Berdua diatas motor menjadi berbeda ketika mereka sudah berpacaran. Angin malam yang bertiup pun terasa berbeda bagi Hyunjae. Perasaannya menjadi sangat damai, ingin ia menyombongkan kebahagiaannya ini kepada dunia.
Juyeon tersenyum senang kala tangan Hyunjae melingkar di pinggangnya. Dia juga dapat merasakan kepala Hyunjae bersandar di bahunya.
Tak lama dari itu, mereka sudah sampai di rumah Hyunjae. Dia turun dari motor lalu menyodorkan helm kearah Juyeon.
"cepetan pulang sana" usir Hyunjae, karena salah tingkah ditatap terus oleh Juyeon.
"eh? Hyunjae?" panggil Kino yang hendak masuk ke rumahnya.
Juyeon menatapnya datar, lalu cepat-cepat meraih tangan Hyunjae. Hyunjae hanya menatapnya kaget.
"waktu itu lo nanya kan siapa gue? Gue pacarnya Hyunjae" kedua mata Hyunjae membulat kaget mendengar ucapan Juyeon. Dia hendak melepas tangannya, tapi keburu digenggam kuat oleh Juyeon.
Kino tertawa kecil, "awas kalo Hyunjae sampe nangis gara-gara lo, gue bunuh lo" ancam Kino dengan senyum remehnya.
"abis darimana, Kin?" tanya Hyunjae berusaha merubah topik. Juyeon masih tidak mau melepas genggaman tangannya.
"minimarket, Jae. Gue masuk dulu ya?"
"iya..." Kino tersenyum singkat kearah Hyunjae dan langsung masuk ke rumahnya.
Hyunjae melepas tangannya paksa, lalu menjewer kedua telinga Juyeon sampai membuatnya berteriak kesakitan.
"apa-apaan sih kamu tuh?!"
"kenapa emangnya? Lo tuh banyak yang suka, makanya lo harus dilabelin!"
"sana pulang!" usir Hyunjae dengan sedikit membentaknya. Juyeon tersenyum sambil mengedipkan sebelah matanya.
"pulang!" bentaknya sampai membuat Juyeon tersentak kaget.
Setelah keduanya saling melambaikan tangan, akhirnya Juyeon melesat pergi dengan motor birunya.
Hyunjae masih berdiri di depan pagar, memastikan Juyeon benar-benar menghilang dari pandangannya. Pantas Chanhee tersenyum terus, ternyata jadian dengan orang yang disuka memang se-menyenangkan ini.
-000-
"tuh pa, anak kita pulang malem pasti abis pacaran" Hyunjae memegang dadanya kaget melihat mamanya yang lagi maskeran dan papanya yang habis mandi berdiri di pintu depan.
"ma! Pa! Kaget tau" rutuknya. Mama tertawa canggung, takut maskernya retak.
"gimana? Udah jadian?"
"jadian sama siapa ma?" tanya papa bingung.
"ada pa, kalo tatap-tatapan mereka lucu kaya anak TK"
"apaan sih ma?" sahut Hyunjae malu. Entahlah kenapa mamanya jadi begini.
"hati-hati ya kamu? Kalo dia macem-macem, papa sembelih lehernya" Hyunjae langsung bergidik ngeri mendengar ucapan papanya.
"serem banget! Udah deh, Hyunjae mau tidur"
"selamat tidur anak mama yang paling manisss~"
Hyunjae hanya bisa bersabar menghadapi orang-orang hari ini.
Tapi dia beruntung ya? Mama dan papanya sangat suportif, dan dia juga berhasil menjadi milik orang yang ia sukai.
Jika saja hidup selalu seindah ini, namun dia tidak akan pernah tahu apa saja masalah yang akan ia hadapi ke depannya.
*000*
Pak satpam kaget ketika Juyeon meletakkan satu bungkus nasi uduk. Aneh pula, anak ini sudah datang jam 6 pagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Sunshine [JuJae]
Fanfic[Selesai] sejak hari itu, kamu sudah bersinar di mataku. sejak hari itu pula aku tertarik padamu. namun, seiring berjalannya waktu aku tidak bisa memahami perasaanku sendiri. dan pada akhirnya, aku sadar jika tanpa matahari aku tidak bisa keluar dar...