Hallo semua...
Mentari Tanpa Sinar up lagi nihhh
Jangan lupa vote ya hehe
Jangan lupa juga follow ig Author ya: Olga.griselda24
"Udah lah Tar ngga usah ngambek gitu, lagian kan aku ngga sengaja bilang kamu itu temen aku" ujar Gava yang terlihat sepele kepada Mentari, tak mengerti perasaan Mentari sekarang, Gava malah mengatakan bahwasanya ia tak sengaja mengatakan bahwa Mentari adalah temannya.
Mentari tak membalas ucapan Gava, ia hanya melihat ke arah luar jendela mobil. Pikiran Mentari kini masih tertuju kepada kata-kata Gava tadi.
Mentari menatap ke arah atas, menahan air mata yang hendak menetes. "Jadi selama ini hubungan kita cuma kamu anggap teman?" Tanya Mentari tanpa melihat Gava.
"Tar, udah lah, ngga usah dibahas" ucap Gava semakin menjadi jadi.
"Kamu malu ya punya aku?" Lirih Mentari yang kini sudah menatap Gava dalam.
Gava mendengus kesal. "Kamu ini kenapa sih! Bisa nggak ngga usah bahas itu! Lagian itu hal sepele loh, ngga usah lebay Tar" ujar Gava dengan nada tinggi membuat Mentari menatapnya tak percaya.
Memang itu hal yang sepele, tapi... Tidakkah Gava bisa mengerti? Perasaan Mentari yang kini tambah kacau karna ucapannya, tapi ia masih menganggap sepele.
"Udah Gav jangan emosi, kasian Mentari juga, mendingan sekarang kita pulang" ucap Noella sok menenangkan, suara yang di lembut lembutkan berfikir Gava akan menganggapnya sebagai penenang, dan wanita yang lemah lembut.
Gava tersenyum singkat ke arah Noella lalu segera menjalankan mobilnya.
☀️☀️☀️☀️☀️☀️
Malam sudah tiba dan Mentari sekarang sedang duduk sendiri di meja makan.
Kini ia makan sendiri, tadi keluarganya sudah makan duluan.
Entah mengapa mereka tak mengajak Mentari makan bersama mereka. Tapi Mentari wajar dengan Mama dan Papanya, karena Mentari tahu sekarang sedang ada masalah di kantor Mama dan Papanya, mungkin terbawa ke rumah membuat mereka agak pendiam dan tak mengajak Mentari ikut makan bersama mereka.
Tapi kali ini Deva dan Dano pun tak mengajak Mentari untuk ikut makan bersama mereka.
Ada apa ini?
"Bang!" Panggil Mentari kepada Deva yang sepertinya ingin ke kamar mandi.
Deva menatap Mentari.
"Abang kenapa?" Tanya Mentari kepada Deva. Ia bingung dengan abangnya yang satu ini, tak biasanya Deva agak pendiam seperti ini kepadanya.
"Ngga papa" jawab Deva lalu melangkahkan kakinya ke kamar mandi.
Mentari menghela nafas panjang.
Mentari menunggu Deva keluar dari kamar mandi, ingin menanyakan apa yang membuat Deva dingin kepadanya.
"Abang" panggil Mentari setelah Deva keluar dari kamar mandi.
"Abang kenapa?" Tanya Mentari kepada Deva tetapi Deva tak membalas ucapan Mentari, ia melangkahkan kakinya menuju kamar.
Mentari mendorong kursi rodanya mengejar Deva.
"Abang! Abang kenapa sih bang?" Tanya Mentari dengan sedikit berteriak.
Deva menggeram marah. "Kalo gua bilang ngga papa ya ngga papa! Lo kenapa sih cerewet banget!. Lebih baik lo diem aja, ngga usah urusin urusan gua. Mending urusin tu kaki yang ngga bisa jalan!. Ngga guna banget" bentak Deva mengeluarkan emosinya. Deva langsung pergi meninggalkan Mentari.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mentari Tanpa Sinar
Ficção AdolescenteAku hanya seorang mentari yang kehilangan sinarnya, aku hanya ingin diperhatikan dan diperdulikan sekali saja, tapi mengapa takdir seolah memusuhiku? -Mentari Carramel Kalian selalu berkata "Bentar ya, Mama mau bacain dongeng buat Bulan," "Bentar ya...