27

3.6K 406 19
                                    

Double update karena semalem kelupaan updatenya 😂

Jangan lupa vote dan comment 😏

***

Jaemin membuka matanya yang terasa berat. Hal pertama yang ia lihat adalah puncak kepala dengan rambut blonde milik Renjun. Renjun terlelap dalam pelukannya, wajah Renjun tenggelam di dada Jaemin. Jaemin meraba tangan Jeno yang melingkar di pinggangnya, memeluknya dari belakang. Jaemin tersenyum dan mencium puncak kepala Renjun dengan hati hati agar Renjun tidak bangun.

Semalam Renjun kembali tidur bertiga dengan Jaemin dan Jeno setelah mereka menonton film bersama dan mengobrol banyak hal. Renjun kali ini tetap tidak mau tidur ditengah dan memilih tisur disamping Jaemin lagi. Jeno mengalah, dan membiarkan Renjun bersama Jaemin dulu. Lalu entah bagaimana Jaemin dan Renjun kembali saling berpelukan saat tidur seperti ini. Padahal semalam Renjun bilang tidak mau dipeluk dan tidur membelakangi Jaemin. Kalau Jeno memang biasa memeluk Jaemin saat tidur bersama.

"Hmmmm" Renjun mengeliat.
"Sssshhhh" Jaemin mengelus punggung Renjun.
"Jaem??" Renjun membuka matanya sedikit dan mendongak. Sepertinya ia sangat mengantuk. Padahal pada hari biasa ia bisa bangun sangat pagi tapi saat weekend ia akan seperti ini, enggan membuka matanya. Dan mungkin juga karena kemarin ia sakit jadi hari ini ia tidur lebih lama.

"Tidur lagi saja, sekarang minggu dan kau butuh banyak istirahat" Jaemin tersenyum saat menempelkan dahinya pada dahi Renjun, merasakan suhu tubuh Renjun sudah nornal kembali.

Renjun bergeser mendekat kedalam pelukan Jaemin dan kembali terlelap. Jaemin kembali mengelus punggung Renjun dan ikut kembali memejamkan matanya yang masih berat.

***

Jaemin terbangun saat merasakan sesuatu yang keras menekan lengan atasnya. Ia membuka mata dan mendapati Jeno yang setengah terbaring sedang meletakkan dagunya disana. Mata Jeno memandang Renjun dalam pelukan Jaemin. Kedua sudur bibirnya terangkat.

"Kau sudah bangun?" Bisik Jaemin pelan. Ia takut membangunkan Renjun. Jeno menoleh dan mengangguk sambil tetap tersenyum.
"Ia tidur seperti itu?" Jeno juga berbisik pelan.
"Menggemaskan ya?" Jaemin. Jeno mengangguk.
"Aku juga mau memeluknya" Jeno iri pada Jaemin yang lebih sering diterima skinshipnya oleh Renjun apalagi setelah semalam Renjun kembali menolak tidur disamping Jeno.
"Bersabarlah" Jaemin tersenyum gemas.

"Unngghhhh" Renjun mengeliat lagi. Jeno buru buru kembali pada posisinya berbaring dibelakang Jaemin dan memeluk Jaemin.
"Kau sudah bangun?" Tanya Jaemin pada Renjun yang sudah membuka matanya.
"Aku ngantuk sekali dan lelah" Renjun mengeluh dan melingkarkan tangannya ke tubuh Jaemin, memeluknya.

"Kau sekarang jadi tidak mau melepas pelukanmu padaku?" Jaemin.
"Dingin... seperti ini lebih hangat" Jawab Renjun cuek.
"Maaf ya, semalam Jeno kegerahan dan tidak bisa tidur jika ACnya dimatikan" Jaemin.
"Ini Jeno kan?" Renjun menepuk tangan Jeno yang ada di pinggang Jaemin.
"Ya siapa lagi kalau bukan Jeno" Jaemin tertawa. Sementara Jeno masih pura pura tidur dibelakang punggung Jaemin.

Renjun mengelus tangan Jeno. Memainkan jari jemarinya disana.
"Tangan Jeno besar dan hangat" gumam Renjun.
"Kau tau kan apa lagi yang besar?" Tanya Jeno yang tiba tiba muncul dari balik Jaemin sambil tersenyum lebar.
"Kakimu? Badanmu?" Tanya Renjun.
"Itu ku besar juga" Jeno tersenyum.
"Aaaah.. Napsumu? Aku tahu kok" Jawab Renjun cuek. Jaemin hanya tertawa.

"Kau mau seperti ini terus? Tidak mau bangun?" tanya Jaemin. Renjun mengangguk.
"Dingin. Dan aku malas"
"Tidak lapar? Kau harus makan... aku tak mau kau sakit lagi Njun" Jaemin.
"Aku sudah merasa sangat baikan Jaem.." Renjun merapatkan dirinya pada pelukan Jaemin lagi.

[END] UNEXPECTED [NORENMIN|NOMINREN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang