"Juy! Udah makan?!" teriak mami dari dalam rumah, sedangkan Juyeon sudah di depan teras sambil mengikat tali sepatu.
"udaahhh mamiiii" teriaknya, masih fokus mengikat tali sepatu.
Juyeon terkejut ketika mami nya datang keluar membawa sepiring nasi untuknya, sambil matanya itu melotot kearah Juyeon.
"berani bohong ya? Makan dulu!" Juyeon berdecak mengalah. Daripada dia kena omel habis habisan? Mending mengalah.
Jadilah di depan teras rumah ada adegan emak sedang menyuapi anak bujangnya. Sampe diliatin sama tukang mulung yang lagi lewat. Asli, Juyeon malu tapi juga tidak bisa melawan.
"dah abis! Juyeon pergi dulu" ucap Juyeon yang masih mengunyah dengan terburu buru. Tak lupa mencium tangan mami, saliman.
"yaudah, TTDJ kalo kata gurunya Dilan" Juyeon tertawa mendengar candaan ibunya itu.
"siaapp mami cangtip" balasnya dan mami langsung masuk ke rumah.
Juyeon baru saja mau menaiki motor birunya untuk bergegas pergi ke tempat tongkrongan, sebelum akhirnya ponselnya berdering.
Nama yang tertera di layar ponselnya itu adalah 'Kak Sangyeon' dan dia langsung mengangkatnya.
"halo kak?"
"halo Juyeon. Kakak mau nanya sesuatu sama kamu. Kamu lagi dimana? Sibuk nggak?"
Juyeon mengerutkan dahinya bingung. Setahunya, suara kak Sangyeon itu sangatlah ramah, tapi kali ini terdengar cukup serius.
"enggak sibuk sih kak, ini mau ke tempat tongkrongan. Ada apa ya kak?"
"kita ketemuan dulu, bisa nggak?"
"bisa kak... Ketemuan dimana?"
-000-
Juyeon bergegas mencari keberadaan Sangyeon di cafe yang telah mereka sepakati. Tak perlu menunggu lama untuk mencarinya karena Sangyeon langsung mengangkat tangan kanannya begitu ia Melihat Juyeon.
Dia langsung berlari kecil menemui Sangyeon.
"udah nunggu lama kak?" tanyanya dengan sedikit ngos-ngosan. Sangyeon tersenyum tipis sambil menggeleng. Dia mengisyaratkan Juyeon untuk duduk dan Juyeon langsung menurutinya.
Keduanya diam sejenak, suasananya nampak serius dan canggung. Apalagi ketika mendengar helaan nafas Sangyeon yang berat. Jujur, Juyeon jadi takut.
Dia menatap Juyeon tajam, "Hwall itu temen kamu bukan?" kedua mata Juyeon langsung membulat mendengarnya.
Bagaimana bisa Sangyeon mengenalnya? Apakah Hyunjae cerita tentang Hwall?
"dia... Dia temen gue kak. Emangnya dia kenapa?" tanya Juyeon sedikit khawatir. Takut-takut kalau ada sesuatu yang terjadi antara Hwall dan Hyunjae.
"Dia bikin Hyunjae murung dari hari minggu kemarin. Dia dateng ke rumah pas sesudah kamu pulang. Mereka berantem, bahkan dia sampe ngelewatin sarapannya tadi pagi saking nggak mood-nya dia" Juyeon terkejut mendengar cerita Sangyeon.
Kenapa Hwall melakukan itu? Bukannya dia menyukai Hyunjae? Begitulah isi pikiran Juyeon saat ini.
"Juyeon, aku ini mungkin kelihatannya pendiam. Tapi kalo ada yang berani nyakitin adekku, aku nggak bisa tinggal diam" ucapnya dingin. Juyeon hanya diam saja, pikirannya berkecamuk. Darimana juga Hwall tahu alamat rumah Hyunjae? Dan apa yang mereka ributkan?
KAMU SEDANG MEMBACA
My Sunshine [JuJae]
Fiksi Penggemar[Selesai] sejak hari itu, kamu sudah bersinar di mataku. sejak hari itu pula aku tertarik padamu. namun, seiring berjalannya waktu aku tidak bisa memahami perasaanku sendiri. dan pada akhirnya, aku sadar jika tanpa matahari aku tidak bisa keluar dar...