#23

936 110 12
                                    

Juyeon langsung masuk ke UKS ketika Changmin mulai membereskan barangnya. Melihat kehadiran Juyeon, dia langsung membuang nafasnya malas.

"ngapain lo kesini?"

"mau nganterin lo pulang" jawabnya santai. Changmin memutar bola matanya malas.

"ogah, gue bisa pulang sendiri"

"buset dahh Ji Changmin, tadi aja lo pingsan, ntar kalo lo pingsan di jalan gimana? Kelindes truk, atau motor, atau mobil? Lo segitu pengennya dijemput sama ajal?" Changmin menyipitkan matanya mendengar ucapan paling tidak logis yang pernah ia dengar.

Ya itu sih tidak heran sebenarnya, karena yang ngomong juga si Juyeon.

"ngoceh apaan sihh lo tuhh? Sana lah, gue pulang sendiri aja"

"gue sih emang niat pulang, tapi gue udah janji sama Younghoon" ucapnya. Changmin mengerutkan dahinya bingung.

"Younghoon?" tanya Changmin, Juyeon mengangguk santai.

"dia tadi mau nganterin lo pulang, tapi nggak tega juga sama pacarnya. Jadi gue aja yang nawarin diri buat nganterin lo pulang dengan selamat"

Changmin terdiam. Sial sekali, Younghoon sukses membuatnya baper sekarang.

"udahlah, lo juga punya pacar kan? Urusin aja pacar lo sendiri"

"oke... Gue suruh Sunwoo aja ya yang anterin lo? Kayanya tuh anak masih nongkrong di kantin"

"gausah! Gue udah mendingan, bisa pulang sendiri. Lo pergi aja sana"

"ngeyel banget sih! Tunggu disini, gue panggilin Sunwoo!" ucapnya dengan sedikit membentak. Mau tak mau Changmin menurut, menunggu kedatangan Sunwoo dan Juyeon.

Di sisi lain, dia berusaha mati-matian untuk membunuh perasaannya kepada Younghoon yang masih tersisa.

Dia yang memutuskan hubungan, dia harusnya merelakannya.

-000-

"sampe kapan sih lo bisa sadar kalo dia suka sama lo? Dia suka sama pacar gue, apa gue bisa diem aja?" Hyunjae terdiam mendengar ucapan tenang Juyeon, namun menyiratkan kemarahannya.

"tolong jangan bikin cinta pertama gue kandas gitu aja" Hyunjae menunduk takut dan merasa bersalah telah membuat Juyeon marah.

"iya... Aku nggak akan deket-deket sama kak Wooseok lagi. Maaf Juyeon" jawabnya pelan. Sebenarnya Juyeon tidak tega karena telah memarahi Hyunjae, apalagi dia terlihat sedih dan merasa bersalah sekarang.

Juyeon pun mengajaknya duduk di halte yang ada di depan sekolah. Dia memegang wajah Hyunjae lalu tersenyum lembut kearahnya.

"gue nggak masalah lo deket sama siapa, tapi gue nggak suka kalo Wooseok Wooseok itu cari kesempatan buat ngedeketin lo"

"aku cuma takut kehilangan kamu, Jaehyun" Hyunjae tersentuh mendengarnya. Anggukan kepalanya itu terlihat menggemaskan di mata Juyeon. Dia pun menggenggam tangan kanan Hyunjae dengan lembut.

"maaf ya aku udah marah-marah tadi" ucapnya. Hyunjae menggeleng cepat.

"gapapa, dengan gitu aku jadi tau kesalahan aku dimana..." ingin rasanya Juyeon memeluk Hyunjae, tapi mereka lagi ada di area sekolah. Jadi yang dia lakukan hanyalah mencubit ujung hidung Hyunjae, lalu Keduanya tertawa kecil.

Tak lama dari itu, pak Bimo datang dengan mobil hitamnya. Hyunjae dan Juyeon langsung berdiri dari duduknya.

Sebelum Hyunjae pulang, dia menyempatkan diri untuk menggenggam tangan Hyunjae sejenak.

My Sunshine [JuJae]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang