Sex-repulsed (juga dikenal dengan Sex-negative / Sex-averse) = istilah yang biasa digunakan para asexual untuk mengisyaratkan bahwa mereka merasa jijik/tidak nyaman dengan hal hal berbau sexual.
Keadaan ini dapat terjadi dalam berbagai bentuk. Seorang Asexual bisa merasa sex repulsed terhadap 'ide' dirinya terlibat dalam suatu kegiatan sexual namun merasa tidak masalah jika orang lain dalam dalam kondisi tersebut. Jadi selama bukan dia yang melakukan ia tidak ada masalah terhadap hal hal berbau sexual. Namun ada juga orang yang secara general membenci segala hal tentang sex.Sex-positive = istilah yang merujuk pada 'political position' atau sikap menerima terhadap sex secara general. Tapi orang dengan sex-positive juga bisa sex-repulsed.
Sex- Favorable = istilah yang digunakan asexual untuk menunjukkan bahwa ia 'menikmati' kegiatan atau konsep dari sex itu sendiri. Bisa jadi karena ia menikmati sensasi fisik yang didapatkan dari berhubungan sex, atau karena ia merasa menggunakan sex sebagai hal yang dapat meningkatkan/mempererat hubungan mereka secara romantic.
Perlu di ingat kalau Asexual itu orientasi seksual yang 'TIDAK MEMILIKI KETERTARIKAN SECARA SEKSUAL' dengan orang lain. Meski tidak memiliki ketertarikan bukan berarti mereka tidak bisa merasakan sensasi fisik yang di dapatkan saat melakukan kegiatan sex.
Atau lebih gampangnya BEBERAPA Asexual merasa tidak masalah dengan kegiatan maupun konsep dari sex itu sendiri namun mereka tidak merasa memiliki kebutuhan Sexual dan merasa sex bukanlah hal yang penting dalam sebuah hubungan.
***
"Kalau ada apa apa telphone mama ya? Aaah.. Mama jadi menyesal kenapa setuju dengan rencana otosan" Winwin memeluk Renjun dengan erat. Ia sudah biasa melepas Renjun untuk tinggal sendiri, tapi kali ini Renjun harus tinggal dengan orang lain yang statusnya dijodohkan dengannya.
"Mama... Injun akan baik baik saja. Kan Injun biasa tinggal sendiri" Renjun mengelus punggung Winwin.
"Ayo win! Kita kan cuma mau mengantar mereka. Sudah malam juga" Yuta menarik Winwin agar melepas pelukannya."Mama pergi dulu ya Jen, jaga Renjun" Taeyong membelai wajah Jeno. Jeno tersenyum dan mengangguk.
"Ayo kita pulang" Jaehyun mengajak semua orang untuk segera bergegas pergi dari depan apartemen. Mereka semua memang hanya mengantar sampai pintu apartemen dengan alasan sudah larut malam dan nanti mengganggu tetangga jika mereka masih bertamu ramai ramai.
Jeno dan Renjun menatap kepergian keluarga mereka dari depan pintu apartemen. Password apartemen mereka adalah tanggal dimana mereka bertemu pertama kali untuk dijodohkan. Yuta dan Jaehyun melarang mereka menggantinya. Jeno hanya bisa pasrah, lain halnya dengan Renjun yang marah marah dan akhirnya sepakat bahwa sebagai ganti password yang tidak boleh diubah itu, para orang tua tetap harus menghargai privasi Jeno dan Renjun dan tidak akan secara tiba tiba datang ke apartemen tanpa memberitahu Jeno maupun Renjun.
Dan juga mereka tidak boleh sembarangan masuk tanpa seizin Renjun maupun Jeno kecuali keadaan darurat. Dan dengan berat hati Yuta dan Jaehyun menyanggupi. Sepertinya mereka sebenarnya diam diam sudah berencana akan memeriksa apartemen dengan tiba tiba.
Renjun masuk ke dalam apartemen dan merebahkan dirinya di atas sofa di ruang tengah. Sementara Jeno berkeliling mengamati apartemen baru mereka. Meski hanya dihuni oleh dua orang, tapi apartemen mereka cukup besar dan mewah.
Ada 2 kamar tidur di apartement ini. Satu kamar tidur utama dengan kamar mandi di dalamnya dan satu kamar berukuran sedikit lebih kecil tanpa kamar mandi. Lalu ada satu kamar mandi bersama di dekat ruang tengah yang merangkap ruang tamu. Dapurnya juga cukup luas.
KAMU SEDANG MEMBACA
[END] UNEXPECTED [NORENMIN|NOMINREN]
FanfictionRenjun tidak pernah menyangka akan menjadi serumit ini. Ia hanya ingin kehidupan yang tenang setelah kembali ke Korea. Tapi siapa sangka ia harus bertemu kembali dengan Seo Jaemin setelah 5 tahun sejak pertemuan pertama dan terakhir mereka, dan terj...