baru menemukan bahwa ada bayi disini cukup terlambat..." Dokter itu berhenti bicara sejenak untuk tertawa pelan .
KAMU SEDANG MEMBACA
[END] UNEXPECTED [NORENMIN|NOMINREN]
FanfictionRenjun tidak pernah menyangka akan menjadi serumit ini. Ia hanya ingin kehidupan yang tenang setelah kembali ke Korea. Tapi siapa sangka ia harus bertemu kembali dengan Seo Jaemin setelah 5 tahun sejak pertemuan pertama dan terakhir mereka, dan terj...