Bantu nemuin typo ya
Happy reading
"Ck Mentari kok ngga ngangket telepon dari gue ya" gumam Gava yang jengah. Ia sudah menelpon Mentari berulang kali tapi tak satupun telepon darinya yang di angkat.
Gava berdecak malas. "Mana sih tuh anak, tadi katanya mau kesini, gabut banget nih gue" gumamnya lagi.
"Oh iya, dia pasti lupa karna lagi asik sama Keno, emang ngga punya hati! Disini gue nunggu, eh dia malah asik-asikan bareng cowok lain" gumamnya menuduh Mentari seenaknya.
"Arghh lebih baik gue sama Bulan aja deh" gumamnya lalu beranjak dari duduknya.
☀️
Kini Gava telah sampai dipekarangan rumah Bulan.
'tingnong'
Ia memencet bel lalu menunggu. Tapi tak ada seorang pun yang membukakan pintu.
Ia memencet sekali lagi. Tapi nihil, hasilnya tetap sama.
Gava mengintip dari jendela.
"Kayanya ngga ada orang deh, gue coba telpon Bulan aja kali ya" gumamnya lalu mengeluarkan handphonenya dari kantong celananya.
Ia langsung mencari kontak Bulan dan menekan tombol telepon.
"Lan kamu dimana? Aku di depan rumah kamu nih. Tadi aku pencet bel tapi ngga ada yang bukain pintu" ucap Gava kepada Bulan melalui telepon.
"Aku dirumah sakit Gav" jawab Bulan dari sana dengan suara seraknya.
Gava mengernyit. "Kamu kenapa? Kamu sakit ya?, Parah ngga? Aku susulin ya lan. Aku khawatir banget sa--"
"Mentari dan abang hiks..., Kecelakaan hiks..."
Deg
Gava membeku.
Jadi ini sebabnya Mentari tak mengangkat telepon darinya.
"Rumah sakitnya dimana?" Tanya Gava yang panik.
"Di***" jawab Bulan.
Gava mematikan teleponnya secara sepihak.
Sungguh, Gava sangat khawatir sekarang. Ia ingin melihat keadaan Mentari sekarang juga! Ia sangat takut terjadi apa-apa dengan Mentari.
Tunggu! Bukankah Gava tak mempunyai rasa kepada Mentari? Lalu apa semua itu?
"Arghh kok bisa gini sih" ucap Gava sembari memukul stirnya. Ia melajukan mobilnya ke rumah sakit dimana Mentari berada.
"Keno harus tau" gumam Gava lalu menelpon Keno.
"Halo Ken"
☀️☀️☀️☀️☀️☀️
KENO POV
Sekarang gue lagi nemenin mama shopping di mall.
"Huh... Kalo bukan demi mempertahankan uang jajan mah gue ngga bakal mau jadi babu Mama seharian kaya gini, mana belanjaannya berat lagi" gumam gue yang kesal. Bagaimana tidak?, Tadi gue lagi asik-asikan main play station eh malah dipaksa mama untuk menemaninya seharian shopping.
Handphone gue berdering yang menandakan ada panggilan masuk, dan disana tertera nama Gava. Gue menggeser tombol untuk mengangkat.
"Halo Ken" ucap Gava dari sebrang sana. Gue agak ragu menjawab Gava, karena hubungan pertemanan kami yang sedang renggang.
"Ada apa Gav?" Tanya gue.
"Mentari kecelakaan Ken, sekarang dia ada dirumah sakit***"
"A-apa"
KAMU SEDANG MEMBACA
Mentari Tanpa Sinar
Teen FictionAku hanya seorang mentari yang kehilangan sinarnya, aku hanya ingin diperhatikan dan diperdulikan sekali saja, tapi mengapa takdir seolah memusuhiku? -Mentari Carramel Kalian selalu berkata "Bentar ya, Mama mau bacain dongeng buat Bulan," "Bentar ya...