Wuhu Mentari Tanpa Sinar up lagi nihhh, maap ya kalo agak lama hehe
Oh iya jangan lupa follow ig Author ya @Olga.griselda24
Happy reading...
Kini tengah ada dua manusia yang saling tertawa, tak tahu mereka membahas apa, tetapi tampaknya mereka bahagia.
"Dia udah cukup tersiksa hahaha...." Ucap orang yang memakai kardigan merah itu kepada seseorang yang memakai kaos berwarna biru muda.
"Gue mana bisa dilawan hahaha...." ucap orang yang memakai kaos berwarna biru muda itu.
Mereka tertawa bersama.
Ia menyudahi tawanya. "Setelah ini gimana?" Tanya orang yang memakai kardigan merah itu kepada seseorang yang memakai kaos berwarna biru muda itu.
"Tinggal sentuhan akhir aja, kita tunjukin siapa kita" ucapnya dengan smirk di wajahnya.
"Gue juga bakal ngasih tau apa aja yang udah gue lakuin, dari gue yang udah neror dia, gue yang udah nyelakain kedua abangnya sampe masuk rumah sakit, dan gue yang udah nyuruh anak buah gue buat nyelakain mereka dan ngebuat Mentari lumpuh kaya gitu hahah..." Lanjut wanita yang memakai kaos berwarna biru muda itu.
"Oh iya jangan lupain kalo gue yang udah nge fitnah dia ke nyokap bokapnya dia sampe dia pernah di usir dari rumahnya dan pindah ke apartemen haha..." Lanjutnya lagi membongkar segala apa yang sudah dilakukannya kepada Mentari.
"Wah segitunya lo" ucap orang ber kardigan merah itu seraya geleng geleng kepala takjub dengan pembalasan dendam sahabatnya ini.
"Dia adalah manusia paling egois yang pernah gue temui, dan dia juga yang udah buat perempuan yang paling gue sayang pergi" ucapnya dengan mimik wajah marah, kini tangannya tergepal, menggebrak meja lalu berlalu dari sana.
"Lah pergi" gumam orang ber kardigan merah itu lalu berdecak sebal.
☀️☀️☀️☀️☀️☀️
Keno frustasi saat ini, dari tadi ia berusaha untuk berbicara pada Mentari tetapi Mentari sama sekali tak me-respon ucapan Keno. Mata Mentari terlihat kosong, seperti tak ada semangat untuk hidup lagi.
"Tari! Jawab gue dong, jangan diem aja!" Mohon Keno, ia sangat khawatir sekarang, ada apa dengan Mentari?
Tadi Keno berniat untuk melihat keadaan Mentari, tetapi pada saat Keno masuk ke kamar Mentari, ia mendapati Mentari yang sedang duduk di depan meja belajarnya. Tetapi Mentari bukan belajar, melainkan hanya duduk dengan tatapan kosongnya.
Keno menggoyang-goyangkan bahu Mentari dan berharap Mentari me-respon ucapannya.
"Tar jangan buat gue takut" ucap Keno. Ada rasa takut dibenaknya karena sejak tadi Mentari tidak menjawab ucapannya. Jangankan menjawab, bahkan Mentari sama sekali tidak melihat Keno.
Keno berfikir, mungkin ini efek dari Mentari yang terlalu larut dalam kesedihan.
Tapi apa yang membuat Mentari bersedih?
Karna kakinya mungkin.
Atau penyakitnya?
"Tar, ayo dong jangan gini... Jawab gue Tar, gue takut lo kenapa-kenapa!" Tegas Keno kepada Mentari.
Nihil. Mentari sama sekali tak berkutik. Ia masih tak merespon ucapan Keno yang membuat Keno semakin bingung.
Keno mengacak rambutnya frustasi. Ia tak tahu lagi apa yang harus ia lakukan.
"Gue putus sama Gava"
Kini Mentari membuka suara.
Keno membeku, jadi ini yang membuat Mentari seperti itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mentari Tanpa Sinar
Fiksi RemajaAku hanya seorang mentari yang kehilangan sinarnya, aku hanya ingin diperhatikan dan diperdulikan sekali saja, tapi mengapa takdir seolah memusuhiku? -Mentari Carramel Kalian selalu berkata "Bentar ya, Mama mau bacain dongeng buat Bulan," "Bentar ya...