Keduanya sejak beberapa menit yang lalu sudah duduk di motor sport warna biru miliknya Juyeon. Setidaknya warnanya tidak norak seperti motornya Younghoon tadi.
"pegangan dong, ntar jatoh loh" perintah Juyeon, tapi Hyunjae memilih untuk mengabaikan. Dia lebih memilih untuk berpegangan dengan gagang yang ada di belakangnya.
Asal kalian tahu saja, saat ini dia sedang senyum-senyum sendiri entah kenapa. Apalagi ketika dia diam-diam memperhatikan Hyunjae melalui kaca spion motornya. Lucu, gumamnya.
"juyeon?" panggilnya yang kini matanya beralih menatap kearah spion. Otomatis Juyeon yang lagi ngintip dari spion langsung mengalihkan pandangannya lurus ke depan, takut ketahuan kalau lagi ngintipin Hyunjae tadi.
"hm?"
"darimana Younghoon bisa kenal sama Chanhee?"
"ohh~ biasa, Younghoon nemu akun Chanhee di instagram terus langsung DM-in anaknya. Cuma di DM si Chanhee kaya cuek begitu, makanya langsung disamperin Younghoon ke sekolah" jawab Juyeon yang hanya dibalas anggukan mengerti oleh Hyunjae.
"terus ngapain pada ikut semua? Kalo ada Chanhee dia pasti lari! Takut tau dikepung kaya gitu!" mendengar ocehan Hyunjae membuat Juyeon tertawa gemas. Hyunjae sendiri tidak mengerti dimana letak kelucuan dari ucapannya itu. Aneh, geng-nya Juyeon ini receh semua. Apa-apa ketawa, hadeh.
"apalagi kalo tiba tiba DICIUM! bisa bisa ditampar sama si Chanhee" Juyeon tersedak mendengar sindiran menusuk dari Hyunjae barusan. Dia jadi kepikiran dan merasa bersalah lagi.
"maaf... Gue tadi bener bener nggak sengaja loh"
"halah~ mana ada ciuman gak sengaja! Kamunya aja yang mesum!" Juyeon tidak menjawab apapun lagi. Dia hanya tersenyum saja.
Tidak butuh waktu lama untuk sampai di rumahnya Hyunjae. Kompleks perumahan yang hanya berjarak 20 menit dari sekolah. Juyeon akui bahwa Hyunjae tinggal di perumahan yang elit dan suasananya pun sepi. Pantas saja anaknya putih bersih dan penampilannya rapi, tidak sepertinya yang urak-urakan.
"rumahku diujung sana, warna dindingnya yang cream itu" ucap Hyunjae sambil menunjuk rumahnya. Juyeon langsung menghentikan motornya tepat di depan rumah Hyunjae. Anak manis itupun turun dari motornya Juyeon sambil melepas helm-nya. Hyunjae masih merengut sedangkan Juyeon menatapnya dengan senyuman yang lebar.
"masih marah nih?" tanyanya iseng. Hyunjae langsung menyodorkan helm-nya dan mengisyaratkan Juyeon untuk segera pulang.
"gue pulang dulu ya? Jangan kangen lo sama gue"
"amit amitttt~ yaudah sana pergi!"
"ehh gue minta imbalan dong!" ucap Juyeon tiba tiba. Hyunjae mau marah saja rasanya, padahal yang menawarkan tadi itu dia sendiri, kok malah minta imbalan?!
"kurang ajar ya kamu! Yang nawarin buat nganterin aku kan kamu sendiri?!"
"yaelah jangan marah marah dulu dongg~ imbalannya nomor WA lo ajaa" mata Hyunjae langsung melotot mendengar ucapan Juyeon tadi.
"enggak! Mulai dari sekarang anggep kita gak pernah saling mengenal!" Hyunjae langsung membuka pintu pagarnya dan masuk ke rumah tanpa memperdulikan Juyeon lagi.
Juyeon tersenyum kecut tapi tidak bisa dipungkiri bahwa hatinya sedang senang sekali.
"masa iya gue suka sama dia? Ah nggak mungkin. Gue kan orangnya nggak mudah pol in lop" gumamnya sambil tertawa remeh,
padahal sebenarnya dia juga lagi bingung sama perasaan sendiri.
-000-
"dek! Kamu pulang sama siapa?" tanya mamanya Hyunjae, khawatir. Hyunjae langsung duduk di sofa sambil melepaskan kaos kakinya.

KAMU SEDANG MEMBACA
My Sunshine [JuJae]
Fanfiction[Selesai] sejak hari itu, kamu sudah bersinar di mataku. sejak hari itu pula aku tertarik padamu. namun, seiring berjalannya waktu aku tidak bisa memahami perasaanku sendiri. dan pada akhirnya, aku sadar jika tanpa matahari aku tidak bisa keluar dar...