Hai hai
✨jangan lupa vote dan comment✨
***
Amerika, 1988 (Johnny Seo - 20, Jaehyun Jung - 20)
Johnny duduk lemas di kursi tunggu depan ruangan Jaehyun. Mulutnya bersenandung baby island dengan lirih, sudah berjam jam Johnny duduk disana, memeluk sebuah buku berwarna merah cherry sambil mendengarkan teriakan teriakan dan tangisan Jaehyun yang terdengar menyayat hati dari dalam ruang rawatnya.
Siang ini Jaehyun kembali mengamuk saat Johnny sekali lagi mencoba menyelinap dan bertemu dengan Jaehyun meski sudah dilarang berkali kali oleh orang tua Jaehyun dan papa Johnny. Kemudian Jaehyun menangis histeris karena Johnny sempat menyebut nama Cherry. Membuat papa Johnny dan appanya Jaehyun harus menyeret paksa Johnny keluar dari ruang rawat Jaehyun untuk entah yang ke berapa kalinya.
Sudah dua minggu sejak kepergian Cherry dan sudah hampir dua minggu sejak Jaehyun siuman. Jaehyun bangun sehari setelah kepergian Cherry, lemah dan menangis hingga pingsan menanyakan Cherry.
Johnny baru bisa bertemu Jaehyun di hari kelima Jaehyun siuman. Dan Jaehyun berteriak padanya. Marah, menyebutnya pengkhianat dan menangisi Cherry yang sudah pergi.
Johnny bahkan tidak bisa menceritakan seminggunya dengan Cherry. Tidak ada yang berani membicarakan Cherry di hadapan Jaehyun. Bahkan Jaehyun tidak tahu, Cherry mereka itu adalah putri yang cantik.
Padahal Johnny sudah membawa buku yang ia susun dengan hati hati berisi keseharian Cherry selama seminggu kehidupannya. Jaehyun selalu berteriak dan menangis meraung raung setiap nama Cherry disebut atau setiap kali ia ingat Cherry saat menyadari perutnya sudah kempis. Dan mengamuk marah setiap kali Johnny muncul di hadapannya.
Johnny tahu ia salah. Ia tahu bahwa Jaehyun menyimpan kekecewaan mendalam padanya. Ia tahu saat kembali kerumah dan kotak hitam yang ia simpan rapat rapat sudah tergeletak di lantai dengan isinya yang tercecer. Jaehyun sudah melihatnya. Bukti bukti dosa yang telah diperbuat Johnny.
"John... Papa dan orang tua Jae sudah berunding" Johnny menoleh pada Papanya yang kini berdiri menatap Johnny dengan sedih.
"Demi kebaikan Jaehyun... orang tuanya akan membawanya kembali ke Korea. Kau dilarang menemuinya, kau dilarang kembali ke Korea dan harus tinggal disini John. Papa akan menemanimu disini. Selesaikan studimu" Tuan Seo berbicara dengan nada yang sangat serius.
"Paaa... Johnny.. Johnny butuh Jae Pa... jangan pisahkan kami.. Johnny mohon..." Johnny berlutut di depan Papanya.
"Maaf John.. Tidak bisa. Tolong lepaskan Jae.. Dia berhak hidup normal. Biarkan ia melupakanmu dan Cherry. Biarkan dia bahagia dan memulai lagi hidupnya dari awal"
"Pa... Johnny mohon.... Johnny tidak mau kehilangan Jae.." Johnn menangis memegangi kaki papanya.
Tuan Se berjongkok, membelai pipi putranya yang basah karena air mata.
"John... lepaskanlah Jae. Dia tidak akan kembali padamu.. Ikhlaskan dia... demi kebahagiannya.."
Tuan Seo memeluk putranya yang kini menangis tersedu sedu.***
"Bagaimana ini Ten?? Hiksss... aku bahkan tidak berani mengatakan apapun pada Jae dan pura pura tidak tahu apa apa..." Taeyong menangis dalam pelukan Ten yang terus menepuk nepuk punggungnya.
"Tenanglah Tae... Kalau mereka bertiga berjodoh pasti akan ada jalannya.." Ten."Selama ini aku selalu memarahi Jae karena menganggap ia sangat kekanakan bermusuhan dengan Johnny.. Tapi setelah tahu apa yang terjadi aku tidak tega... jika aku jadi Jae.. Aku juga tak akan pernah memaafkan... " Taeyong menghentikan kalimatnya dan menatap Ten.
KAMU SEDANG MEMBACA
[END] UNEXPECTED [NORENMIN|NOMINREN]
FanfictionRenjun tidak pernah menyangka akan menjadi serumit ini. Ia hanya ingin kehidupan yang tenang setelah kembali ke Korea. Tapi siapa sangka ia harus bertemu kembali dengan Seo Jaemin setelah 5 tahun sejak pertemuan pertama dan terakhir mereka, dan terj...