Ibu dan adiknya Younghoon berlari panik di koridor rumah sakit. Juyeon dan Hyunjae pun langsung berdiri dari duduknya, menyambut ibu dan adik Younghoon.
"Juyeon! Younghoon kenapa lagi?!" tanya ibunya panik setengah mati. Juyeon terdiam sejenak, bingung juga mau menjelaskannya bagaimana.
"Dia habis berantem sama temen SMP dulu, tante" jawabnya dengan berat hati. Ibu Younghoon langsung menangis khawatir, dan adiknya, Kim Chaewon pun memeluknya untuk menenangkan ibunya itu.
"si kakak mah! Kenapa dia nggak pernah berubah sih?! Kaya anak kecil aja, berantem mulu!" gerutu Chaewon, sama khawatirnya dengan ibunya saat ini.
Tak lama dari itu, yang lain juga langsung datang dengan panik, apalagi Chanhee.
"Younghoon mana, Juy?!" tanya Chanhee panik. Juyeon menghela nafasnya kasar.
"Dia masih di dalem, belum sadarkan diri" jawab Juyeon dibalas anggukan oleh Hyunjae.
Chanhee langsung duduk di kursi bersama dengan Kevin yang langsung merangkulnya. Sedangkan ibu Younghoon masih ditenangkan oleh Chaewon.
Baik ibu, Chaewon maupun Chanhee tidak bisa menyembunyikan rasa khawatir mereka.
-000-
Hyunjae dan Juyeon memutuskan untuk duduk di taman yang ada di rumah sakit. Hyunjae hanya diam, memandangi Juyeon yang sedang sangat terpuruk. Bahkan sebotol soft drink yang ada di tangannya pun tak ia minum.
"kamu nggak laper?" tanya Hyunjae, Juyeon menggeleng.
"kamu laper? Kalo laper aku temenin kamu makan" ucap Juyeon. Hyunjae tersenyum. Di saat dia lagi sedih pun hanya Hyunjae yang dia pedulikan.
"kamu yang harusnya makan. Kamu keliatan down banget tau" kata Hyunjae dengan senyuman lembutnya. Juyeon menghela nafasnya kasar.
"sialan Hangyul!" kata Juyeon emosi. Hyunjae langsung memegang bahu Juyeon untuk menenangkannya.
"harusnya aku ikutin dia tadi, harusnya aku nggak boleh terlalu yakin kalo dia bisa melawan mereka sendirian. Temen macem apa aku ini?"
"hus! Jangan salahin diri sendiri terus. Ini semua sudah terjadi, kita hanya perlu berdoa untuk kesembuhannya" ucap Hyunjae, berusaha menenangkannya.
"aku cuma nggak tega ngeliat kondisi Younghoon. Aku udah temenan lama sama dia, bahkan keluarga kita udah saling mengenal. Jadi.... Younghoon itu udah kaya saudara aku, Jae. Tapi disaat begini, aku malah nggak bisa ngelindungin dia" ceritanya dengan kepala yang menunduk.
"kita doain aja ya? Ini pelajaran buat kalian semua. Jangan keseringan berantem. Kasian kan kalau Chanhee, temen-temen dan keluarganya Younghoon sampe sedih dan stress gara-gara ngeliat kondisi dia? Apa kita tega ngeliat orang yang kita sayangi khawatir?"
"Kamu jangan bales dendam, itu nggak perlu. Atau aku bakal marah" ancamnya. Juyeon mengangguk pelan.
"jangan pentingin nama baik geng kalian, tapi pentingin keselamatan kalian. Pentingin perasaan orang-orang yang kalian sayangi" Juyeon tersenyum lalu dia mengecup pipi Hyunjae. Hyunjae jadi salah tingkah karenanya.
"a--apaan sih?" gumamnya tanpa berani melihat kedua mata Juyeon. Juyeon senang melihat Hyunjae yang malu-malu begini.
"bijak banget kamu hari ini? Kerasukan apa?" katanya. Hyunjae mendecih.
"makasih ya? Kamu selalu tau cara ngehibur aku" pujinya.
Hyunjae menunduk. Dia tidak suka melihat Juyeon sedih seperti ini.
"Juyeon, kalo suatu saat aku pergi, kamu bakal sesedih ini juga?" pertanyaan Hyunjae membuat Juyeon tertawa kecil.
"emang kamu mau pergi kemana sih?" tanyanya balik. Hyunjae hanya tersenyum kecil.

KAMU SEDANG MEMBACA
My Sunshine [JuJae]
Fanfiction[Selesai] sejak hari itu, kamu sudah bersinar di mataku. sejak hari itu pula aku tertarik padamu. namun, seiring berjalannya waktu aku tidak bisa memahami perasaanku sendiri. dan pada akhirnya, aku sadar jika tanpa matahari aku tidak bisa keluar dar...