21).☀️

29.8K 2.2K 48
                                    

Hargai karya author dengan cara tekan tombol bintang oke

Happy reading



Di ruangan serba putih itu, terdapat dua orang yang berbeda jenis kelamin. Dia adalah Mentari dan Keno.

Mentari belum di perbolehkan pulang oleh dokter, mengingat kondisinya yang belum pulih.

Keno sedari tadi menatap Mentari yang melamun. Ia tahu mengapa Mentari seperti ini.

Keno memegang bahu Mentari. "Tar, lo mau apa? Biar gue beliin. Pokoknya apa yang lo minta bakal gue beliin deh, tapi jangan yang aneh aneh juga dong" ucap Keno agar Mentari berhenti melamun. Ia ingin sekali menghibur Mentari.

Mentari menggelengkan kepalanya.

Keno menghela nafas.

"Ken, lo ngga bakal ngejauh dari gue kan?" Tanya Mentari menatap lekat Keno.

Keno menggeleng cepat. "Engga Tar, gue janji ngga akan ngejauh dari lo, gue janji gue bakal selalu ada buat lo" jawab Keno sembari tersenyum manis yang membuat Mentari lega.

Ia pikir karena ia lumpuh semua orang akan menjauh darinya.

Mentari menatap kakinya. "Tapi gue lumpuh Ken... gue cacat, gue ngga berguna hiks...hiks..." ujar Mentari dengan tangisnya, ia menunduk menatap kaki malangnya.

Keno yang mendengar ucapan Mentari langsung menggeleng.

"Lo ngga boleh ngomong gitu. Gue sedih Tar ngeliat lo kaya gini, kita berjuang sama sama ya untuk kesembuhan kaki lo. Lo harus optimis oke" ucap Keno menyemangati Mentari. Ia memeluk Mentari dan mengusap punggungnya lembut.

Mentari membalas pelukan Keno. "Makasih Ken, gue beruntung punya sahabat sebaik elo" ucap Mentari Membuat Keno tersenyum.

Gava yang melihat semua kejadian itu menggepalkan tangannya. Ia tak rela gadisnya dipeluk oleh lelaki lain! Ia tak rela!

☀️☀️☀️☀️☀️☀️

"Gimana?" Tanya seorang cowok  kepada manusia di depannya ini.

"Apa?" Yang ditanya malah kembali bertanya.

Cowok itu berdecak malas. "Tugas lo?" Jelas cowok itu itu.

"Ngga gue kerjain" balasnya.

"Ngape?" Tanya laki-laki itu meminta jawaban.

"Ribet" balasnya singkat padat dan jelas.

"Ck pemalas, kerjain dong biar gue bisa nyontek" gerutu lelaki itu memohon.

"Bodo"

"Punya sepupu gini amat" gumam cowok itu menggerutu.

"Lo siapa?"

"Gue sepupu lo nyet" balas cowok itu yang mulai tersulut emosi.

"Oh"

"Pengen nampol"

"Oh"

"Lo tau monyet ngga?"

"Diem deh lo, nafas lo bau terasi"

Bungkam, dia bungkam seribu bahasa.

"Semerdeka lo aja deh" pasrahnya yang malas berdebat. "Oh iya by the way rencana lo gimana?" Tanya cowok itu.

Yang di tanya pun tertawa licik. "Berhasil, gue berhasil buat dia sengsara" ucapnya dengan tawa jahat.

"Emang dia siapa sih?, Kok lo bisa benci banget sama dia?" Tanya cowok itu.

Mentari Tanpa SinarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang