25).☀️

29.5K 1.9K 22
                                    

Heyy jangan lupa klik tombol bintang, karna dengan kalian mengklik tombol bintang itu akan membuat author akan lebih semangat untuk UPnya.

Happy Reading...

Eh-eh satu lagi, saling mengingatkan kalau ada typo.




Mentari kini tengah menunggu seseorang di teras rumahnya. Hari ini ia akan berangkat ke sekolah. Setelah ia berusaha mati-matian membujuk keluarganya terlebih kedua abangnya itu, kini ia diperbolehkan berangkat ke sekolah, ya meskipun harus memakai kursi roda.

Gava telah sampai dan langsung menghampiri Mentari.

"Kok lama sih Gav?" Tanya Mentari sembari mengerucutkan bibirnya ke depan.

Gava terkekeh sebentar lalu mengacak pelan rambut Mentari.

"Aku tadi beli ini dulu" ucap Gava lalu mengeluarkan sesuatu yang membuat Mentari berbinar. Buket cokelat dengan bermacam-macam cokelat yang sudah pasti rasanya sangat enak, membuat Mentari menatapnya kagum.

Mentari mengambilnya dari tangan Gava

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mentari mengambilnya dari tangan Gava. "Bagus banget Gav, aku suka" ucap Mentari dengan senyuman tanda ia suka dengan pemberian Gava itu.

Gava menatap Mentari seraya tersenyum. "Syukur deh kalau kamu suka. Yaudah yuk kita berangkat" ujar Gava lalu menggendong Mentari menuju mobil, setelah itu ia mengambil kursi roda Mentari dan dimasukkannya ke dalam bagasi.

☀️☀️☀️☀️☀️☀️

Kini Mentari sedang menulis-nulis di buku paling belakang, karna sekarang ia tengah dilanda kebosanan.

'tess'

Darah yang menetes dari hidung Mentari mengakibatkan bukunya menjadi merah karena darah yang menetes ke buku nya.

Ia mendongakkan kepalanya ke atas agar darah tersebut berhenti mengalir. Ia mengambil tissue dari tasnya lalu membersihkan darah-darah yang menetes dari hidungnya, dan menutup hidungnya menggunakan tissue agar tak ada yang mengetahui bahwa ia sedang mimisan.

Zia menatap Mentari aneh. "Lo ingusan?" Tanya Zia yang tak tahu bahwa kini Mentari tengah mimisan.

"I-iya" ucap Mentari yang agak malu. Tapi ia lebih memilih mengatakan itu dari pada mengatakan bahwa ia tengah mimisan.

"Makanya jangan begadang mulu" ucap Zia setelah ia selesai meneguk air minumnya.

Mentari memutar bola mata malas.

"Iya bawel" ucap Mentari lalu mengambil tissue lagi, takut-takut darahnya telah menembus tissue yang tadi.

Zia menggebrak meja, membuat Mentari tersentak kaget. "WOY JANGAN KABUR LO! BAYAR UANG KAS LO! UDAH SEBULAN LO NGGA BAYAR!!!" Zia berteriak kencang saat melihat siswa yang kabur darinya karna tak mau membayar uang kas. Memang kemarin Zia baru saja di angkat menjadi bendahara. Awalnya bendahara kelas mereka adalah Bulan, tetapi Bulan mengundurkan diri.

Mentari Tanpa SinarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang