Jangan lupa vote para readers sekalian...
Happy Reading...
Setelah puas dengan semuanya, Mentari dan Gava memutuskan untuk pulang. Gava juga sudah sangat kelelahan sekarang.
"Kita mau langsung pulang?" Tanya Gava yang sedang menyetir tanpa melihat Mentari.
Tetapi tidak ada jawaban dari Mentari yang membuat Gava menoleh kearah Mentari.
Ternyata Mentari sudah terlelap, mungkin karena kecapean bermain tadi.
Gava menepikan mobilnya, lalu menatap wajah Mentari yang begitu anggun saat terlelap.
Gava tersenyum.
"Cantik" gumam Gava tanpa sadar.
"Ck gue kenapa sih" gumamnya lagi lalu mengusap wajahnya gusar.
"Gua ngga ngerti sama perasaan gua sendiri. Di satu sisi gua suka sama Bulan dan disisi lain gua nyaman sama lo Tar. Tapi perasaan gua ke elo sebenarnya belum pasti sih, dan mungkin gua cuma nyaman sebagai teman aja Tar" gumamnya dengan pandangan tak lepas dari Mentari.
Gava menghela nafas panjang.
Ia kembali melajukan mobilnya dengan fokus.
Dan setelah menghabiskan waktu beberapa menit diperjalanan, kini mereka telah sampai dipekarangan rumah Mentari.
Sebelumnya mereka sudah sepakat kalau Mentari akan pulang kerumahnya.
Kini Gava tengah berusaha membangunkan Mentari, tapi tak juga ada pergerakan dari Mentari.
Karena Mentari tak kunjung bangun, Gava berinisiatif untuk menggendong Mentari saja, dari pada harus menghabis-habiskan tenaga untuk membangunkan anak yang satu ini.
Gava memencet bel menggunakan kepalanya karena kedua tangannya dipakai untuk menggendong Mentari. Keluarlah wanita paruh baya yang panik melihat Mentari digendong Gava.
"Gav ini Mentarinya kenapa?" Tanya Iva panik. Gava terkekeh pelan melihat Iva yang sangat panik.
"Tadi Mentari ketiduran dimobil Tan, Gava ngga tega banguninnya" jawab Gava mengatakan yang sebenarnya. Iva menghela nafas lega kala mendengar penjelasan dari Gava.
"Em... Gava boleh anterin Mentari kekamarnya ngga tan?" Tanya Gava meminta persetujuan Iva. Iva tersenyum lalu mengangguk.
"Boleh kok" jawab Iva sembari tersenyum.
Gava berangsur pergi untuk mengantarkan Mentari ke kamarnya.
Setelah mengantar Mentari kekamarnya, Gava berpamitan kepada orang tua Mentari untuk pulang.
☀️☀️☀️☀️☀️☀️
Hari ini hari senin, berarti semua murid kembali kesekolah.
Tapi tidak dengan Gava, karna manusia yang satu ini sedang menggigil didalam selimut. Suhu badannya pun tinggi yang menandakan kalau dia sedang demam, mungkin karna terlalu kecapean semalam.
Seorang paruh baya masuk kedalam kamar Gava.
"Loh kamu kok belum siap siap sekolah Gav?" Tanya Rara yang berstatus sebagai Mama Gava.
Gava menatap Rara "Gava sakit ma" jawab Gava seadanya.
"Yaampun kamu sakit nak... kita ke dokter ya" ujar Rara panik seraya menyentuh kening Gava yang panas.
"Ngga usah Ma, bentar lagi juga sembuh kok" ujar Gava menenangkan Rara yang tampak khawatir.
"Yaudah kamu kabarin temen temen kamu gih" ucap Rara yang diangguki oleh Gava.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mentari Tanpa Sinar
Novela JuvenilAku hanya seorang mentari yang kehilangan sinarnya, aku hanya ingin diperhatikan dan diperdulikan sekali saja, tapi mengapa takdir seolah memusuhiku? -Mentari Carramel Kalian selalu berkata "Bentar ya, Mama mau bacain dongeng buat Bulan," "Bentar ya...