#34

796 115 17
                                    

"sialan! Ngapain sih kita mesti ngikutin festival nggak jelas begini? Bikin capek aja!" rutuk Yein sambil berjalan gusar dengan kedua temannya.

Mata Sujeong sedikit menyipit melihat cowok manis yang berjalan menuju toilet. Cowok yang menurutnya tidak asing.

"eh, kayanya itu si Hyunjae bukan sih?" tanya Sujeong sambil menunjuk kearah cowok itu. Yein dan Kei melihatnya, lalu mengangguk.

Yein tersenyum miring.

"gara-gara dia gue ditegur kak Wooseok tadi pagi"

"cih.... Nggak kapok-kapok ya dia?!" celetuk Kei, memanas-manasi Yein. Nafas Yein menderu karena emosi, hari ini dia ingin memberi pelajaran untuk Hyunjae.

"yok, kita tunggu disana sampe dia keluar" ajak Yein dan kedua temannya itu mengangguk setuju.

Mereka pun berdiri di depan pintu toilet, menunggu Hyunjae keluar dari sana.

"bangsat, lama banget. Ngapain dia?" oceh Yein sambil tertawa sinis.

"pingsan kali? HAHAHAHA" sahut Sujeong lalu mereka tertawa lepas.

Tak lama dari acara tawa-tawa mereka itu, Hyunjae kaget melihat mereka bertiga yang sudah berdiri di depannya, menghadangnya.

Yein menatap Hyunjae emosi.

"bisa musnah aja nggak sih lo, anak pungut?" jantung Hyunjae bagai dihantam batu besar mendengar ucapan Yein barusan. Kepalanya terasa pusing, emosinya meluap seketika hanya dengan mendengar kata 'anak pungut'.

"jaga mulut lo" mereka bertiga kaget mendengar apa yang barusan Hyunjae katakan.

"waahh... Tumben lo ngomongnya kasar begitu? Jangan-jangan ini sifat asli lo ya? Di depan kak Wooseok, atau pacar lo itu, atauu orang lain, lo lemah lembut, sopan, sok manis... Ehh nyatanya, bangsat juga!" sindir Yein sarkas. Hyunjae hanya berusaha sabar, menahan amarahnya dengan mengepalkan kedua tangannya.

"namanya juga anak pungut~ ya caper lah biar disayang!" sambung Kei tak kalah julidnya.

"kalian tuh manusia, kok mulutnya kaya sampah sih?" tanya Hyunjae. Mereka bertiga tertawa lepas.

"masalah buat lo?! Jangan sok alim deh~ jijik tau sama orang kaya lo!" sindir Sujeong.

"Mau tau kenapa kak Wooseok bisa suka sama aku?" tanya Hyunjae berusaha memancing emosi mereka.

Dia tersenyum miring, "itu karena emang aku lebih mempesona daripada kalian" mendengar itu, Yein tertawa sinis dengan emosinya yang berhasil terpancing. Dia mengisyaratkan teman-temannya untuk menahan kedua tangan Hyunjae dan mereka menurutinya.

"lepas nggak?!" bentak Hyunjae sambil sedikit memberontak.

"nggak usah belagu lo. Lo tuh cuma anak pungut, nyusahin orang tua angkat lo, jadi jangan merasa dunia ini milik lo!" ejeknya sambil mendorong dahi Hyunjae dengan jari telunjuknya berkali-kali.

"meskipun aku anak pungut, aku nggak jahat dan iri hati kaya kalian" Yein jadi semakin emosi mendengar sindiran mulus dari mulut Hyunjae.

"ANAK PUNGUT SIALAN!" teriak Yein yang langsung mengangkat tangannya, hendak menampar Hyunjae.

Hyunjae refleks menutup matanya karena dia tidak bisa berbuat apapun untuk menangkis tamparan dari Yein. Namun, keberuntungan berpihak kepada setiap orang baik. Tangan Yein langsung dicengkram oleh seseorang sebelum dia benar-benar menampar Hyunjae. Kepala Yein langsung berbalik ke belakang.

"Sekali diingetin, nggak cukup ya?" kedua mata Hyunjae perlahan terbuka mendengar suara berat yang sangat familiar di telinganya. Yein menatap cowok itu emosi sambil berusaha melepas tangannya, namun dia tidak memiliki cukup kekuatan.

My Sunshine [JuJae]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang