30

3.2K 394 84
                                    

Btw aku memutuskan buat masukin potongan masa lalu orang tua mereka gapapa ya? Tadinya mau aku bikin alurnya kaya cerita aja kaya waktu masa lalu Renjun Jaemin sama Renjun Lucas. Tapi berasa kurang seru jadi aku ubah masukin masa lalu para orang tua sepenggal sepenggal. Jadi flashback gitu. Dan buay tempatnya, karena dari awal aku cuma nulis nama negara (Amerika. China, Jepang, Korea) jadi aku tetep nulis nama negaranya, ga spesifik kota/tempatnya. Mohon maaf kalo jadi agak aneh... Tp aku males mikir mau d kota mana aja hahaha

Btw jangan lupa vote dan commentnya ya 😘

Oiya kali ini yang miring berarti flashback

***

"Ayo cerita tadi gimana? Daddy sama Om Yuta ada ngobrol sesuatu yang mencurigakan?" Jaemin duduk bersila diatas tempat tidur kakaknya.

"Gak ada" Jawab Hendery singkat.
"Masa? Beneran ga ada?"

"Daddy cuma cerita kalau kamu temenan sama Renjun. Selebihnya mereka ngobrol hal lain" Hendery duduk bersandar di kepala ranjang, mengelus perutnya yang masih kekenyangan selepas makan malam bersama ayah dan adiknya.

"Otousannya Renjun gimana pas tau Nana temenan ama Njun?" Jaemin masih terus mengintrogasi kakaknya.
"Hmmmm Om Yuta cuma bilang ehem..." Hendery menegakkan duduknya.

"Loh Injun temenan ama anak bontotmu? Waaaaah Injun ga pernah cerita nih. Kebiasaan tu anak emang ya"

"Udah gitu doang" Hendery kembali bersandar setelah selesai menirukan Yuta yang sedang bicara.

"Eh tapi Na..." Hendery tiba tiba teringat sesuatu.
"Kayaknya Om Yuta ga kasih tahu deh kalau dia jodohin anaknya sama Jeno soalnya..."

'Ceklek'

"Hayooooo... kalian berduaan lagi ga ngajak Daddy nih... ngapain kalian?" Johnny membuka pintu kamar Hendery dan seenaknya masuk tanpa di persilahkan.

"Ketuk dulu dong Daaaaad" Hendery terdengar kesal.
"Iya nih Daddy sukanya gangguin kita" Jaemin memukul lengan Johnny yang sekarang merebahkan diri di tempat tidur Hendery.

"Kan Daddy mau main sama bayi bayinya Daddy" Johnny memanyunkan bibir dan mengusap lengannya yang terasa sedikit sakit karena pukulan Jaemin.

"Mau apa Daddy kesini? Udah sanah keluar. Mom juga udah pulang. Kelonan aja sanah sama Mom" Jaemin mendorong dorong tubuh Johnny.

"Mom lagi mandi. Sinih sinih, Jaemin sebelah sini, biar Daddy ditengah" Johnny menarik Jaemin agar duduk di samping kanannya sementara Hendery masih duduk bersandar disebelah kiri Johnny.

"Mau ngapain sih Dad" Jaemin menggerutu, meskipun begitu ia menurut dan duduk disamping Johnny.
"Okaaay.. Malam ini mau Daddy ceritakan dongeng apa?" Johnny tertawa.
"Ih Daddy!! Dery sama Nana udah bukan anak kecil lagi ya" Jaemin kembali memukul lengan Johnny.

"The very hungry cartepillar Dad" Hendery mendekatkan tubuhnya pada Johnny dan bersandar di bahu kekar Daddynya.

"Inget umur!" Jaemin memukul jidat Hendery dengan tanggannya.
"Aaaah sakit Naaaa... kamu tuh gada sayang sayangnya sama kakak sendiri" Hendery mengusap usap jidatnya yang kini memerah.

"Ih gaboleh berantem. Nana mau didongengin gadis bertudung merah?" Tanya Johnny masih tertawa.
"Daaad... umur Dery sama Nana itu udah lebih dari seperempat abad Dad..." Jaemin.
Johnny tersenyum lembut memandang putra bungsunya.

"Haaaa... cepet banget ya kalian tuh tumbuhnya. Padahal kayaknya masih baru kemarin Dery sama Nana berebut minta diceritakan The very hungry cartepillar atau gadis bertudung merah..." Johnny mengenang saat anak anaknya masih kecil.

[END] UNEXPECTED [NORENMIN|NOMINREN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang