#22

929 113 8
                                    

Gue putus baik-baik sama dia, jadi gue nggak ngerasa bisa ngebenci satu sama lain. Itu childish.

*****


Changmin kelihatan pucat hari ini. Sebenarnya dari rumah saja dia sudah merasa pusing, cuma dia bukan tipikal orang yang akan dengan mudahnya izin sekolah. Apalagi mengingat hari ini ada ambil nilai buat pelajaran olahraga.

"Kyu! Muka lo pucet banget tau!" tegur Minjoo khawatir. Changmin sudah mengganti seragamnya dengan seragam olahraga. Mau tidak mau, dia tidak ingin ambil nilai susulan. Karena biasanya itu akan dipersulit.

"gue gapapa... Gue butuh minum aja nih, lo bisa beliin di kantin?" ucapnya meminta tolong. Minjoo mengangguk cepat.

"lo istirahat dulu aja di kelas? Nanti gue jemput biar kita ke lapangan bareng"

"oke... Thanks ya" ucap Changmin. Minjoo tersenyum lembut.

Setelah Minjoo pergi ke kantin, Changmin langsung duduk di tempatnya, beristirahat sejenak. Mungkin sakit kepalanya akan membaik kalau dia istirahat.

"SUNWOO! AH anjing lo! Balikin duit gue woi!" teriak Eric yang begitu membahana, memenuhi seisi kelas. Bahkan Changmin yang berusaha untuk tidur jadi terganggu.

"gimana sih Ric? Kan lo kalah! Sportif lah!" balas Sunwoo ikut berteriak. Mereka yang tempat duduknya ada di belakang Changmin, meneruskan pertengkaran mereka disitu.

"ya tapi lo ngambilnya kebanyakan nyet! Mikir dong"

"pelit lo! Cuma lebih 50 ribu aja berisik banget!"

"CUMA?! SETAN YA LO! balikinnn~ itu tuh duit terakhir gueee"

"bohong! Mana mungkin anak pak camat kehabisan duit jajan!"

Changmin geram. Tidak biasanya Changmin merasa terganggu dengan ulah mereka, tapi karena dia lagi sakit, jadi dia merasa semakin pusing mendengar teriakan mereka.

"BERISIK! Kalo kalian mau berantem, di luar aja sana! Gue tuh mau tidur!" teriaknya memarahi mereka. Sunwoo dan Eric berhasil dibungkam oleh maungnya kelas.

Changmin kembali mencoba tidur meskipun amarahnya masih menggebu. Diam-diam Sunwoo memperhatikannya, kalau boleh jujur ada sedikit rasa simpati Sunwoo, entah karena dia mengkhawatirkan Changmin atau hanya karena dia tidak enak telah mengganggunya.

"lo sih" cicit Eric, tapi Sunwoo tidak menghiraukannya.

-000-

Pelajaran olahraga dimulai. Seluruh murid telah berkumpul di lapangan. Pandangan Minjoo tidak bisa lepas dari arah Changmin dengan wajahnya yang super pucat. Bahkan dia sampai meminjam liptint milik Minjoo agar tidak terlihat terlalu pucat.

"Joo, temen lo sakit?" tanya Sunwoo yang kebetulan baris di sampingnya. Minjoo pun menoleh kearah Sunwoo lalu mengangguk.

"dia nggak mau istirahat di UKS, nggak mau ambil nilai susulan" Sunwoo mengangguk mengerti mendengar jawaban Minjoo lalu ikut menatap kearah Changmin.

Tanpa menunggu lama lagi, ambil nilai lari jarak jauh pun dimulai. Sudah beberapa murid yang berlari diurutkan sesuai nomor urut absen.

Hingga nomor urut absen Changmin dan seterusnya telah tiba. Semuanya sudah berbaris rapi, dengan posisi lari jarak jauh yang benar. Asli, kepala Changmin tuh pusingnya bukan main. Bisa dibilang juga pandangannya mulai berkunang-kunang. Bumi rasanya berputar dan suara-suara mulai terdengar samar.

Hampir seluruh temannya menyadari itu, bahkan guru mereka juga khawatir tapi Changmin keras kepala.

Juyeon yang duduk di sebelah Younghoon langsung menyikut lengannya.

My Sunshine [JuJae]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang