29

2.9K 394 69
                                    

Jangan lupa Vote dan commentnya geyyyssss

***

"Loh Njun, kamu kok di rumah? Mama mana?" Yuta terkejut saat melihat Renjun yang sedang memasak di dapur, bukannya Winwin.
"Mama makan malam sama teman temannya" Jawab Renjun sambil mengaduk sesuatu di dalam panci.
"Waaaah udah lama nih Otousan ga makan masakannya Injun" Yuta tersenyum senang mencium bau masakan Renjun. Ia jujir lebih menyukai masakan Renjun daripada suaminya sendiri. Walaupun hal ini bukan rahasia lagi di keluarga mereka, satu satunya masakan Winwin yang tidak bisa di tandingi Renjun hanya saat Winwin masak hotpot. Kalau itu, Renjun juga mengakui kuah Hotpot buatan Winwin memang yang terbaik.

"Otousan mandi dulu sanah, nanti makan bersama Injun. Bentar lagi matang kok makanannya" Renjun tersenyum.
"Oke.. Otousan mandi dulu ya, sayang" Yuta bergegas membersihkan dirinya dan mandi.

***

"Otousan tadi habis main golf dengan Om Johnny?" Renjun memulai percakapan mereka di meja makan sembari menyendokkan sup miso dan memberikannya pada Yuta.
"Iya.. Mama yang bilang ya?" Tanya Yuta. Renjun mengangguk.

"Tadi Johnny bawa putra sulungnya juga, si Hendery. Yang tampan dan mirip Om Ten itu loh, tau kan?" Yuta.
"Tau kok. Yang dulu pernah ke kantor bareng Om Johnny kan?" Renjun. Tentu saja ia ingat jelas kakak Jaemin.

"Iya.. Yang kalau kata Mama mukanya kaya muka pangeran" Yuta tertawa pelan.

"Dulu Otousan sempat terpikirkan akan minta bantuan Johnny untuk menjodohkanmu dengan salah satu putranya Johnny dan Ten loh, kalau saja Jaehyun tidak menawarkan Jeno" Renjun memasang telinganya baik baik mendengar perkataan Yuta.

"Oh ya?" Tanya Renjun, pura pura tertarik.

"Tapi untungnya tidak jadi hahahahahhahaha" Yuta tertawa.
"Menjodohkanmu dengan Jeno adalah keputusan yang terbaik" Yuta menatap Renjun sambil tersenyum lebar.
Sementara Renjun menelan ludahnya dengan kasar. Apa Otousannya tidak suka dengan putra putranya Om Johnny?

"Papa tidak suka dengen Hendery?" Tanya Renjun perlahan. Jaemin belum melaporkan apapun mengenai acara main golf ayah mereka dengan Hendery sebagai mata mata.
"Papa suka Dery kok... tapi tidak bisa dijodohkan denganmu. Dia sudah punya kekasih" Yuta.

Renjun sedikit bernafas lega mendengar alasan Yuta.
"... Tapi Otousan juga sepertinya tidak mau menjodohkanmu dengan putra keduanya Johnny.. Memang Jeno yang terbaik" nafas Renjum tertahan mendengar kalimat yang baru saja Otousannya ucapkan.

"Tadi Johnny cerita kalau kau berteman dengan Jaemin. Putra keduanya. Kalian betulan saling kenal? Kok Otousan tidak tahu?" Tanya Yuta setelah menelan sesendok sup miso.

"Aah.. Itu.. Iya.. Injun sempat kenalan dengan Jaemin dulu sebelum berangkat ke Jepang. Lalu bertemu lagi dan jadi berteman" Renjun.
"Ah benarkah? Otousan dan Mama sama sekali tidak tahu. Injun tidak pernah cerita sih kalau Otousan dan Mama sedang berkunjung korea" Yuta.
"Ya... Njun juga kenalnya tidak lama sebelum Injun pulang ke Jepang kok"

"Injun juga dulu tidak cerita pernah pacaran dengan Lucas cukup lama kan? Kalau Mama tidak kenal dengan Mamanya Lucas mungkin kami tidak akan pernah tahu. Kami tidak tahu kalau Injun tiba tiba setuju kembali ke Jepang karena sedang patah hati karena putus dari Lucas" Yuta

"Kau harus lebih terbuka dengan kami Njun" Yuta.
"Otousan.. Injun setuju kembali ke Jepang bukan karena patah hati. Injun memang ingin pulang ke Jepang" Renjun menghela nafasnya.

Sejak dulu Otousannya masih saja suka mengira bahwa ia masih terluka karena hubungannya yang kandas dengan Lucas. Beruntungnya Lucas tetap tutup mulut dengan alasan putus mereka yang sebenarnya.

[END] UNEXPECTED [NORENMIN|NOMINREN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang