23 🔞

9.1K 409 33
                                    

Aku ingetin ya.. Ini Chapter isinya mantap mantap. Diharapkan untuk jadi pembaca bijak.

Vote dan commentnya jangan lupa...

***

D

ouching atau dalam chapter ini merujuk pada Anal Douching/rectal douching = kegiatan membersihkan rectum dari kotoran yang biasanya dilakukan untuk persiapan sebelum melakukan anal sex. (Biar gada to*ai di rectum gitu maksudnya). Anal/rectal douching ini termasuk membersihkan anal atau mencuci bersih anus setelah buang air besar, dan juga melakukan enema yaitu membersihkan usus besar dengan cara memasukkan air kedalam rektum menggunakan alat yang me nge-pump(?) air kedalam rektum. (Kaya kalo pake obat sembelit yang di pump lewat anus itu loh)

Tidak selalu dilakukan, lebih ke preferensi. Biasanya kalau si bottom itu punya pencernaan yang bagus ya ga perlu. Biasanya tidak disarankan dilakukan dengan sering. Ga mau lakuin douching juga gamasalah. 😏

***

Jeno masuk ke apartemen dengan wajah yang lesu. Ia tidak bisa berkonsentrasi di kantor, jadi sore ini ia pulang agak cepat dari biasanya. Renjun mengiriminya pesan tadi siang bahwa Renjun dan Jaemin langsung ke apartemen selepas mengantar Shotaro.

Jeno mengedarkan pandangannya ke sekeliling apartemen. Tidak ada yang berubah, tapi kenapa apartemennya terasa sangat sepi?
Dan juga dimana Jaemin dan Renjun? Jeno belum melihat satupun dari mereka sejak ia memasuki apartemen.
Apa mereka sedang menangisi Shotari bersama sama di kamar? Atau sedang menangis sendiri sendiri?

"Apa Nana di kamarku sekarang?" gumam Jeno pada dirinya sendiri. Jaemin biasanya memang lebih sering menghabiskan waktu di kamar Jeno karena Renjun melarang Jeno dan Jaemin mengganggunya saat ia sedang ingin sendiri di kamar.

"Na, kau di dalam?" Jeno membuka pintu kamarnya dan terkejut melihat Jaemin dengan posisinya yang sekarang sedang berada di atas Renjun yang tengah berbaring di ranjang Jeno.

"Apa yang sedang kalian lakukan tanpaku?!" Jeno jujur sangat kaget. Ia tak pernah menyangka akan melihat Jaemin dan Renjun dalam posisi seperti ini.

"Aaaah.. Jen! Ini... kami..." Rejun sepertinya sama kagetnya dengan Jeno.
"No... apa kau mengizinkanku melakukannya dengan Injun?" Lain dengan Jeno dan Renjun yang masih terkejut, Jaemin tersenyum senang melihat kedatangan Jeno.
"Melakukan apa?" Tanya Jeno masih tidak mengerti.
"Bercinta dengan Injun tentunya" Jaemin tersenyum lebar.
"Bercinta?" Jeno mengernyitkan dahinya.

"Ya tuhan.. Sex No... Sex! Aku bolehkan melakukan Sex dengan Injun?" Jaemin mulai kesal.
"Kau mau Njun?" Tanya Jeno masih terkejut.
Renjun mendengus pelan.
"Jika kau mengizinkan" Renjun pasrah saja. Toh Jaemin janji hanya sekali, dan lagipula ini Jaemin. Ia mencintai Jaemin bukan? Harusnya tidak masalah. Ia juga sudah pernah melakukannya dengan Jaemin dulu.

"Noooo... boleh ya? Aku boleh melakukan sex dengan Injun ya?" Jaemin mengulangi pertanyaannya karena Jeno kembali melamun.
"Ah.. I..iya.. Boleh boleh. Tentu saja boleh, kalau Renjun tidak ada masalah dengan itu" Jeno.
"Yessssss!! Njun, aku dapat izin Jeno. Kau mau kan?" Jaemin gantian minta persetujuan Renjun. Renjun menganguk.
"Hanya sekali ya" Renjun.
"Sekali dulu, nanti kalau kau mau lagi, kita melakukannya lebih dari sekali. Oke?" Jaemin tersenyum lebar.

"Hhh terserah kau sajalah" Renjun. Jaemin tersenyum lebar karena mendapatkan lampu hijau dari Renjun.
'Cup'
'Cup'
'Cup'

[END] UNEXPECTED [NORENMIN|NOMINREN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang